Ketika saya merujuk pada nishob emas dua puluh dinar, tidak sedikit yang memberi masukan ke saya bahwa memakai noshob emas itu ketinggian, karena ada hadist yang menggunakan nishob perak dua ratus dirham. Tujuh juta pun sudah nishob.
Ada narasi bahwa ketika batas nishob diturunkan, maka akan sangat banyak kaum muslimin yang jadi wajib zakat, dan potensi zakat akan semakin besar jika menyasar pada segmen bawah.
Saya sudah sampaikan hal ini di seminar zoom ikhtilaf Zakat. Ada rekamannya di platform Sidaq, bahwa rujukan yang mayoritas ulama condong adalah emas, karena dahulu zaman Nabi satu dinar langsung bisa dipecah jadi sepuluh dirham. Maka dua puluh dinar (delapan puluh lima gram emas) ekivalen dengan dua ratus dirham (lima ratus sembilan puluh lima gram perak), yang sekarang perak harganya jauh dibawah emas.
Alasan kedua yang ingin saya kemukakan, bahwa semangat zakat maal ini memang menyasar aghniya. Hadist Bukhori dan Muslim terkait Zakat, tentang mengutus Mu'adz ke Yaman, Nabi berpesan "tu' khadzu min ghaniyyihim, faturaddu 'ala faqirihim", ambilah dari orang kaya, serahkan pada orang faqir.
Zakat itu wealth distribution, distribusi kesejahteraan dari yang kaya ke yang miskin. Akumulasi harta senilai tujuh juta, sebagai tabungan saving pegangan, belum menunjukkan titik kesejahteraan seseorang. Maka menggunakan nishob ke perak itu lemah dalam persepektif keilmuwan. Ukuran nishob yang baiknya dipakai adalah emas untuk zakat maal, yaitu delapan puluh lima gram emas.
***
Saya mengerti masukan dari kawan-kawan, para aktivis di dunia sosial dakwah cenderung menurunkan nishob agar kewajiban zakat menyasar lebih banyak muslimin, sehingga faktor kali raihan zakat jadi banyak, capaian penghimpunan zakat jadi tinggi, potensi zakat jadi maksimal ter eksplor.
Namun ijinkan saya menyampaikan pendapat yang berbeda, sebenarnya untuk menaikkan penghimpunan potensi zakat, bukan dengan menyasar kelas bawah, lalu didorong ke zakat penghasilan dua koma lima persen, mau dimobilisasi semasif apapun, hasilnya gak sepadan.
Kita harus fokus isu, dan permasalahan lapangan yang saya temukan adalah di titik pemahaman pengusaha Muslim akan "kelompok harta kena zakat". Terlalu sedikit yang mereka masukkan di kelompok kena zakat, karena mereka hanya fokus cash.
Kebanyakan pengusaha muslim yang berdagang barang, lebih suka memegang harta dalam bentuk barang, supaya uangnya gak kepake kemana-mana. Akhirnya cash rendah, sementara inventory berlimpah. Ready stock untuk layani market.
Di titik inilah POTENSI zakat bisa dimaksimalkan, perjalanan berdiskusi dengan pengusaha muslim, ternyata tak sedikit yang neraca bisnis nya memiliki harta lancar puluhan miliar.
Seperti screenshot percakapan ini, dimana harta lancarnya dua puluh lima M, sementara hutang supplier setengahnya, dan ada hutang satu setengah M. Secara hitung cepat, harta lancar yang terbean zakat adalah sebelas M, dengan potensi bayar zakat sebesar dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah, banyak kan?
Jika gaji karyawan empat juta perbulan kita kejar potong zakat gegara ngikut nishob perak, itu ketemuanya raihan zakat seratus ribu per bulan, sejuta dua ratus per tahun, perlu dua ratus tujuh puluh karyawan untuk imbangin satu pengusah dibawah ini.
Lebih baik kita fokus pada SATU ISU saja. Saya kok kebayang, jika SEMUA AMIL di negeri ini serentak teriakkan edukasi yang sama : "barang dagangan kena zakat maal", gelombang angka raihan zakat akan tinggi.
Saya udah turun ke lapangan, dari kota ke kota, ngobrol langsung sama Pengusaha Muslim, dari mikro ke besar, blasss gak faham zakat maal. Ada yang cuma bayar zakat maal dari saldo cash, ada yang dari profit, ada yang cuma sekali pas masukin modal, gak standard blass, padahal undang-undang negara tentang zakat maal pada perdagangan udah jelas banget, Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar, itu angka akumulasi kena zakat maal.
Jadi, kalo mau naikkan raihan zakat nasional, KEJAR PENGUSAHA MUSLIM, yang inventory nya tinggi, kejar yang dagang barang, kalo bisnis nya jasa, relatif ngitungnya bener, karena langsung fokus ke cash. Tapi yang bisnis dengan putaran barang ini, banyak sekali yang gak ngitung stock dagangannya sebagai harta kena zakat.
Begitu ya, fokus isu yuk, posisi cash kena zakat, posisi inventory JUGA kena zakat, belum lagi AR nya.... kita fokus angkat isu ini SECARA NASIONAL, semua lembaga zakat, semua amil yang sepakat, dengungkan ke seluruh pengusaha muslim. Supaya aware, dan insyaAllah bayarnya jadi bener.
Menaikkan potensi raihan zakat bukan dengan menurunkan standard nishob, tetapi dengan menajamkan TARGET MUZAKKI. Kejarlah mereka yang berharta lancar fantastis, tetapi gak berkenan menunaikan zakatnya, kejar yang itu. Seriusan ini teh.
Yang belum nishob dikejar zakat.
Yang nishobnya berlipat didiamkan.
Mirip sama negeri avatar, yang pengusaha menengah dikejar pajak, yang konglomerat dikasih insentif pengurangan bayar pajak.
Yang pengusaha menengah disuratin, yang konglomerat diundang makan malam.
Semoga Allah memberikan kita taufiq dan hidayah.
MasyaAllah Tabarakallah,
URS
Komentar:
https://www.facebook.com/share/ciNkBAkkpXNVgiGa/?mibextid=xfxF2i
Mohamad Dino Hadi Kusno
Ijin bertanya ustadz:
1. Misalnya ada pengusaha properti membeli beberapa hektar tanah tujuannya untuk dijual per kapling, apakah jika berlalu satu tahun, tanah ini juga terkena zakat.
2. Ada seorang keluarga ia mendapat warisan tanah dan rumah dan ia bermaksud menjual tanah dan rumah tersebut, karena sudah berlalu satu tahun, rumah dan tanah itu belum laku juga, apakah terkena zakat juga. Jika terkena zakat diambil dari standar harga beli sekarang atau harga perkiraan.
PembuatRendy Saputra
Mohamad Dino Hadi Kusno nomor 1.. belinya pakai uang beliau atau utang?
Tito Bin Sukarsono
Mohamad Dino Hadi Kusno tawadhunya ini ustadz
Mohamad Dino Hadi Kusno
Rendy Saputra beli uang sendiri
PembuatRendy Saputra
Mohamad Dino Hadi Kusno
1. Jika tanah kavling dibeli dengan uang sendiri, lalu dari tanah tersebut diumumkan diperjual belikan, maka sudah masuk mubasyaroh fil bai'ah, barang yang diumumkan dijual. Masuk sebagai kategori dagangan.
Dihitung per unit kavling HPP yang sudah keluar, sebagai nilai buku dari tanah tersebut. Dan ditunaikan zakatnya setahun sekali atas harga akuisisi.
Jika cash belum mencukupi, karena uang masih berbentuk tanah, maka dipersilakan membayar zakatnya saat laku saja, dengan menghitung berapa lama tanah kavling tersebut terjual.
Walau terjual berkali-kali lipat, beban hutang zakat yang ditunaikan pada tanah tersebut tetap memakai harga akuisisi.
Namun kemudian, hasil penjualan tanah kavling, akan masuk menjadi kumpulan harta lancar, yang jika ketemu haul harta, kembali kena zakat 2,5% jika posisinya diatas nishob.
Jila belum jelas, ijin lanjut di WA ya pak. Saya jawab semampu saya.
Pengusaha Muslim, yang ingin konseling zakat maal perdagangan, silakan WA saya di
http://wa.me/628114199000
PembuatRendy Saputra
Mohamad Dino Hadi Kusno
Jika tanah warisan, dan sudah ada kesepakatan bersama ahli waris, maka silakan ditunaikan zakatnya saat sudah berhasil meliquidasi tanah tersebut.
Sebenarnya ada dua pendapat yang saya pelajari, nilai zakatnya dihitung sejak diumumkan jual, dan ada yang memutuskan saat terjual saja, sekali.
Dan zakatnya adalah beban individu ahli waris, tidak ada zakat atas nama kolektif. Wallahualam bishowab.
Mohamad Dino Hadi Kusno
Tito Bin Sukarsono kita masih belajar lagi dengan beliau tentang bahasan zakat perdagangan, beliau banyak followernya mudah2an dg pertanyaan juga bisa bermanfaat kepada yang lain dan bukan hanya saya saja.
Mohamad Dino Hadi Kusno
Rendy Saputra apakah pendapat zakat harta perdagangan wajib di keluarkan ketika barang terjual berlaku untuk barang yang lama lakunya juga ustadz, seperti menjual gedung atau mobil
PembuatRendy Saputra
Mohamad Dino Hadi Kusno iya pak tetap..
Tinggal besaran zakatnya... saya belajar dari Doktor Jalal.. madzhab Syafi'i menghitung rentang berapa lama barang laku..
Untuk Madzhab Maliki.. bayar 2,5% pas laku saja.. walau barang terjual lama tiga tahunan..
Maaf ya ustadz.. keterbatasan ilmu saya... mungkin ada yang lebih rajih.. masukan juga untuk saya.
Mokh Munap
Sebenarnya kalau pengusaha mau, bisa saja tiap akhir tahun dia menjual murah stock yg ada, sehingga zakatnya berkurang banyak. Trik menghindar zakat ini, menurut saya legal saja. Memang nilai inventori yg wajib zakat yg sudah haul berkurang. Tetapi secara nasional ini justru melancarkan roda perekonomian dan membuat harga di suatu negara menjadi murah.
Itu luar biasanya Islam mengatur ekonomi. Nyimpen inventori kena zakat, sementara "buang" inventori sesegera mungkin melancarkan roda ekonomi.
Beda dengan pajak yg dikenakan atas penghasilan dan peredaran (PPN). Jika pengusaha nimbun barang, malah pajaknya kecil. Negara kagak dapet. Distribusipun mandeg. Negara dan rakyat bisa "dijajah" pengusaha.
PembuatRendy Saputra
Mokh Munap kalo jual murah.. ada cash nya.. cash nya yang kena kangmas.. hehehehe...
Bener sih tapi.. memamg kalo belajar zakat... dibelanjakan malah gak kena....
Wusda Hetsa Ribawa
Mokh Munap setuju. Logikanya memang Zakat selain utk mensucikan harta jg utk mendistribusikan / meratakan keadilan. Sy sangat yakin setiap perintah Allah itu pasti ada maslahatnya besar apalagi zakat masuk dlm rukun Islam.
Logika ini menjadi masuk Akal kenapa para sabahat Nabi yg Agnia sperti abdurahmam bin Auf ada cerita yg sampai kekita "dia seolah mau nya jatuh miskin, karena dia sering bagi2 barang, semua penduduk kota kebagian barang2 dia". Selain krn beliau super dermawan, Bisa jadi krn dia paham tentang kewajiban zakat itu jg diambil dari total Aset Lancar.
Eh malah beliau makin kaya raya.
Wallahualam
Lukman Hakim
Mokh Munap mohon maaf yang saya dengar dari beberapa ulama itu sama saja dengan mengakali sistem zakat dan itu nyata ada bebrapa kejadian seperti itu dan hal tersebut tidak diperbolehkan
Mokh Munap
Lukman Hakim saat sudah jadi hukum di suatu negara, tentu kagak bisa menghukumi niat. Negara menghukumi yg dzahir saja. Dan perilaku seperti itu kagak bisa dilarang dlm hukum negara, itu wilayah dakwah ulama.
Mokh Munap
Rendy Saputra ha.. Ha... Iya juga. Tapi kan uang cash nya yg ini belum haul 1 tahun?
PembuatRendy Saputra
Mokh Munap maksudnya kalo masuk haul.. kalo uangnya menyentuh titik bulan kalendering haul.. ya dihitung.. masih ada atau nggak
Wusda Hetsa Ribawa
Rendy Saputra nah ini definisi haul jg harus diclear kan juga ya tad?
Apakah haul itu atas pembukuan AKUNTASI neraca (harta lancar)?
krn devinisi akuntansi neraca hanya tergantung pada tanggal neraca dibuat. Bukan pada periode 12bulan.
Kalau pakai pembukuan neraca maka cuman lihat akuntansi neraca awal dan akhir (bulan Ramadhan tahun lalu & neraca Ramadhan tahun ini)
Begitu ya Ustad?
PembuatRendy Saputra
Wusda Hetsa Ribawa iya.. kan neraca sebenarnya ada tiap kali transaksi...
Jadi snapshot di ramadhan saja...
Jangan pake masehi...
Pake ramadhan ke ramadhan.. ahsan...
Mokh Munap
Rendy Saputra oh, berarti nilai stock tiap ramadhan ya (jika kita pakai haul per ramadhan) . Bukan nilai rata2 stock per bulan?
PembuatRendy Saputra
Mokh Munap bukan.. saat akhir aja.. ending ramadhan
Hari Kuswanto
Saya kelola usaha patungan banyak orang minimarket modal awal 350. Saat ini posisi nilai barang 160 juta. Dalam operasional nya per bulan masih merugi. Apakah juga terkena zakat mal barang yang 160 juta. Secara kepemilikan itu milik banyak orang dari hasil patungan
PembuatRendy Saputra
Hari Kuswanto karena kepecah kecil2.. jadi gak ada kewajiban zakat nya.. karena zakat membebani person... kepemilikan person nya jadi dibawah nishob semua
Hari Kuswanto
Rendy Saputra bagaimana dengan zakat korporat..
Hari Kuswanto
Rendy Saputra apakah tidak terkena kewajiban zakat sebagai perusahaan?
PembuatRendy Saputra
Hari Kuswanto yang terbeban adalah owner korporat tersebut.. misal saham dia di corp 30%... maka beban zakatnya 30% dari seluruh harta lancar dikurangi hutang jangka pendek
Hari Kuswanto
Rendy Saputra ok. Makasih kang
Emir Sadikin
Saya memikirkan beratnya beban pengusaha muslim. Mereka juga dicekik pajak yg tinggi.
Zakat adalah rukun Islam yg sangat jelas dan terang benderang harus ditunaikan sedangkan pajak bukan ajaran Islam. Tapi mereka tdk bisa mengelak dari pajak.
Mereka bisa kalah bersaing karena dibebani zakat dan pajak sedangkan pihak lain hanya kena pajak saja.
PembuatRendy Saputra
Emir Sadikin 2,5% setahun sekali... sudah saya hitung bolak balim... insyaAllah gak membebani apa-apa pak... aman... bayarnya pun diangsur ke baitul maal...
Firman Dwi Nurdiansyah
Ada kelas intesifnya tadz ?
Wigi Yanto
Betul Ustadz.
Saya termasuk InsyaAlah yang tahun ini akan menghitung seluruh barang dagangan dalam perhitungan zakat mal.
Meski belum sebesar yang lain
InsyaAllah setidaknya ada penambahan dan mulai tercerahkan.
Reno Anugerah Pratama
Bagaimana menghitung zakat mal dalam bentuk simpanan tanah kavling Dan beberapa kebun yang dipunya Ustadz
PembuatRendy Saputra
Reno Anugerah Pratama Mohamad Dino Hadi Kusno
1. Jika tanah kavling dibeli dengan uang sendiri, lalu dari tanah tersebut diumumkan diperjual belikan, maka sudah masuk mubasyaroh fil bai'ah, barang yang diumumkan dijual. Masuk sebagai kategori dagangan.
Dihitung per unit kavling HPP yang sudah keluar, sebagai nilai buku dari tanah tersebut. Dan ditunaikan zakatnya setahun sekali atas harga akuisisi.
Jika cash belum mencukupi, karena uang masih berbentuk tanah, maka dipersilakan membayar zakatnya saat laku saja, dengan menghitung berapa lama tanah kavling tersebut terjual.
Walau terjual berkali-kali lipat, beban hutang zakat yang ditunaikan pada tanah tersebut tetap memakai harga akuisisi.
Namun kemudian, hasil penjualan tanah kavling, akan masuk menjadi kumpulan harta lancar, yang jika ketemu haul harta, kembali kena zakat 2,5% jika posisinya diatas nishob.
Jila belum jelas, ijin lanjut di WA ya pak. Saya jawab semampu saya.
Pengusaha Muslim, yang ingin konseling zakat maal perdagangan, silakan WA saya di
http://wa.me/628114199000
Reno Anugerah Pratama
Rendy Saputra Syukron Ustadz
Salmanfsyah
Rendy Saputra cocok untuk Aslam Muhammad
Muhammad Rifqi Arriza
Di Baznas sdh ada tuntunan Zakat Perusahaan, ust Rendy Saputra. Mgkn bisa jd acuan, atau antm baca dulu secara kritis, sesuai pendapat yg antm yakini.
Td pagi n semalam, kok gk sempet foto bareng ya
PembuatRendy Saputra
Muhammad Rifqi Arriza ya Rabb... ustadzku.... tadi sudah salaman ya...
UU no 52, peraturan menteri agama tentang Zakat Perdagangan saya sudah baca kangmas.. tahun 2014 UU nya..
InsyaAllah searah... masalah per istilahan saja... jika ada beda maksud..
Secara spirit sama...
Muhammad Rifqi Arriza
Rendy Saputra td kita diskusi hangat, alhamdulillah.
Titip materi ttg zakat penghasilan yg td saya mention, ust Rendy. Bhw perhitungan zakat penghasilan jg harus dikurangi kebutuhan primer, agar tidak masuk kategori "mewajibkan sesuatu yg tidak wajib".
Dana sosial nya akan tetap manfaat, bagi para penerima. Tp lembaganya yg berdosa. Dan akan menimbulkan kesalahpahaman ttg perhitungan harta zakat dan ilmu yg suul jariyah. Wal iyadzu billah
PembuatRendy Saputra
Muhammad Rifqi Arriza setuju ustadz.. sepakat...
Muhammad Rifqi Arriza
Rendy Saputra berkah manfaat ilmu, waktu dan tenaga nya.
Wusda Hetsa Ribawa
Muhammad Rifqi Arriza izin ustad. Ini jg unek2 sy. Kenapa ya banyak para pendakwah yg menganjurkan bayar zakat dari Penghasilan dgn tdk dikurangi kewajiban primer.
Jika logikanya DIWAJIBKAN sprti itu maka kasian sekali banya orang2 yg harusnya masih blm wajib Zakat jadi kena pasal BERDOSA besar .
Muhammad Rifqi Arriza
Wusda Hetsa Ribawa itu memang kesalahpahaman yg akan ditanggung oleh para dai.
Dai/penceramah tdk ringan hisabnya, jika terlalu berani bicara tnp ilmu. Wal iyadzu billah
PembuatRendy Saputra
Wusda Hetsa Ribawa saya malah cenderung gak ada zakat penghasilan.. tunggu aja ditabung.. nishob apa nggak.... tahunan saja tunaikan zakatnya....
Tapi berzakat tiap bulan setelah dikurangi kebutuhan primer.. bagus..
Jangan sampai gaji puluhan juta... jalan2 bisa.. givingnya gak ada sama sekali....
Bagus aja zakat penghasilan mah
Wusda Hetsa Ribawa
Rendy Saputra setuju tad, jalan2 ke eropa itumah kan bukan kebutuhan Primer
Fazrin Fadilah
Pegiat Zakat dari kalangan LAZ sepakat yg dipakai adalah nishobnya emas. Kalau ada teman-teman yg mengusulkan pakai nishob perak/dirham, kami merasa diskusinya malah jadi mundur 30 tahun kebelakang. Tapi memang perlu diapresiasi semangat zakat dan infaq mereka
PembuatRendy Saputra
Fazrin Fadilah ada yang dari LAZ... maunya ke perak... gak enak dibahas disini....
Efendi Koto
Mohon penjelasannya ustadz terkait zakat stock barang, terutama untuk grosir skala kecil. Mereka umumnya ngambil untung sangat kecil sekitar 10% saja dari modal bahkan untuk jenis tertentu jauh dibawah 10%. Keuntungan 10% masih bruto, belum keluar gaji karyawan, sewa tempat dan biaya operasional lainnya. Sehingga keuntungan netto setelah pajak dan kemungkinan barang retur/reject bisa hanya dikisaran 4-5%. Nah kalau kena zakat 2,5% dari stock barang, maka keuntungan neto sangat kecil bahkan bisa minus disaat biaya operasional melonjak akibat faktor lain yang tidak terduga. Menaikan keuntungan dengan menaikan harga juga tidak mudah, karena pelanggan dengan mudah pindah ke sebelah. Oleh karena itu, apakah ada keringanan zakat pada stock barang grosir seperti ini?
Ade Adniflora
Alhmdulillah bisa menyimak ilmu
Abdullah Syifaa Buana
setuju banget ini ustadz.
Tendi Rahmat
Mantap. Mulai hitung stok barang jadi brapa uang nya. Eh sy stok bahan mentah nih. Kayak kain kain rol rollan
Agung Prasetyo Utomo
terimakasih penjelasannya
Eep S. Maqdir
stock barang itu atau investasi awal.. dikeluarkan zakatnya apa saat belanja stock produk/saat masuk modal ke rekening usaha, atau tetap nunggu haul 1 tahun dihitung dengan neraca lainnya?
PembuatRendy Saputra
Eep S. Maqdir tunggu haul neraca nya kang....
Putuskan dulu mau haul bulan apa.. biasanya ummat Islam Indonesia di Ramadhan... ya evaluasi saat Ramadhan saja...
Eep S. Maqdir
Rendy Saputra oke paham.. soalnya waktu itu ada yang ngomong saat kita keluarkan investasi usaha, misailnya 1 M, saat itu dikeluarin dulu zakatnya.. saya waktu itu tidak sependapat, kan tetep harus haul 1 tahun yaa..
PembuatRendy Saputra
Eep S. Maqdir iya.. ragam pendapat.. kalo merujuk syariat zakat maal.. fokus haul harta saja...
Konsep menzakati didepan itu.. suka jadi missleading.. jadinya kesana nya gak zakat-zakat... karena pake konsep : "sudah dizakatin didepan.
Sedikit menyesatkan
Ichsan Muhammad
Ikut menyimak pendalaman nya. Semoga semakin paham tentang kewajiban zakat lebih komprehensif
Muhammad Abdurrahman Ws
Kalau stok barang yang ada di gudang sudah lebih dari nishob, namun stok tersebut tidak ada yang menyentuh haul karena barang keluar masuk terus, sehingga barangnya berbeda beda bagaimana cara menghitungnya ustadz?
Mas Rama
Sepakat pake banget, Ustadz
Fikri Rabani
Kl yang saya fahami tadz, untuk zakat mal jika yang d simpannya emas maka nishob emas yang d pakai, jika diaimpannya perak maka nishob perak yang d pakai. Tapi jika yang disimpannya uang maka untuk kehati-hatian maka dikonversi yang lebih di sampai, jika emas sekitar 85juta, dan jika perak sekitar 7,5 juta. Maka nishob konversi perak yang digunakan... Wallahualam
PembuatRendy Saputra
Fikri Rabani boleh kang Fik
Fikri Rabani
Rendy Saputra nuhun
Wigi Yanto
Rendy Saputra izin Ustadz.
Untuk penyalurannya adakah prosentase prioritas ke masing masing asnaf ??
Misal untuk kerabat dan masyarakat sekitar.
Joni Ariansyah
Ust, kalau zakat perdagangan itu stok barang nya misal bru dtg 2 bln sblm jatuh haul, apakah tetap dhitung meski blm satu tahun dtg ny?
PembuatRendy Saputra
Joni Ariansyah iya tetap... karena konsep haul itu kumpulan harta... titik evaluasi...
Jika haul harta kita Ramadhan, lalu sya'ban kemasukan hadiah uang 1M, ya bulan ramadhan harus ditunaikan zakatnya.. kalo 1 M nya masih ada... walau cuma baru sampe di kita 1 bulan..
Karena makna harta 1 haul setahun itu putaran hauliyah harta.....
Joni Ariansyah
Rendy Saputra siap ust...tny lg ust, klo misal cash dagang senilai 20 jt, stok dagang senilai 50 jt...nah ini kan blm nishob...tp dia pny tabungan hasil d luar dagang yaitu jd karyawan senilai 110 jt (sdh nishob), apakah nilai cash dagang 20 jt dan stok brg 50 jt jg dmasukkn k prhitungn zakat maal per haul?
Ahmad Mukhlis Nurrahman
Masya Allah, faham tadz. Barakallah semoga kita semua dimudahkan dan dilembutkan untuk bisa terus menyucikan harta dan jiwa kita melalui zakat. Amiin.
Burhan Muh Ahyani
Jika stock barang banyak tetapi ternyata setelah di hitung dana cash yg ada ternyata tidak cukup utk bayar zakatnya gimana tadz.
PembuatRendy Saputra
Burhan Muh Ahyani ditunggu cairnya inventory... ditunaikan syawal gak papa... asal diniatkan setahun sekali... ditunaikan....
Afandi Kusuma
Iya
PembuatRendy Saputra
Afandi Kusuma syukron
Hanifahhijàab
Semoga Allah mudahkan dan memberikan keberkahan pada ustadz dan keluarga
PembuatRendy Saputra
Hanifahhijàab salam.. makssih banyak doanya
Endratno Irfantony
Tidak dihitung dari zakat perdagangan, tadz?
PembuatRendy Saputra
Endratno Irfantony hal diatas ya zakat Perdagangan...
[ Cash + inventory + piutang ] - hutang jangka pendek
Dikali
2,5%
PembuatRendy Saputra
Mari sediakan makanan berbuka untuk Santri Penghafal Quran, berkenan?
https://bit.ly/IfthorRamadhanSantri
API.WHATSAPP.COM
Share on WhatsAppShare on WhatsApp
Zuanda
Ustadz Rendy Saputra kalau saham yg kita miliki pada perusahaan, investasi kita pada seseorang dan piutang yg macet itu dikenakan zakat?
Aidha Nurlaely
Mohon maaf msh awam ustadz...mau tanya..utk zakat emas jika sdh mencapai 85 gram perhitungannya bgmn ya tadz..misal emas tsb ada yg dibeli dulu dgn harga 500 rb..trus ada emas skrg yg dibeli dgn harga 800 rb..perhitungannya bgmn ..tapi misal ditotal ke…
Lihat selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar