[iklan]

Pelajaran SEMENTARA untuk Copy ke Post Baru

Untuk dipindah ke yang sesuai. 

Temukan  Energi  Para Pemenang !

Sobat. Jadikan  Motivasi  diri sebagai  bahan bakarmu, Percaya  diri sebagai  gas penggerakmu, Tahu  diri  sebagai rem kendalimu. Energi kemenangan  yang paling mendasar adalah dasar keimanan adalah hati yang cerdas, asas keihklasan adalah nurani yang jernih. Fondasi semangat adalah perasaan  yang menggelora. Pijakan amal adalah  kemauan  yang kuat. Dan itu tidak terdapat kecuali dalam diri Pemuda.

Sobat.  kita  terhormat  kalau energi spiritual  tetap melekat. Energi  yang  membuat kita memiliki harga diri, perasaan bermartabat, tidak rela bertekuk lutut di depan nafsu, enggan berselingkuh  dengan maksiat, menolak bersekongkol dalam tindaan jahat, apalagi tunduk pada bisikan syetan yang kadang tampil sebagai juru nasehat.

Sobat. Spirituallitas  melahirkan kreativitas. Semangat memperthankan  harga  diri  akan  melahirkan ide besar  sehingga  percaya  diri  menemukan solusi. Berkhusnuzhon Thinking. Kemenangan hadir bila bersungguh-sungguh dalam menapaki, mendisiplinkan diri dengan hati-hati, Taat dan menjauhi maksiat.

Sobat. Teruslah  menebar kebaikan. Kebaikan akan  membuat ringan tanpa beban, menjadi cahaya yang menguatkan. Hasan al-Bashri mengatakan, “ Kebaikan  adalah  cahaya di dalam hati dan kekuatan di badan. Keburukan  merupakan kegelapan di dalam hati dan kelemahan di badan.”

Sobat. Bismillah. Kita  menang  bersama Iman  yang  melahirkan keyakinan akan balasan dari Allah. Sekecil apa pun amal pasti dicatat dalam file akbar yang akan digelar di padang mahsyar. Jangan gusar bro melihat pecundang. Yakinlah dan Engkaulah  yang paling unggul bila kau beriman dan beramal sholeh.  
لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖ ثُمَّ رَدَدۡنَٰهُ أَسۡفَلَ سَٰفِلِينَ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمۡ أَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُونٖ  
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .  kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. ( QS at-Tiin :4-6 )

Sobat. Setelah bersumpah dengan buah-buahan yang bermanfaat atau tempat-tempat yang mulia itu, Allah menegaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik dan psikis terbaik. Dari segi fisik, misalnya, hanya manusia yang berdiri tegak sehingga otaknya bebas berpikir, yang menghasilkan ilmu, dan tangannya juga bebas bergerak untuk merealisasikan ilmunya itu, sehingga melahirkan teknologi. Bentuk manusia adalah yang paling indah dari semua makhluk-Nya. Dari segi psikis, hanya manusia yang memiliki pikiran dan perasaan yang sempurna. Dan lebih-lebih lagi, hanya manusia yang beragama. Banyak lagi keistimewaan manusia dari segi fisik dan psikis itu yang tidak mungkin diuraikan di sini.

Penegasan Allah bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik dan psikis terbaik itu mengandung arti bahwa fisik dan psikis manusia itu perlu dipelihara dan ditumbuhkembangkan. Fisik manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan memberinya gizi yang cukup dan menjaga kesehatannya. Dan psikis manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan memberinya agama dan pendidikan yang baik. Bila fisik dan psikis manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan, maka manusia akan dapat memberikan kemanfaatan yang besar kepada alam ini. Dengan demikianlah ia akan menjadi makhluk termulia.

Sobat. Manusia yang paling baik dan sempurna kejadiannya itu akan menjadi tidak berguna bila tidak dijaga pertumbuhannya dan tidak dipelihara kesehatannya. Manusia yang paling sempurna rohaninya itu akan menjadi jahat dan merusak di muka bumi ini bila tidak diberi agama dan pendidikan yang baik. Manusia yang lemah akan menjadi beban, dan manusia yang jahat akan merusak masyarakatnya. Akhirnya di akhirat ia akan masuk neraka. Dengan demikian, manusia itu akan menjadi makhluk terhina.

Sobat. Yang terhindar dari kehinaan itu adalah orang-orang yang beriman dan berbuat baik. Dengan demikian, tolok ukur kemuliaan adalah iman dan perbuatan baik itu. Hal itu karena iman berarti mengakui adanya Allah dan nilai-nilai yang diajarkan-Nya. Pengakuan itu akan menjadi jalan hidup atau akidahnya, dan karena telah menjadi akidahnya, maka nilai-nilai itu akan dilaksanakannya dengan sepenuh hatinya. Karena nilai-nilai yang diajarkan Allah seluruhnya baik, maka manusia yang melaksanakannya akan menjadi manusia baik pula. Semakin tinggi akidah seseorang semakin baik perbuatannya, sehingga ia akan menjadi manusia terbaik dan termulia. 

Manusia yang memiliki sikap hidup yang didasarkan atas iman dan perbuatan baik itu akan memperoleh balasan dari Allah tanpa putus-putusnya. Iman dan perbuatan baiknya itu akan berbuah di dunia, berupa kesentosaan hidup baginya dan bagi masyarakatnya, dan kebahagiaan hidup di akhirat di dalam surga.

Sobat. yakin  rela mati  untuk kehidupan sejati. Karena yakin, sepenuh energi kalau beramal. Tak Takut mati. “ Carilah  kematian, niscaya kan kau temukan  kehidupan.”  Infaq harta kekayaan melimpah. Sedekah ilmu royalti pahala terus memburu. Infaq waktu  membuat hidup  maju. Berani hadapi tantangan seberani musuh mencintai kemewahan. Khalid bin Walid  berkata, “ Kami akan datang kepada kalian dengan orang-orang  yang mencintai kematian sebagaimana kalian sangat mencintai kehidupan.” 
Begitulah , Iman  adalah  spirit  pembangkit  agar prestasi  melejit.

Sobat. Salah satu  teknik  untuk  menggambarkan goals Anda secara detail gunakan  kekuatan yang terkandung dalam pikiran bawah sadar Anda. Jika Anda ingin  berangkat  ke tanah suci. Maka Pantaskanlah diri Anda dengan Pantaskan Ilmu, pantaskan Uangnya, Pantaskan pahalanya.

Sobat. Pantaskan ilmunya, dengan membaca buku-buku tentang umrah dan haji, tanyai orang-orang yang sudah pernah pergi ke sana minta didoakan. Minta brosur dan keterangan di biro perjalanan dan instansi terkait. Serta ikuti manasik.

Sobat. Pantaskan uangnya. Buka rekening khusus untuk Haji dan Umrah walaupun Cuma 500 ribu dan rutinkan menabung tiap bulan, walaupun Cuma 100 ribu.  Kemudian Pantaskan pahalanya. Islam mengajarkan, “ Siapa yang sholat shubuh berjamaah,lalu duduk berdzikir kepada Allah hingga materi terbit, lalu sholat dua rokaat ( dhuha ), maka baginya seperti pahala haji dan Umrah.
Sobat. Selanjutnya lakukan amalan menggedor pintu langit, penuhi dengan tawakal kepada Allah SWT ; pasrah sepasrahnya hanya kepada Allah, doa sekenceng-kencengnya hanya kepada Allah dan Ikhtiar sekuat-kuatnya hanya semata mencari ridho Allah SWT. 

Maka seterusnya, biarlah  Yang Maha Kuasa  yang mencukupkan dan mengijabah doa kita.
Sobat. Kunci  kesuksesan  Anda  dibangun dari tujuan-tujuan  yang kuat  agar Anda  dapat  mencapainya. Tanpa tujuan yang jelas, Anda tidak akan mencapai sesuatu yang berarti. Goals anda harus paralel  dengan  keyakinan Anda. Goals yang jelas, spesifik, terarah merupakan inspirator  yang  kuat agar Anda  mampu meraih kesuksesan yang  berarti.

Sobat. Ingatlah selalu bahwa jembatan  yang  menghubungkan goals Anda dan pencapaiannya tidak lain tidak bukan adalah  DISIPLIN, KOMITMEN, dan TINDAKAN  yang terus-menerus  hingga tercapainya goals Anda.

Sobat. Temukan energi diri. Prestasi membuat kita lebih percaya diri. Mulailah dari kekuatan kita, mulailah dari yang kita punya; ide,gagasan, motivasi dan keyakinan. Gali pengalaman yang paling berkesan, khas dan membekas. Temukan keunikan dirimu. Manfaatkan apa yang ada, sesederhana apapun.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( DR.Nasrul Syarif H,M.Si. Penulis buku Gizi Spiritual. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Majelis Kyai PP Al-Ihsan Baron Nganjuk. Dewan Pembina PP Al-Amri Leces Probolinggo Jawa Timur )

*Energizer Dhuha  #2125*
*Kita Ini Hamba Allah !*
*Jadikan Ketaatan Sebagai Poros Kehidupan !*

_*بسم الله الرحمن الرحيم*_

_"Bagi setiap mukmin, tidak patut baginya untuk mengambil pilihan lain selain hukum yg telah ditetapkan Allah dan RasulNya. Apa pun yg diperintahkanNya harus diikuti, dan apa pun yg diinginkan Nabi saw itulah kebenaran, siapa pun menyalahi sedikit pun di antaranya, sungguh telah tersesat secara nyata."_
Imam ar Razi, At-Tafsîr Al-Kabîr
 
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد في الأَوَّلِينَ وَالآخِرِينَ، وَفِي الْمَلأِ الأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الْدِّينِ.⁣

_Ya Allah, Ampunilah dosa-dosa kami, Berkahilah kehidupan kami._

_*Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari penyakit kusta, gila, dan corona dan dari segala macam buruknya penyakit...*_

_Ya Allah, Sesungguhnya kami memohon kepadaMu ilmu yg bermanfaat, rezeki yg baik, dan amal yg diterima._

Aamiin allahumma aamiin

==================
_"Barangsiapa menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya diampuni walaupun dosanya itu sebanyak buih di lautan.”_
HR. Tirmidzi
==================

*_Islam Rahmatan lil Alamin.._*
*_Cukuplah Islam Untuk Mengatur Seluruh Kehidupan Kita !!!_*

_@hak cipta milik Allah Swt, silakan disebarkan, tdk perlu izin_

Menjadi Manusia Cemerlang

Sobat. Rukun Kesuksesan itu ada empat ; Pertama. Allah ridha kepada Anda; Kedua. Anda menikmati pekerjaan yang Anda kerjakan; Ketiga. Anda harus memberikan manfaat kepada manusia dan pengaruh baik yang masih terasa sepeninggal Anda; Keempat. Orang-orang di sekitar Anda ridha kepada Anda, ini menunjukkan bahwa Anda memiliki hubungan yang baik dengan rekan dan sahabat Anda. 

Sobat. Semua  itu terhimpun dalam diri Rasulullah SAW dalam tingkatannya yang tertinggi, bentuk yang terbaik, dan gambaran yang terindah. Beliau adalah manusia yang paling agung kedudukannya di sisi Allah dan manusia yang paling dicintai Tuhannya. Beliau sangat menikmati tugasnya sebagai  penebar risalah. Beliau sangat berpegang teguh pada prinsipnya. Beliau sangat sukses dalam menebarkan manfaat kepada seluruh  umat manusia.

Sobat. Tidak ada seorang pun di dunia ini – sepanjang sejarah manusia – baik yang pernah melihat dan menyertai beliau maupun yang datang sepeninggalnya dan belum  pernah melihatnya, melainkan mereka semua bersaksi bahwa beliau telah meraih keberhasilan  yang tiada duanya dan istemewa. Maka kalau kita ingin menjadi manusia cemerlang jadikan rasulullah sebagai teladan, Meyakini syariat yang dibawanya dan mengamalkan dalam kehidupan.

Sobat. Ada lima tingkatan sosok manusia berdasarkan kemampuannya dalam mengendalikan hawa nafsu dan kebermanfaatan untuk sesama manusia dalam kehidupan :

1. Manusia " Bejat".Manusia "Bejat" adalah manusia yang tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya. Menjalani hidupnya dalam rangka memenuhi hasrat hawa nafsunya yakni dorongan dada, dorongan perut, dan dorongan di sedikit bawah perut. Hidupnya banyak digunakan untuk memenuhi syahwat dan hawa nafsu belaka. Manusia yang paling rendah tingkatannya, manusia yang jahat sekaligus bejat. Manusia yang paling banyak merugikan orang lain. Naudzubillah ! 

2. Manusia Egois. Manusia tingkatan kedua ini masih mirip dengan pertama.Manusia ini hidupnya masih dikendalikan oleh hawa nafsunya.Dia sangat senang mengejar kesenangan dan kepuasan nafsu duniawiahnya. Namun, dia cenderung tidak banyak merugikan orang lain.Dia sangat egois, cuek, maunya berbuat seenaknya sendiri dan cenderung sulit untuk dikendalikan atau diatur.Dia banyak terjebak dengan kebiasaan-kebiasaan buruk dan cenderung sulit untuk meninggalkannya.

3. Manusia Berkarakter. Manusia tingkatan ketiga ini adalah manusia yang sudah terdidik dan terlatih dalam kehidupannya. Sejak kecil dia sudah dibiasakan dengan pendidikan yang disiplin, tertib dan teratur.Manusia ini akan menjalani kehidupannya dengan penuh kedisiplinan, ketertiban, kejujuran dan tanggung jawab.Manusia ini akan memiliki sifat dan karakter yang khas, yang akan mengiringi setiap langkah kehidupannya.Manusia ini akan disukai dan bermanfaat bagi orang lain.

4. Manusia Pejuang. Manusia tingkatan keempat ini memiliki sifat dan karakter yang sama dengan tingkatan ketiga.Namun, dia memiliki keunggulan dari tingkatan ketiga.Keunggulannya adalah kepeduliannya terhadap kondisi lingkungannya, masyarakatnya, bahkan negaranya.Dia tidak pernah merasa tenang jika ada penyimpangan-penyimpangan dari aturan main yang ada.Dia akan senantiasa berusaha dan berjuang, agar lingkungan hidupnya bisa berjalan sesuai dengan rel yang seharusnya.

5. Manusia yang Cemerlang ( Mustanir ). Manusia tingkatan kelima ini masih memiliki kesamaan dengan tingkatan keempat. Namun, dia memiliki keunggulan dari tingkatan keempat.Keunggulannya adalah perjuangannya untuk perubahan, tidak hanya berdasarkan aturan main yang ada.Perjuangan yang dilakukan akan didasarkan pada konsep dan pemikiran yang ideal sebagaimana yang diyakininya.Seluruh hidupnya akan diinfaqkan untuk perjuangan dalam rangka mewujudkan keyakinannya tersebut.

Sobat. Kalau kita ingin menjadi manusia cemerlang maka sekali lagi jadikan rasulullah sebagai teladan dalam aspek hidup dan perikehidupan beliau. Cukuplah Allah SWT menjadi saksi  atas kesuksesan Rasulullah Muhammad SAW dalam mengajar dan mendidik umat manusia. Sebagaimana Allah SWT berfirman QS. Ali Imran ayat 164.

" Sungguh, Allah benar-benar telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika (Dia) mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul (Muhammad) dari kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Suci (al-Quran) dan hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu benar-benar dalam kesesatan yang nyat." ( QS. Ali Imran (3): 164 )
Sobat. Orang yang jujur kepada Allah adalah  yang menjual diri dan hartanya untuk Allah. Ketulusan kepada Allah diumpamakan dengan jual beli. Allah SWT telah membeli diri dan harta kita  dengan surga. Di dunia ini Allah memberikan balasan  dengan  menyegerakan sesuatu  yang sesuai untuk hamba-hamba-Nya  yang tulus kepada-Nya.Di antara balasan yang Dia berikan adalah bahwa Dia menjauhkan bahaya serta manfaat dan kebahagiaan.

Allah berfirman :
إِنَّ وَلِـِّۧيَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي نَزَّلَ ٱلۡكِتَٰبَۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى ٱلصَّٰلِحِينَ   (١٩٦)
“ Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.” ( QS. Al-A’raf (7) : 196 )

Sobat. Ayat ini menerangkan lanjutan ucapan Nabi Muhammad dihadapan kaum musyrikin, yaitu bahwa sesungguhnya Allah Yang menjadi pelindungnya, Yang mengurusi urusannya, dan Yang menjadi penolongnya. 

Allah Yang menurunkan Al-Quran, Yang menjelaskan keesaan-Nya dan yang mewajibkan manusia berbakti serta berdoa kepada-Nya dalam segala keadaan. Al-Quran itu membentangkan pula kekeliruan dan kebathilan penyembahan berhala. Karena itu Rasulullah saw tidak memperdulikan berhala-berhala itu dan tidak pula merasa takut kepadanya, meskipun orang-orang musyrikin menakut-nakuti dengan berhala itu. 

Allah juga akan memberikan pertolongan dan perlindungan-Nya kepada hamba-Nya yang saleh, yakni mereka yang memiliki jiwa yang bersih berkat kebersihan akidahnya, dan dari kebersihan jiwa itu lahir amal perbuatan yang luhur, berguna bagi kehidupan pribadi dan masyarakat.

Sobat.Orang yang tulus dan jujur kepada Allah kelak akan mendapatkan balasan surga. Namun, di dunia ia mendapatkan balasan berupa taufik dan hidayah. Seperti  yang telah disebutkan  serta diajuhkan dari bahaya musuh  dan diberi pertolongan.

Allah berfirman dalam QS Yunus ayat 62 :
أَلَآ إِنَّ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ (٦٢)
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” ( QS. Yunus (10) : 62 ).

Sobat. Di ayat ini, Allah mengarahkan perhatian kaum Muslimin agar mereka mempunyai kesadaran penuh, bahwa sesungguhnya wali-wali Allah, tidak akan merasakan kekhawatiran dan gundah hati.

Sobat. Wali-wali Allah dalam ayat ini ialah orang-orang yang beriman dan bertakwa, sebagai sebutan bagi orang-orang yang membela agama Allah dan orang-orang yang menegakkan hukum-hukum-Nya di tengah-tengah masyarakat, dan sebagai lawan kata dari orang-orang yang memusuhi agama-Nya, seperti orang-orang musyrik dan orang kafir (lihat tafsir Surah al-Anam/6: 51-55).
Sobat. Dikatakan tidak ada rasa takut bagi mereka, karena mereka yakin bahwa janji Allah pasti akan datang, dan pertolongan-Nya tentu akan tiba, serta petunjuk-Nya tentu membimbing mereka ke jalan yang lurus. Dan apabila ada bencana menimpa mereka, mereka tetap sabar menghadapi dan mengatasinya dengan penuh ketabahan dan tawakal kepada Allah. (lihat tafsir Surah al-Baqarah/2: 249).

Hati mereka tidak pula gundah, karena mereka telah meyakini dan rela bahwa segala sesuatu yang terjadi di bawah hukum-hukum Allah berada dalam genggaman-Nya. Mereka tidak gundah hati lantaran berpisah dengan dunia, dengan semua kenikmatan yang besar. Mereka tidak takut akan menerima azab Allah di hari pembalasan karena mereka dan seluruh sanubarinya telah dipasrahkan kepada kepentingan agama. Mereka tidak merasa kehilangan sesuatu apapun, karena telah mendapatkan petunjuk yang tak ternilai besarnya (lihat tafsir Surah al-Baqarah/2: 2 dan al-Anfal/8: 29).

Sobat. Peringatan Ibnu Athaillah. “ Orang yang banyak berbicara tentang tauhid tetapi tidak mempedulikan  syariat  berarti  telah mencampakkan dirinya dalam samudera kekufuran. Jadi orang yang betul-betul alim dan tulus kepada Allah  adalah yang didukung oleh hakikat dan terikat oleh syariat.”

( DR Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )


Rasulullah SAW adalah Guru terbaik

Sobat. Warisan para Nabi dan peninggalan para Rasul adalah ilmu. Dengan ilmu, Allah SWT disembah dan timbangan ditegakkan. Dengan Ilmu Jibril turun kepada rasulullah SAW, dengan ilmu juga syariat Islam dikenal sehingga halal dan haram pun dapat dibedakan.

Sobat. Dengan ilmu, bangunan iman dan ihsan menjulang tinggi. Tata cara ibadah dan muamalah dijabarkan dengan sejelas-jelasnya,  surga dan neraka ditunjukkan serta sunnah beliau diserukan. Ilmu menjadi obat untuk penyakit dan penawar untuk keraguan. Ilmu dapat menghancurkan syubhat, menghalangi syahwat, memperbaiki hati serta membuat ridha Sang Khalik.

Sobat. Allah SWT  telah mengutus Rasulullah SAW  sebagai pengajar  yang mengajari umat manusia akhlak mula, urusan yang luhur, karakter yang baik, dan watak yang bagus. Tugas beliau yang agung adalah mengajarkan al-Quran dan as-Sunnah.

Allah SWT berfirman :
لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيهِمۡ رَسُولٗا مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ (١٦٤)
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” ( QS. Ali Imran (3) : 164 )

Sobat. Allah benar-benar memberi keuntungan dan nikmat kepada semua orang mukmin umumnya dan kepada orang-orang yang beriman bersama-sama Rasulullah khususnya, karena Allah mengutus seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, sehingga mereka mudah memahami tutur katanya dan dapat menyaksikan tingkah lakunya untuk diikuti dan dicontoh amal-amal perbuatannya. Nabi Muhammad langsung membacakan ayat-ayat kebesaran Allah menyucikan mereka dalam amal dan iktikad, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab dan al-Hikmah. Adapun yang dimaksud al-Kitab adalah suatu kompendium semua pengetahuan yang diwahyukan (revealed knowledge), sedangkan al-Hikmah adalah mencakup semua pengetahuan perolehan (acquired knowledge). Jika dihubungkan dengan keberadaan kalam dan falsafah, maka kalam lebih berat ke al-Kitab sedangkan falsafah lebih berat ke al-Hikmah, meskipun kedua-duanya mengagungkan satu dengan lainnya dengan tingkat keserasian tertentu yang tinggi. Keduanya bertemu dalam kesamaan iman dan kedalaman rasa keagamaan.

Sobat. Rasulullah SAW bersabda, “ Sesungguhnya Allah tidak mengutusku sebagai penyulit yang memberatkan. Namun, Dia mengutusku  sebagai pengajar yang mempermudah.” ( HR. Muslim).

Rasulullah menginspirasi kita  bahwa  ilmu adalah iman dan yakin, ihsan dan makrifat, tunduk dan terampil. Yaitu mengimani apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Meyakini ajaran yang dinukil dan dipahami dengan akal. Kemudian dengan ihsan amalan akan menjadi lebih baik dan terhindar dari kesalahan. Makrifat akan mengarahkan untuk senantiasa bersyukur dan berdzikir. Ketundukan akan  membimbing  untuk  melaksanakan  perintah, menjauhi larangan, dan meridhai takdir. Dengan keterampilan, ibadah pun lebih sempurna dan pahala bertambah.

Sobat. Rasulullah SAW tidaklah berbicara, kecuali kebenaran. Beliau tidaklah berkata, kecuali kejujuran. Beliau melarang agar tidak membuat-buat dan berlagak fasih. Beliau berbicara dengan kalimat yang mudah dan jelas agar dapat dipahami oleh semua orang. Salah satu  keistemewaan metode pengajaran rasulullah SAW dibandingkan  dengan para pengajar lain di bumi ialah sosoknya sebagai nabi rabbani dan rasul maksum yang menukil wahyu dan ajaran agama dari Rabbnya melalui perantara malaikat jibril.
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٞ يُوحَىٰ عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلۡقُوَىٰ (٣)- (٥)
“dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. “ ( QS. An-Najm (53) : 3 – 5 )

Dalam ayat 3 QS An-Najm. Allah swt menerangkan bahwa Muhammad saw itu tidak sesat dan tidak keliru karena beliau seorang yang tidak pernah menuruti hawa nafsunya termasuk dalam perkataannya. Orang yang mungkin keliru atau tersesat ialah orang yang menuruti hawa nafsunya. Sebagaimana firman Allah: Janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. (shad/38: 26).

Sobat. Dalam ayat 4 An-Najm ini, Allah menguatkan ayat sebelumnya, yakni bahwa Muhammad saw hanyalah mengatakan apa yang diperintahkan oleh Allah untuk disampaikan kepada manusia secara sempurna, tidak ditambah-tambah dan tidak pula dikurangi menurut apa yang diwahyukan kepadanya. 'Abdullah bin 'Amr bin 'As menulis setiap apa yang ia dengar dari Rasulullah saw, karena ia mau menghafalkannya. Tapi orang-orang Quraisy melarangnya. Mereka mengatakan mengapa ia menulis setiap perkataan Muhammad saw, sedangkan Muhammad itu adalah manusia biasa yang berkata dalam keadaan marah. Maka berhentilah 'Abdullah bin 'Umar menulis. Kemudian ia mendatangi Rasulullah saw, dan memberitahukan perihalnya itu. Maka bersabdalah Rasulullah saw:"Tulislah demi Zat yang menguasai diriku, tidak ada yang keluar dari perkataanku kecuali kebenaran." (Riwayat Ahmad dan Abu Dawud) 
Al-hafidz Abu Bakar al-Bazzar menyebutkan riwayat Abu Hurairah bahwasanya Nabi Muhammad saw bersabda: ) "Sesuatu yang aku kabarkan kepadamu bahwa ia dari Allah swt, maka tidak ada keraguan padanya." (Riwayat Ibnu hibban dan alBazzar) 
Imam Ahmad dan al-Bazzar meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah aku berkata kecuali yang benar." (Riwayat Ahmad dan alBazzar).

Sobat. Dalam ayat 5 An-Najm  ini, Allah swt menerangkan bahwa Muhammad saw (kawan mereka itu) diajari oleh Jibril. Jibril itu sangat kuat, baik ilmunya maupun amalnya. Dalam firman Allah dijelaskan: 

Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki 'Arsy, yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya. (at-Takwir/81: 1921) 

Kemudian Muhammad saw mempelajarinya dan mengamalkannya. Ayat ini merupakan jawaban dari perkataan mereka yang mengatakan bahwa Muhamamd saw itu hanyalah tukang dongeng yang mendongengkan dongeng-dongengan (legendalegenda) orang-orang dahulu. Dari sini jelas bahwa Muhammad saw itu bukan diajari oleh seorang manusia, tapi ia diajari oleh Malaikat Jibril yang sangat kuat. 

Sobat. Cukup satu kalimat dari Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT  pun menghidupkan hati dan ruh orang banyak. Satu kalimatnya saja bisa  dijelaskan dalam berjilid-jilid kitab, dan dituangkan  dalam berbagai karya tulis. 

Sobat. Rasulullah SAW  adalah sosok manusia yang paling paham, paling agung jawabannya, paling banyak benarnya, dan paling tahu maslahat si penanya. Dalam pengajaran, Rasulullah  selalu memperhatikan usia, kondisi, dan perbedaan di antara para sahabatnya. Beliau memberikan apa yang cocok bagi setiap orang, baik berupa pengajaran, nasihat, maupun bimbingan. Ini merupakan kekhususan baginya. Sebab Allah SWT telah mengaruniakan kepadanya cahaya kenabian dan membukakan baginya pintu pengetahuan. Beliau memiliki jawaban untuk setiap penanya sesuai kondisinya, maslahatnya, serta kemanfaatan baginya di dunia dan akherat.

( DR Nasrul Syarif M.Si.  Penulis Buku Goreskan Tinta Emas. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )


Hijrah Rezeki - Agar dipancari Cahaya Al Quran

Sobat. Selama tiga hari ini kami melaksanakan safari Dakwah di Lombok. Tepatnya ada tiga lokasi yakni di Mataram bertempat di FaveHotel Mataram bertajuk Hijrah rezeki yang dihadiri 300 jamaah calon Umrah Arofahmina. Kemudian di Lombok barat penulis mengisi Motivasi Dakwah temen-temen pengemban dakwah di Kab. Lombok Barat. Besok malamnya dilanjutkan di Kab. Lombok Timur dengan tema Sales Magic for dakwah.

Tulisan kali ini penulis akan berbagi bagaimana agar hidup kita lebih sukses, bahagia serta berkah? Beberapa hal adalah materi yang saya sampaikan pada safari dakwah di Lombok di atas.

Ada tujuh hal yang membuat hidup kita lebih sukses, bahagia dan berkah :
1. Hijrah total
2. Iman yang tebal
3. Taat yang maksimal
4. Tawakal
5. Silaturahim Personal
6. Sedekah Brutal 
7. Dakwah optimal

Sobat. Diantara sifat yang terpenting yang disampaikan Allah kepada orang-orang mukmin tentang Al-Quran adalah berkah. Al-Quranlah kitab paling berkah yang diturunkan Allah. Artinya, selama Al Quran menjadi peringatan dan kitab penuh berkah maka mengikuti kandungannya tak diragukan lagi merupakan keberkahan dan meninggalkannya adalah kerugian besar.

Allah SWT berfirman :
كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ 
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” ( QS. Shaad (38) : 29 )

Sobat. Allah menjelaskan bahwa Dia telah menurunkan Al-Qur'an kepada Rasulullah saw dan para pengikutnya. Al-Qur'an itu adalah kitab yang sempurna mengandung bimbingan yang sangat bermanfaat kepada umat manusia. Bimbingan itu menuntun manusia agar hidup sejahtera di dunia dan berbahagia di akhirat. Dengan merenungkan isinya, manusia akan menemukan cara-cara mengatur kemaslahatan hidup di dunia. Tamsil ibarat dan kisah dari umat terdahulu menjadi pelajaran dalam menempuh tujuan hidup mereka dan menjauhi rintangan dan hambatan yang menghalangi pencapaian tujuan hidup. 

Sobat. Al-Qur'an itu diturunkan dengan maksud agar direnungkan kandungan isinya, kemudian dipahami dengan pengertian yang benar, lalu diamalkan sebagaimana mestinya. Pengertian yang benar diperoleh dengan jalan mengikuti petunjuk-petunjuk rasul, dengan dibantu ilmu pengetahuan yang dimiliki, baik yang berhubungan dengan bahasa ataupun perkembangan masyarakat. Begitu pula dalam mendalami petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam kitab itu, hendaknya dilandasi tuntunan rasul serta berusaha untuk menyemarakkan pengalamannya dengan ilmu pengetahuan hasil pengalaman dan pemikiran mereka.

Al-hasan al-Bashri menjelaskan pengertian ayat ini dengan mengatakan, "Banyak hamba Allah dan anak-anak yang tidak mengerti makna Al-Qur'an, walaupun telah membacanya di luar kepala. Mereka ini hafal betul hingga tak satu pun huruf yang ketinggalan. Namun mereka mengabaikan ketentuan-ketentuan Al-Qur'an itu hingga salah seorang di antara mereka mengatakan, "Demi Allah saya telah membaca Al-Qur'an, hingga tak satu huruf pun yang kulewatkan." Sebenarnya orang yang seperti itu telah melewatkan Al-Qur'an seluruhnya, karena pengaruh Al-Qur'an tidak tampak pada dirinya, baik pada budi pekerti maupun pada perbuatannya. Demi Allah, apa gunanya ia menghafal setiap hurufnya, selama mereka mengabaikan ketentuan-ketentuan Allah. Mereka itu bukan ahli hikmat dan ahli pemberi pengajaran. Semoga Allah tidak memperbanyak jumlah orang yang seperti itu."
 
 
Ibnu Mas'ud mengatakan:Orang-orang di antara kami apabila belajar sepuluh ayat Al-Qur'an, mereka tidak pindah ke ayat lain, sampai memahami kandungan sepuluh ayat tersebut dan mengamalkan isinya.(Riwayat A.hmad)

Sobat. Al Quran adalah cahaya  dan mengikuti cahayanya  adalah keberuntungan dan keberkahan. Adapun yang dimaksud mengikuti cahaya Al Quran adalah mengamalkan kandungan-kandungan yang  yang  ada  di dalamnya, berjalan dibelakangnya, menuruti ketentuan hokum-hukumnya dan segala sesuatu, serta tidak keluar sedikitpun darinya. Dalam arti kita harus berpegang teguh terhadap ajaran, adab, akhlak dan perintahnya, serta menjauhi larangannya.
Allah SWT berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَكُم بُرۡهَٰنٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكُمۡ نُورٗا مُّبِينٗا  
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran). ( QS. An-Nisa’ (4) : 174 )

Ayat ini menyerukan kepada semua manusia di dunia dan menyatakan bahwa telah datang kepada mereka berbagai keterangan yang jelas dari Tuhan, dikuatkan oleh dalil-dalil dan alasan-alasan yang nyata dan benar, yang dibawa oleh seorang nabi dan rasul-Nya, yang "ummi" yang tidak pandai tulis baca. Keadaan buta huruf itu saja sudah menjadi bukti yang kuat atas kenabian dan kerasulannya atas kebenaran agama yang dibawanya yang mempunyai peraturan-peraturan dan hukum-hukum untuk mengatur kehidupan manusia di dunia dan memberikan petunjuk berupa ibadah dan amal saleh untuk mencapai kebahagiaan di akhirat

Bagaimana seorang ummi yang tidak pernah belajar di sekolah apalagi untuk membaca buku-buku, dan tidak pernah di masa kanak-kanak dan di masa mudanya mengikuti langkah-langkah dan kebiasaan-kebiasaan anak dan pemuda-pemuda di masanya, tidak pernah menghadiri malam-malam senda gurau, malam-malam panjang biasa mereka berceritera dan bercengkerama mengenai adat istiadat, sejarah nenek moyang, dan kejadian-kejadian penting di kalangan mereka, seperti peperangan, permusuhan dan lain sebagainya dapat menceritakan sesuatu yang berharga dan tinggi nilainya? Bagaimana seorang ummi yang demikian keadaannya akan dapat membawa suatu kitab (Al-Qur'an) yang di dalamnya terdapat syariat yang mulia dan amat tinggi nilainya, dibawakan dengan gaya bahasa yang amat tinggi pula mutunya yang sepanjang zaman tidak dapat ditiru dan ditandingi (al-Baqarah/2:23, Yunus/10:38, Hud/11:13 dan al-Isra/17:88) oleh pujangga-pujangga bagaimanapun besarnya. Ini adalah suatu tanda dan bukti atas kebenaran agama yang dibawanya, bahkan tidak ada orang yang dapat membantah bahwa Al-Qur'an itu adalah suatu mukjizat yang abadi yang selalu dapat menguatkan dan membenarkan agama yang dibawanya itu. 

Maka Allah menamakan Al-Qur'an itu cahaya yang terang benderang yang memberi petunjuk kepada manusia, mengeluarkan mereka dari kegelapan syirik kepada cahaya iman (al-Baqarah/2:257) dan menegakkan dasar-dasar tauhid yang telah menjadi tugas para rasul sebelum Muhammad saw. 

Para rasul sebelumnya telah menyeru umatnya dengan bersungguh-sungguh kepada agama tauhid dan telah banyak pula pengikut mereka. Tetapi ternyata sesudah mereka meninggal, para pengikut itu telah merusak dasar-dasar tauhid itu dengan mencampuradukkannya dengan beraneka ragam kemusyrikan seperti menyembah berhala, menyembah bintang dan matahari bahkan menyembah arwah-arwah dengan memujanya dan memanjatkan doa kepadanya. Akhirnya manusia terjerumus ke lembah syirik dan hanyut dibawa arus berbagai macam paham yang sesat dan menyesatkan sehingga mereka kehilangan pedoman dan tidak tahu lagi mana yang baik mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Dalam keadaan gelap gulita seperti inilah Al-Qur'an diturunkan sebagai cahaya yang menerangi mereka sehingga manusia dapat berpikir kembali dan menyadari bahwa jalan yang mereka tempuh selama ini adalah jalan salah yang membawa kepada kerusakan dan keruntuhan. Dalam ayat lain Allah berfirman:

"Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sungguh Allah Maha Penyantun Maha Penyayang" (al-hadid/57:9).

Dengan demikian jelaslah bahwa Nabi Muhammad saw, yang ummi pembawa syariat yang sempurna untuk kebahagiaan dunia dan akhirat tidak mungkin bukan seorang nabi dan utusan Allah. Dan jelas pulalah bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya bukan buatannya, tetapi benar-benar wahyu dari Tuhan semesta alam.

( DR Nasrul Syarif M.Si Penulis Buku Goreskan Tinta Emas. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )

Hidupmu akan Bahagia Jika Hijrah Total

Sobat. Hijrah total itu bukan karena tren, tapi karena kebutuhan. Bukan karena fiend, tapi dari keinginan. Bukan karena keren, tapi memang  dianjurkan. Niat hijrah itu benar-benar muncul dari diri sendiri, atas anjuran dan perintah Allah, bukan karena hal lain, apalagi karena orang lain.

Sobat. Esensi hijrah total semuanya harus diperhatikan dengan benar dan seksama, mulai dari niatnya, prosesnya dan keistiqomahan. Maka sekali lagi hijrah total itu bukan Cuma ikut-ikutan, tapi karena kesadaran. Bukan Cuma ingin terlihat sholeh, tapi memang ingin jadi sholeh. Bukan Cuma di lisan, tapi juga diperbuatan. Bukan Cuma diucapan tapi juga di amalan. Bukan Cuma mengubah penampilan, namun juga kelakuan. Bukan Cuma ganti profesi, tapi juga visi dan misi. Bukan Cuma eksistensial, tapi jugasubstansial.Bukan Cuma perasaan tapi juga pemikiran.

Allah SWT Berfirman :
۞وَمَن يُهَاجِرۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ يَجِدۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُرَٰغَمٗا كَثِيرٗا وَسَعَةٗۚ وَمَن يَخۡرُجۡ مِنۢ بَيۡتِهِۦ مُهَاجِرًا إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ يُدۡرِكۡهُ ٱلۡمَوۡتُ فَقَدۡ وَقَعَ أَجۡرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا (١٠٠)
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS. An-Nisa’ (4) : 100 )

Sobat. Kemudian Allah menjanjikan kepada orang-orang yang hijrah meninggalkan kampung halamannya karena menaati perintah Allah dan mengharapkan keridaan-Nya, mereka akan memperoleh tempat tinggal yang lebih makmur, lebih tenteram dan aman dan lebih mudah menunaikan kewajiban-kewajiban agama di daerah yang baru, yaitu Medinah. Janji yang demikian itu sangat besar pengaruhnya bagi mereka yang hijrah. Sebab umumnya orang-orang Islam di Mekah yang tidak ikut hijrah menyangka bahwa hijrah itu penuh dengan penderitaan dan daerah yang dituju itu tidak memberikan kelapangan hidup bagi mereka.

Sobat. Allah akan memberikan kelapangan hidup di dunia dan akan memberikan pahala yang sempurna di akhirat kepada orang-orang yang hijrah dan meninggal dunia sebelum sempat sampai ke Medinah. Amat jelas janji Allah kepada orang-orang yang hijrah dibandingkan dengan janji kepada mereka yang tidak hijrah karena uzur, sebab bagi golongan yang akhir ini pengampunan Allah tidak disebut secara pasti. Pengampunan dan kasih sayang Allah sangatlah besar terhadap kaum muhajirin yang dengan ikhlas meninggalkan kampung halaman mereka untuk menegakkan kalimah Allah.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Abu Ya'la dengan sanad yang baik dari Ibnu Abbas beliau berkata, "Damrah bin Jundub pergi dari rumahnya "Bawalah aku dan keluarkanlah aku dari bumi orang-orang musyrik ini (Mekah) untuk menemui Rasulullah saw." Maka pergilah dia, dalam perjalanan dia meninggal sebelum berjumpa dengan Nabi Muhammad saw lalu turunlah ayat ini.

Sebab-sebab Islam mensyariatkan hijrah pada zaman permulaan:
1. Untuk menghindarkan diri dari tekanan dan penindasan orang kafir Mekah terhadap Muslimin, sehingga mereka memiliki kebebasan dalam menjalankan perintah agama dan menegakkan syiarnya.
2. Untuk menerima ajaran agama dari Nabi Muhammad saw, kemudian menyebarkannya ke seluruh dunia.
3. Untuk membina negara Islam yang kuat yang dapat menyebarkan Islam, menegakkan hukum-hukumnya, menjaga rakyat dari musuh dan melindungi dakwah Islamiyah.

Ketiga sebab inilah yang menjadikan hijrah dari Mekah menjadi salah satu kewajiban bagi umat Islam. Sesudah umat Islam membebaskan Mekah tidak ada lagi kewajiban hijrah, karena ketiga sebab ini tidak ada lagi. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi bersabda:
"Tidak ada hijrah sesudah pembebasan Mekah, tetapi yang ada ialah jihad dan niat. Jika kamu diperintahkan berperang, maka penuhilah perintah itu" (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Abbas).

Sobat. Segeralah hijrah dan bertaubat, sebelum ajal mendekat dan keburu wafat. Hijrah dan taubat itu satu paket, tak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya sama-sama meninggalkan yang buruk menuju yang baik. Taubat adalah praktek meninggalkan perbuatan maksiat atau dosa  dan berusaha mengubah diri menjadi pribadi yang  baik.  Baginda Rasulullah SAW bersabda, “ Hijrah itu tidak akan terputus hingga ditutupnya pintu taubat , dan taubat itu tidak pernah tertutup sampai terbitnya matahari dari barat.” ( HR Abu Dawud )

Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa hijrah itu ada dua macam : Hijrah secara fisik dari suatu negeri ke negeri yang lain. Dan yang kedua, hijrah dengan hati menuju Allah meninggalkan segala hal yang buruk, negative, maksiat, dosa, atau kondisi yang tidak kondusif menuju keadaan yang lebih baik, positif dan kondusif untuk menegakkan ajaran Islam. 

Al hasil sobat. Hijrah total  bukan hanya dimaknai  berpindah tempat saja tapi juga berpindah dari jahiliyah ke rajin ibadah dan dakwah.Dari tukang maksiat,ke doyan taubat. Dari zaman kegelapan ke zona cahaya dan kebaikan. Dari asal-asalan, ke penuh penghayatan.

Sobat. Semenjak saya berkomitmen melakukan hijrah total adabanyak perubahan yang saya rasakan. Sungguh Allah tidak pernah ingkar janji dan Janji Allah itu pasti benar. Hidup lebih bahagia dalam bekerja, lebih tenang dalam berbisnis, lebih damai dalam ibadah, lebih ikhlas dalam sedekah, lebih khusyuk dalam berdoa, lebuh nyaman dalam dhuha, lebih tentram dalam keluarga dan lebih banyak perasaan-perasaan lain yang serupa. Subhaanallah!

( DR Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Goreskan Tinta Emas dan Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur )

Assalamualaikum  warahmatullahi wabarakatuh 
Bismillaahirrahmaanir-rahiim.

Alhamdulilah Wasyukurillah wala Haula wala kuwata Illa lbillah. 

Yaa ALLAH,  , di  hari jum at  yg Engkau  mulyakan ini , brkanlah Kpd kami,  sdr kami, keluarga besar  kami tuk dpt melaksanakan amalan 2 shaleh yang Engkau Ridha i  dan  berilah kemudahan dlm beribadah , ber tahajud, ber dzikir, ber istigfar dan terhindar dari hiruk pikuknya dunia yg  sementara ini serta penuh  dg dosa,  ampuni dosa2 kecil  serta dosa besar dan  kemudahan dlm ber taubat pada grup ini , dapatnya mendptkan safaat,  kemurahan, keberkahan, Rizki 

 Yaa Robb, dg kebesaran hati kami , brkan kpd kami tuk dpt melakukan ibadah wajib & Sunah dg tumakninah dan  istiqomah  melakukan ibadah  dg penuh kekusyukan, kesyukuran  serta keikhlasan. smg mendpt  Rachmad, taufiq dan hidayah Mu

Yaa Rahman , jauhkan dan kuatkan hati kami dari sgl musibah, bencana  yg belum , sedang dan yg akan terjadi pd  diri  kami semua serta dpt memanfaatkan sisa  waktu, tenaga pikiran dan sisa umur yg engkau berikan.  

 Yaa Gaffar, Ampunilah dosa kedua orang tua kami, sdr2 kami dan orang2  yg sholeh serta  masukkan kami semua  di dlm  Husnul khotimah   Aamiin 🤲🏽

*Energizer Tahajjud*
*Kita Ini Hamba Allah, Milik Allah !*
*Terus Mendekat Taat KepadaNya !*

 _*بسم الله الرحمن الرحيم*_

_"Barangsiapa mengetahui keagungan Allah, maka ia akan bertambah rasa takutnya, dan barangsiapa takut siksa Tuhannya, maka amalnya akan bertambah baik."_
Imam Ibnul Jauzi

ﺍﻟﻠّٓﻬُﻢَّ ﺻـﻞِّ ﻋَﻠﻰٰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠٰﻰ ﺁﻟِﻪٖ ﻭَﻋِﺘْﺮَﺗِﻪٖ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻛُﻞِّ ﻣَﻌْﻠُﻮْﻡٍ ﻟَﻚَ. ﺃﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ. ﻻَﺇِﻟٰﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺤَﻲُّ ﺍﻟْﻘَﻴُّﻮْﻡُ ﻭَﺍَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ. ﻳَﺎﺣَﻲُّ ﻳَﺎﻗَﻴُّﻮْﻡُ

_Ya Allah, ampuni, selamatkan dan bahagiakan kaum Muslimin di dunia dan akhirat..._

_*Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari penyakit kusta, gila, dan corona dan dari segala macam buruknya penyakit*..._

Aamiin Allahumma aamiin

*_Islam Rahmatan lil Alamin.._*
_*Cukuplah Islam Untuk Mengatur Seluruh Kehidupan Kita !!!*_

***********************
_'Lakukanlah shalat malam karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh."_
HR Tirmidzi
***********************

_@hak cipta milik Allah, silakan disebarkan, tdk perlu izin_


*Energizer Tahajjud*

_"Segala persoalan dalam hidup ini sesungguhnya tidak untuk menguji kekuatan dirimu, tetapi menguji seberapa besar kesungguhanmu dalam meminta pertolongan Allah."_

(Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah)

ﺍﻟﻠّٓﻬُﻢَّ ﺻـﻞِّ ﻋَﻠﻰٰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠٰﻰ ﺁﻟِﻪٖ ﻭَﻋِﺘْﺮَﺗِﻪٖ 
ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻛُﻞِّ ﻣَﻌْﻠُﻮْﻡٍ ﻟَﻚَ. ﺃﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ. ﻻَﺇِﻟٰﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺤَﻲُّ ﺍﻟْﻘَﻴُّﻮْﻡُ ﻭَﺍَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ. ﻳَﺎﺣَﻲُّ ﻳَﺎﻗَﻴُّﻮْﻡُ

_Ya Allah, ampuni, selamatkan dan bahagiakan kaum Muslimin di dunia dan akhirat..._

_*Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari penyakit kusta, gila, dan corona dan dari segala macam buruknya penyakit*..._

Aamiin Allahumma aamiin

*_Islam Rahmatan lil Alamin.._*

***
_'Lakukanlah shalat malam karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh."_
HR Tirmidzi
***

_@hak cipta milik Allah, silakan disebarkan, tdk perlu izin_  



...🎗️AQIDAH BUSINESS COACHING (ABC) TMMP ASSALIM
✅EPISODE KE #12

*"MAKNA REZEKI DALAM ISLAM"*

Curhatan tentang betapa keras perjuangan seorang Ayah  untuk menafkahi keluarganya, pergi pagi pulang pagi adalah ungkapan yang seringkali terdengar demi menggambarkan perjuangannya mencari rezeki yang tak kenal lelah dan waktu.

Seringkali pula yang muncul adalah ungkapan putus asa, bahwa sekeras apapun ia berusaha nasibnya tak mungkin berubah. Pada akhirnya, yang muncul kemudian berprasangka tidak baik kepada Allah SWT, sang Pemberi Rezeki.

Karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana memahami makna rezeki, agar kita tak berkecil hati. Mengapa demikian? Karena Allah telah membocorkan rahasia Rezeki yang ada di langit dan di bumi. Seperti apa?
Yuk, Gali rahasianya di kajian Pengusaha Muslim bersama Assalim Sidoarjo dengan Tema: *"MAKNA REZEKI DALAM ISLAM"*

.

⛔ Pastikan Kesiapan Bapak-Bapak dari segi *_Niat, Kesehatan, Mental dan Catatan_* sehingga bisa maximal menyimak dan Belajar untuk Ilmu yang luar biasa ini...✊😍

_Insya Allah hanya Keberkahan dan Rahmat dari Allah, segala yg kita Niatkan dan Usahakan. Barakallah Fiikum, Aamiin Allahuma Aamiin...!_
...!!! ✊✊*.


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Mohon Ma'af Yg sekiranya ini mengganggu. 
،،،،،،،#########________
Saudaraku se Iman dan Islam, Mari kita banguuuun, kita berdoa:
💘بسم الله الرحمن الرحيم💘
 "Alhamdu Lillahilladzi Ahyaana Ba'da Maa Amaatanaa Wa Ilaihinnusuur, 

La Ilaha Illalloh Wahdahu La Syarikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wahuwa 'Ala Kulli Syai in Qodiir. 

Subhanalloh Walhamdulillah Wala Ilaaha Illalloh Huwallohu Akbar La Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyyil Adziim, Faghfirli 
الحمدلله رب العالمين💘
Mari bersiap siap Laksanakan Sholat Tahajud, Witir berdzikir at baca Al-Qur'an, at Baca Postingan Kajian Islam, 

untk selanjutnya bersiap siap ke Masjid untuk Laksanakan Sholat shubuh berjamaah sebelumnya jgn ditinggalkan sholat sunatal fajri, 

untuk selanjutnya setelah sholat shubuh bg yg punya kelonggaran waktu qt laksanakan zdikir at baca Al-Qur'an sampai terbit Matahari, selang 10 at 15 menit qt laksanakan Sholat Isyroq 2 Roka'at yg pahalanya seperti Umroh dan Haji, 

bila masih mampu dan ada kelonggaran Waktu KITA laksanakan Sholat DHUHA, tp lbh utamanya dilaksanakan di Rumah. SAUDARAKU MUSLIMIN WALMUSLIMAT MU'MININ WALMU'MINAT                      

      Selanjutnya ttg Copas / Postingan Kajian Islam / Laiinnya, mohon maaf sekiranya Sudah ada posting yg sama sekiranya mengganggu dan ndak ada manfa'atnya, 
            ‼HAPUS SAJA‼!!!!!
     
Sy Ibarat memancing ikan di lautan harapan dapat ikan yg banyak tp sedikitpun ndak Papa, saya cuman  berpedoman Pada hadis Nabi "Man Dalla 'Alaa Khoirin Falahu Mitslu Ajruhu Fa'ilihi dan jg Al-Qur'an " Wal takum Minkum Ummatun Yadnguuna Ilal Khoiri Wayakmuruna bil Ma'rufi Wayanhauna 'Anil Munkari.
Kuntum khoiro Ummatin Uhrijat Linnasi Takmuruuna bil Makrufi Watanhauna Anil munkari.

 SMG ALLOH Swt.sllu mmberi KITA ketetapan IMAN dan ISLAM, senantiasa diberi kesehatan diringankan utk BERIBADAH diberi kesempatan utk BERTAUBAT sblm meninggal Dunia, meninggal dlm keadaan HUSNULKHOTIMAH, dan selalu dlm RIDHONYA
امين امين امين يا رب العالمين

   Saudaraku  ,, sebelim melaksanakan Tahajud dan rangkaiannya lebh baik qt mandi tetlebih dahulu.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam sabda beliau:

ينزل ربنا تبارك وتعالى إلى السماء الدنيا كل ليلة حين يبقى ثلث الليل الآخر فيقول: من يدعوني فأستجيب له، من يسألني فأعطيه، من يستغفرني فأغفر له، حتى ينفجر الفجر

*“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia setiap sepertiga malam akhir. Ia lalu berkata: ‘Barangsiapa yang berdoa, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, akan Aku ampuni. Hingga terbit fajar‘ ”* (HR. Bukhari 1145, Muslim 758)🤝📿🤝

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته




  Langkah-Langkah Untuk Bisa Membaca
Kitab Arab Gundul


      Allahumma yassir wa a’in. Membaca kitab arab gundul tulisan arab tanpa harakat atau disebut juga kitab kuning adalah sebuah kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap penimba ilmu syar’i …

Allahumma yassir wa a’in.

Membaca kitab arab gundul [tulisan arab tanpa harakat] atau disebut juga kitab kuning adalah sebuah kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap penimba ilmu syar’i dan para calon da’i. Kemampuan membaca kitab gundul akan sangat membantu setiap muslim dan muslimah dalam memahami dalil Al-Kitab maupun As-Sunnah.

Ilmu yang menopang kemampuan ini adalah nahwu dan sharaf. Ilmu nahwu adalah ilmu kaidah bahasa arab yang membahas tentang keadaan akhir kata di dalam kalimat dan perubahan yang terjadi padanya. Adapun ilmu sharaf adalah ilmu kaidah bahasa arab yang membahas pembentukan kata sebelum
disusun ke dalam kalimat.

Kedua ilmu ini sangat penting untuk dipelajari. Dengan memahami ilmu nahwu seorang akan bisa membedakan antara pelaku [fa’il] dan objek
[maf’ul bih].

Dengan memahami ilmu nahwu seorang akan mengenali keadaan akhir dari suatu kata; apakah ia bisa berubah akhirannya ataukah tetap. Dengan ilmu nahwu pula seorang akan bisa membaca akhir kata dengan benar; apakah ia harus dibaca dhammah, fat-hah, atau kasrah
misalnya.

Ilmu sharaf juga tidak kalah pentingnya. Karena dengan memahami sharaf kita bisa mengetahui asal suatu kata dan pola-pola perubahannya. Suatu kata kerja bisa diubah menjadi kata benda. Suatu kata kerja aktif bisa diubah menjadi kata kerja pasif. Bagaimana cara membentuk kata perintah, dan lain sebagainya. Semua ini bisa dipelajari dalam ilmu sharaf atau disebut juga ilmu tashrif.

Meskipun demikian kedua ilmu ini juga belum cukup untuk menjadi ‘senjata yang ampuh’ untuk menaklukkan kitab-kitab gundul. Sebab di samping nahwu dan sharaf, seorang penimba ilmu juga harus memiliki kosakatamufradat yang cukup untuk bisa berlatih membaca kitab. Namun, hal ini bukanlah masalah yang harus ditakuti.

Betapa banyak orang yang tadinya tidak mengenal bahasa arab sama sekali dan tidak menghafal mufradat secara rutin dan terprogram namun berhasil meng-gondrongi [baca: mengharokati] tulisan arab gundul dan bahkan mampu menerjemahkannya. Tentu saja ini semua terwujud berkat taufik dan pertolongan Allah semata.

Selain itu, ada satu hal yang perlu untuk ditekankan di sini; bahwa kemampuan baca kitab ini tidak akan berarti apabila tidak digunakan
dalam rangka mencapai tujuan yang benar, yaitu untuk memahami Al-Kitab dan As-Sunnah. Oleh sebab itu sangat disarankan bagi para pemula untuk mencari majelis-majelis ilmu yang membahas kitab para ulama salaf.

Dengan demikian dia akan terbiasa mendengar penjelasan, ungkapan, dan istilah para ulama; terlebih lagi dalam masalah aqidah dan tauhid yang itu merupakan perkara paling fundamental di dalam agama Islam.

        Luruskan Niat

Dalam sebuah hadits yang sangat populer, dari ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal-amal itu dinilai dengan niatnya.

Dan setiap orang [yang beramal] akan dibalas selaras dengan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin dia raih atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini adalah hadits yang sangat agung. Sebab di dalam hadits ini dipancangkan salah satu pondasi amalan; yaitu keikhlasan. Amal tidak akan diterima tanpanya. Amal apapun; apakah itu sholat, puasa, zakat, haji, demikian pula tholabul ‘ilmimenuntut ilmu syar’i.

Semuanya membutuhkan niat yang benar. Oleh sebab itu, sebagian ulama hadits mengawali karya mereka dengan hadits ini. Seperti Imam
Bukhari rahimahullah dalam kitabnya Sahih Al-Bukhari, demikian pula Imam Abdul Ghani Al-Maqdisi rahimahullah dalam kitabnya ‘Umdatul Ahkam, dan Imam An-Nawawi rahimahullah dalam kitabnya Riyadhus
Shalihin.


        Tumbuhkan Semangat

Mempelajari ilmu bahasa arab adalah bagian dari ibadah dan termasuk ajaran agama. Karena memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah kewajiban; sementara kita tidak akan bisa memahami keduanya dengan baik kecuali
dengan bahasa arab, maka mempelajari ilmu bahasa arab menjadi sebuah kewajiban yang sangat mulia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya niscaya akan dipahamkan dalam urusan
agama.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Mu’awiyah radhiyallahu’anhu)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu
[agama] maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim)


        Cita-Cita Tinggi

Mempelajari bahasa arab bukanlah kebutuhan yang bersifat pribadi semata, bahkan ini adalah kebutuhan umat Islam dan umat manusia. Karena dengan memahami bahasa arab dan menggunakannya untuk memahami Al-Kitab dan
As-Sunnah seorang muslim akan bisa mengajak manusia ke jalan Allah di atas landasan ilmubashirah.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah: Inilah jalanku. Aku mengajak [kalian] kepada [agama] Allah di atas bashirahilmu. Inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku. Dan maha suci Allah, aku bukan termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)

Ayat ini menunjukkan bahwa pengikut sejati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang berdakwah kepada Islamtauhid di
atas ilmu. Bukan berdakwah di atas kebodohan. Bukan berdakwah dengan semangat belaka tanpa modal ilmu.

Ia berdakwah dengan ikhlas; mengajak manusia untuk menghamba kepada Allah saja, bukan menghamba kepada kepentingan dunia, kepentingan kelompok atau individu tertentu.

        Mengatur Waktu

Waktu adalah nikmat yang sering dilalaikan. Banyak orang yang gagal dan binasa gara-gara tidak pandai memanfaatkan waktu. Kesempatan yang Allah berikan kepada seorang hamba di alam dunia ini semestinya digunakan
sebaik-baiknya. Sebab hidup di dunia hanya sekali. Setelah itu akan ada kematian dan hari kebangkitan serta pembalasan amal.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua buah kenikmatan yang banyak orang tertipu karenanya; yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma)

Allah ta’ala bahkan telah mengingatkan (yang artinya), “Demi waktu. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran.” (QS. Al-’Ashr: 1-3)

Surat yang ringkas ini menggambarkan kepada kita bahwa kerugian di alam dunia ini dialami oleh orang yang tidak membekali dirinya dengan
keimanan, amal salih, dakwah, dan kesabaran. Orang yang tenggelam dalam kekafiran, syirik, kemaksiatan, kebid’ahan, dan hawa nafsu adalah
barisan orang-orang yang merugi.

Oleh karenanya, seorang penuntut ilmu yang berusaha untuk memahami bahasa kitab sucinya untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan yang Allah berikan kepadanya sebaik-baiknya.

Mungkin anda punya waktu luang satu jam atau setengah jam setiap harinya yang bisa anda gunakan untuk membaca pelajaran dan mengulang-ulang materi yang telah diberikan.
Sungguh itu adalah amalan yang sangat berharga bagi anda.

        Fokus Terhadap Pelajaran dan Belajar Secara Bertahap

Terkadang dijumpai sebagian orang yang telah lama mengikuti pengajian dan bahkan sempat belajar bahasa arab berkali-kali akan tetapi masih
saja belum bisa membaca kitab. Diantara sebab utama yang banyak terjadi di lapangan adalah dikarenakan tidak fokusnya mereka dalam belajar.

Mereka bersemangat akan tetapi tidak mengerti bagaimana menyalurkan semangatnya. Sehingga mereka aktif pengajian kesana kemari namun ilmu bahasa arab dan kemampuan baca kitabnya tidak kunjung bertambah.

Tentu saja, yang kita maksudkan di sini adalah orang-orang yang masih memiliki kemampuan untuk belajar. Bukan orang yang sudah pikun yang sering lupa atau orang gila yang tidak sadar apa yang dia ucapkan atau lakukan.

Sebab mereka adalah para pemuda dan belum memasuki jenjang lansia. Tidak jarang pula kita dapati mereka adalah orang yang aktif
mengurus kajian dan menggerakkan berbagai kegiatan islam dan dakwah.

Ini merupakan fenomena memprihatinkan. Terlebih lagi jika kita cermati berbagai kasus berbau fanatisme golongan; tidak sedikit diantaranya yang dipicu oleh orang-orang yang tidak paham tentang ilmu-ilmu Islam yang
mendasar, dan juga tidak paham bahasa arab. Mereka ikut andil dalam pergolakan dan perseteruan yang seolah tak berkesudahan.

Semata-mata karena sosok [baca: ustadz atau da’i] yang mereka ikuti berlainan. Padahal, ulamanya sama, kitabnya sama, dan aqidahnya pun sama. Mereka ingin menyelesaikan pertikaian dengan kebodohan dan semangat berapi-api yang tidak bisa membedakan antara berjihad dengan lisan dan berbuat jahat dengan ucapan.

Padahal, sebagaimana telah diungkapkan oleh Imam  Bukhari rahimahullah dalam Sahihnya, ketika beliau menukil sebagian ucapan ulama salaf tentang makna istilah rabbani. Beliau berkata, “Rabbani adalah orang yang membina manusia dengan ilmu-ilmu yang kecildasar sebelum ilmu-ilmu yang besar.” Lantas, apakah kenyataan yang kita saksikan sama seperti apa yang digambarkan di dalam riwayat ini?

Para penimba ilmu yang dirahmati Allah, agama kita yang mulia ini sangat menghargai kehormatan para ulama. Seperti yang digambarkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah di mukadimahnya dalam kitab Ar-Radd ‘ala Al-Jahmiyah; bahwa para ulama lah yang ‘menghidupkan’ orang-orang yang telah mati [hatinya] dengan Kitabullah, mereka lah yang mengajak orang sesat kepada hidayah, mereka lah yang memberikan pencerahan kepada
mereka yang buta [mata hatinya] dengan cahaya [ilmu] dari Allah.

Mereka lah yang membersihkan Kitabullah dari ta’wilpenyelewengan orang-orang jahil, kedustaan para pembohong, dan menyingkirkan tahrif penyimpangan orang-orang ekstrim.

Salah satu bentuk pemuliaan kita terhadap ilmu yang mereka bawa adalah dengan fokus dalam belajar dan bertahap dalam mempelajarinya.
Sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu’anhum.

Mereka mempelajari sepuluh ayat al-Qur’an dan berusaha memahami ilmu, keimanan dan amal yang terdapat di dalamnya. Sehingga hidup mereka penuh dengan keberkahan. Ucapan dan amalan mereka pun menjadi teladan bagi
generasi yang datang sesudahnya. Padahal, sebelumnya mereka terbenam dalam kejahiliyahan dan keburukan. Kemudian dengan Islam lah mereka dimuliakan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat dengan Kitab ini sebagian orang dan akan merendahkan sebagian yang lain dengannya pula.” (HR. Muslim dari ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu)

        Bacalah al-Qur’an!

Sebagaimana sudah ditegaskan di awal, bahwa tujuan belajar membaca kitab gundul adalah untuk memahami al-Kitab dan as-Sunnah. Oleh sebab itu sangat tidak pantas bagi seorang penuntut ilmu -yang mengharapkan kedekatan diri di sisi Rabbnya- untuk kemudian mengosongkan hari-harinya dari kegiatan membaca al-Qur’an dan men-tadabburinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari dari ‘Utsman bin ‘Affanradhiyallahu’anhu)

Membaca al-Qur’an adalah termasuk dzikir kepada Allah. Sementara dzikir
kepada Allah akan menambah keimanan dan sebab datangnya pertolongan,
hidayah dan keselamatan.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hanyalah orang-orang beriman itu adalah yang apabila disebut nama Allah maka bergetarlah hati mereka.

Dan apabila dibacakan kepada mereka   ayat-ayat-Nya bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Anfaal: 2)

Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku maka dia tidak akan sesat dan tidak pula celaka.”
(QS. Thaha: 123)

        Bacalah Hadits!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -sebagaimana kita yakini- adalah manusia yang menyampaikan wahyu Allah kepada kita. Beliau lah sebaik-baik manusia yang memahami tafsir al-Qur’an dan hukum-hukum Allah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang
menaati rasul, sesungguhnya dia telah menaati Allah.” (QS. An-Nisaa’: 80)

Oleh sebab itu para ulama menerangkan, bahwa makna keimanan beliau sebagai rasul adalah; membenarkan beritanya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, beribadah dengan tata-cara yang diajarkannya, dan
berhukum dengan hukum-hukumnya.

Dengan demikian sudah semestinya seorang penuntut ilmu untuk meluangkan waktu membaca sabda-sabda manusia terbaik sepanjang masa. Menelaah lembaran-lembaran nasehat dan pelajaran yang beliau wariskan kepada kita
umatnya.

Bagaimana mungkin seorang penuntut ilmu -yang berusaha untuk memahami Kalam Rabbnya- kemudian berpaling dari memetik hikmah dan faidah dari hadits-hadits Nabi akhir zaman yang membawa rahmat bagi segenap alam? Semoga salawat dan salam tercurah kepadanya, para sahabat, dan segenap pengikut setia mereka.


        Koleksi Kitab Ulama

Penimba ilmu al-Kitab dan as-Sunnah sangat memerlukan keterangan dari para ulama. Apakah ulama tafsir, hadits maupun fiqih. Terlebih lagi
dalam masalah aqidah atau tauhid. Karena itulah mengumpulkan karya-karya mereka dalam bentuk kitab atau file di dalam komputer adalah metode yang sangat tepat dan bermanfaat. Sehingga sewaktu-waktu kita butuhkan,
dengan mudah kita akan bisa menemukan apa yang kita inginkan.

Kitab para ulama tentu sangat banyak jumlahnya. Terkadang satu judul kitab saja sudah kita temukan berjilid-jilid dan tiap jilidnya terdiri
dari beratus-ratus halaman. Oleh sebab itu seorang penimba ilmu harus mengenal berbagai tipe kitab para ulama. Ada diantara kitab ulama itu yang ditulis berdasarkan susunan ayat sehingga jadilah ia kitab tafsir.

Ada diantara kitab ulama yang disusun berdasarkan susunan hadits sehingga jadilah ia kitab syarah hadits. Ada pula kitab ulama yang
khusus membahas bidang ilmu tertentu semacam aqidah, tauhid, fikih, adab, akhlak, siroh, dan lain sebagainya.

Untuk bisa mengetahui tingkatan buku atau kitab ulama seorang penuntut ilmu mesti mencari keterangan buku-buku apakah yang semestinya dibaca bagi pemula dan buku-buku apa yang sifatnya sebagai rujukan dan buku-buku apa yang memang ditulis bagi yang ilmunya sudah mapan dan mendalam. Diantara kitab yang bisa dibaca dalam hal ini misalnya Kitab al-’Ilmi karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al
’Utsaimin rahimahullah atau Ma’alim fi Thariq Thalab al-’Ilmi karya Syaikh Abdul ‘Aziz As Sad-han hafizhahullah.

        Kitab Matan dan Kitab Syarah

Diantara istilah yang perlu diketahui oleh para penimba ilmu adalah matan dan syarah. Matan adalah teks asli tanpa uraian penjelasan. Sepeti
misalnya matan Shahih Bukhari, matan Shahih Muslim, matan ‘Umdatul Ahkam, matan Hadits Al Arba’in An Nawawiyyah, matan Kitab At
Tauhid, dsb. Adapun yang dimaksud dengan syarah adalah penjelasan terhadap matan-matan tersebut.

Sehingga bisa kita temukan kitab-kitab yang berisi syarah terhadap Sahih Bukhari, Sahih Muslim, ‘Umdatul Ahkam, Hadits Al Arba’in An Nawawiyyah, ataupun Kitab At Tauhid.

Kitab syarah ini pun beraneka ragam. Ada diantara kitab syarah ini yang ringkas, dan biasa disebut dengan istilah ta’liqkomentar atau
hasyiyahcatatan pinggir. Misalnya ta’liq terhadap Matan al-’Aqidah ath-Thahawiyah oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah dan kitab Hasyiyah Tsalatsatul Ushul karya
Syaikh Abdurrahman bin Qasim rahimahullah.

Ada lagi yang berupa uraian panjang lebar, dan inilah yang sering disebut dengan istilah syarah. Semacam kitab syarah Sahih al-Bukhari
yang berjudul Fat-hul Bari karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani rahimahullah atau kitab syarah ‘Umdatul Ahkam yang berjudul Taisir al-’Allam karya Syaikh Abdullah Al-Bassam rahimahullah.   


        Koleksi Audio Ceramah Ulama

Tidaklah samar bagi kita di masa sekarang ini pesatnya kemajuan teknologi informasi. Diantaranya adalah berupa kemudahan untuk
mendapatkan rekaman kajian dan ceramahmuhadharah para ulama dari berbagai negeri, baik yang disediakan di website mereka atau website dakwah lainnya.

Mendengarkan ceramah mereka -yang notabene berbahasa arab- tentu akan sangat membantu kita dalam memperkaya kosakata dan
membiasakan diri mendengar keterangan berbahasa arab dari para ulama.

Hal ini akan sangat efektif apabila kita juga telah memiliki kitab atau materi yang dibahas dalam kajian atau ceramah mereka. Tidak jarang juga
ceramah mereka yang telah ditranskrip atau dibukukan dalam bentuk tulisan.

Hal ini sangat membantu para penimba ilmu pemula yang belum terbiasa menyimak penjelasan berbahasa arab, sebab mereka bisa
membandingkan suara yang didengarkan dengan hasil transkrip yang dibaca.

Apabila kita cermati, sebagian ulama lebih banyak menyampaikan ceramah dari pada menulis kitab. Meskipun demikian ternyata kita dapati banyak kitab karya beliau. Bagaimana bisa demikian? Tentu saja ini adalah hasil buah pena murid-muridnya yang menuliskan ulang penjelasan guru mereka kemudian diterbitkan dalam bentuk kitab.

Salah satu contoh yang populer dalam hal ini adalah Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullah. Banyak kitab beliau yang asalnya adalah pelajaran secara lisan yang kemudian dibukukan.

Contoh lain  adalah Syaikh Dr. Shalih bin
Fauzan al-Fauzan hafizhahullah dengan sejumlah kitab yang merupakan hasil transkrip dari pelajaran lisan yang beliau berikan.

Misalnya,
kitab al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqad. Begitu pula kitab Durus fi,Syarhi Nawaqidhil Islam, I’anat al-Mustafid bi Syarh Kitab at-Tauhid,
dsb.

Contoh lainnya juga yang bisa diperoleh
transkrip ceramah-ceramahnya di internet- adalah Syaikh Dr. Shalih bin Sa’ad as-Suhaimi hafizhahullah.

Diantara pembahasan sangat bermanfaat
-dalam bab keimanan- yang beliau sampaikan adalah kajian kitab at-Taudhih wal Bayan li Syajarat al-Iman karya Syaikh Abdurrahman bin
Nashir as-Sa’di rahimahullah; penulis kitab tafsir Taisir al-Karim ar-Rahman.

Dan diantara pembahasan paling berharga lainnya yang dibawakan oleh Syaikh Shalih as-Suhaimi adalah kajian kitab Taisir al-Karim ar-Rahman karya Syaikh as-Sa’di yang juga bisa didownload di internet.

Namun, ada satu hal lagi yang kita perlu kuasai, yaitu dasar-dasar ilmu fiqih, agar teks di atas yang sudah bisa kita terjemahkan benar-benar kita pahami maknanya.

Misal, apa yang dimaksud dengan kata القراءة (al-qiraah) di atas, terjemah bahasa Indonesianya adalah ‘bacaan’, namun apa yang dimaksud dengan bacaan tersebut. Nah, dengan memahami fiqih shalat, kita akan mengerti maksud ‘bacaan’ di atas adalah bacaan surah setelah surah al-Fatihah.





Update: 2025-03-14T21:39:20.000+07:00
Keywords: pelajaran, sementara, copy, post, baru

0 comments:

Posting Komentar

Artikel Arsitektur dan Konstruksi

  • PROGRAM KOMPUTER DALAM TEKNIK BANGUNAN
    Program komputer telah menjadi bagian penting dalam dunia teknik bangunan. Program komputer memungkinkan para insinyur untuk…
  • Detail Beton bertulang (TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KONSTRUKSI BETON)
    TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KONSTRUKSI BETONSifat dan Karakteristik Beton sebagai Material BangunanMaterial Penyusun Beton…
  • Prinsip Desain Balok (Struktur Balok)
    Prinsip Desain Balok (Struktur Balok) Pada sistem struktural yang ada di gedung, elemen balok adalah elemen yang paling banyak…
  • Fungsi wire mesh adalah : kegunaan Wiremesh
    Kali ini kami akan mencoba membuat tulisan mengenai fungsi atau kegunaan wermes. Dari jenis-jenisnya dan apa saja yang kami…
  • Alat Penekuk Besi Beton
    Mencari informasi Alat Penekuk Besi Beton yang fungsional, praktis, murah. Bisa digunakan di tempat kerja atau di proyek. Bisa…
  • Besi Beton Ulir SNI Tuban, Lamongan, Bojonegoro
    79: *Saya ingin info mengenai Produk JayaSteel* Jenis :besi ulirUkuran : 10Jumlah : 300...ma: Untuk daerah mana?79:…
 

Bersama Belajar Islam | Pondok OmaSAE: Bersama mengkaji warisan Rasulullah saw | # - # | Pondok OmaSAE : Belajar Agama via online


Didukung oleh: Suwur - Tenda SUWUR - OmaSae - Blogger - JayaSteel - Air Minum Isi Ulang - TAS Omasae - Furniture - Rumah Suwur - Bengkel Las -