[iklan]

LEVEL KECINTAAN PADA NABI MUHAMMAD SAW

 LEVEL-LEVEL KECINTAAN PADA NABI MUHAMMAD SAW: Dimana Kita Berada?


1. Level Munafik

(Munāfiqīn)


Mengatakan cinta Nabi tapi hanya di mulut. Diamalkan tidak, diikuti tidak, keberpihakan tidak, nabi dilecehkan tidak ada reaksi kekesalan, pembelaan apalagi marah. Pada perkembangan dan kemajuan umat Islam, pikirannya negatif, buruk sangka, ketakutan bahkan menolak dan menentang. Inilah kaum munafik, level terendah. Cirinya kelompok ini ada empat "Jika diberi amanat, khianat; jika berbicara, dusta; jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; jika berselisih, dia akan berbuat zalim." (HR. Muslim)


2. Level Ragu

(Mumtarīn, yasyukkūn)


Mengatakan cinta dan mengamalkan kewajiban Muslimnya tapi masih ada keraguan. Pada sebagian ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis shahih/mutawatir, pikirannya dominan dan belum taat. Masih bertanya-tanya dalam dirinya, benar tidak ya, salah tidak ya, yakin tidak ya dll. Pada golongan ini, Allah menegaskan: "Al-haqqu min rabbika falā takūnanna minal mumtarīn." Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang yang ragu. (Al-Baqarah: 147)


3. Level Pilih-pilih

(Yukhtarīn)


Orang-orang yang pilih-pilih yaitu mengatakan cinta Nabi tapi hanya diambil bagian-bagian tertentu saja, yang cocoknya saja, yang pas dengan selera saja, yang aman buat dirinya. Yang menyenangkannya saja. Ketegorinya, bukan kebelum-mampuan tapi dipilih-pilih. Yang akan tak disukai masyarakat, yang akan menyinggung orang, yang akan tak disukai atasan atau penguasa dan tak aman buat dirinya, tidak diamalkan dan disampaikan. 


Misalnya: Hanya akhlaknya pada non-Muslimnya saja, hanya toleransinya saja, hanya yang damainya saja, hanya yang akan disukai orang lain atau non Muslimnya saja, yang aman-amannya saja. Sementara yang tegasnya, nasehatnya pada penguasa, kewaspadaan pada orang-orang kafir, ancaman bila tidak menegakkan nahi munkar, ancaman-ancaman api neraka bila melakukan ini-itu tidak disampaikan.


4. Level Minimalis

(Yasytarīn)


Yasytarī artinya berkumpul atau membeli. Tasytarū dalam Al-Qur'an artinya menukarkan. Membeli adalah aktivitas menukarkan uang dengan barang. Maksudnya disini adalah kecintaan pada Nabi ditukarkan dengan kesibukan urusannya sehingga dakwahnya minimal, seperlunya, kebanyakan waktunya tidak.


Ini adalah orang-orang yang mengaku cinta Nabi tapi perhatiannya sedikit, hidupnya sibuk oleh urusan dunia, sibuk kerja, mencari uang, sibuk berkeluarga, dst. Cinta Nabi seperlunya saja, kalau lagi ingat. Tidak ada perasaan ingin ikut pada usaha-usaha bersama melaksanakan dan mewujudkan ajaran Nabi SAW dengan menulis, berdakwah, beraktivitas karena sibuk, terlena pada rutinitas atau takut resikonya.


5. Level Totalis

(Muttaqīn, kāffah)


Ajaran Nabi ke diri, sebagai nasehat dan introspeksi, sunnah²nya dalam hidup sehari-hari atau keshalehan individual semuanya berusaha diamalkan maksimal. Tapi juga, dakwah yang tegas, kritik sosial, perhatian pada umat, peringatan dan tegurannya pada penguasa yang tidak adil, bahayanya orang munafik dan kewaspadaan pada orang kafir, semuanya berusaha disuarakan dan disampaikan dengan sepenuh keyakinan dan sesuai dengan porsi dan konteksnya masing-masing.


Tak takut resiko bahkan dia sudah merasakan kesulitan hidupnya dari resikonya berdakwah menjalankan amanat dan perintah Nabi SAW. Inilah level muttaqīn yang total mengikuti ajaran Islam yang diajarkan Nabi. Disinilah level para ulama lurus dan berpengaruh, para panutan umat, para shālihin, muttaqīn, mujahidīn dst.***


Semoga kita berada di kelompok maksimal dalam mencintai Nabi sehingga kelak mendapatkan tetesan syafaatnya. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H. Shallū 'alannabī ....!!


Prof Moeflih 




Terkait :

0 komentar


0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Arsitektur dan Konstruksi

 

Bersama Belajar Islam | Pondok OmaSAE: Bersama mengkaji warisan Rasulullah saw | # - # | Pondok OmaSAE : Belajar Agama via online


Didukung oleh: Suwur - Tenda SUWUR - OmaSae - Blogger - JayaSteel - Air Minum Isi Ulang - TAS Omasae - Furniture - Rumah Suwur - Bengkel Las -