[iklan]

CARA BERDAGANG RASULULLAH AGAR MENDAPATKAN KESUKSESAN DAN KEBERKAHAN

 ๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น
ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ
Remaind akhlak mulia Rasulullah dlm berdagang.

5 CARA BERDAGANG RASULULLAH AGAR MENDAPATKAN KESUKSESAN DAN KEBERKAHAN

1️⃣Diniatkan karena Alloh Ta'ala
*"Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Alloh dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Alloh dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.”*
(HR.Bukhari-Muslim).

Dasar utama Rasululloh Sholallohu 'Alaihi Wassallam berdagang yakni atas niat karena Alloh Ta'ala. Bukan untuk memupuk harta, mencari keuntungan sebanyak-banyaknya ataupun untuk memikat wanita. Tidak sama sekali! Awal Beliau memulai berdagang, saat itu usianya masih 12 tahun.
Rasululloh Shollahu 'Alaihi Wassallam berdagang dengan mengikuti pamannya, Abdul Munthalib hingga ke negeri Syam (Suriah). Ketika usianya menginjak 15-17 tahun, Rasulullohu Sholallohu 'Alaihi Wassallam telah berdagang secara mandiri. Beliau berhasil memperluas bisnisnya hingga ke 17 negara. Sampai-sampai Beliau disebut sebagai khalifah (pemimpin) dagang dan hingga pada akhirnya kecakapannya dalam berdagang mengundang perhatian saudagar Kaya raya bernama Siti Khadijah. Yg akhirnya Beliau pun menikahi Khadijah dan usaha dagangannya menjadi semakin sukses. Ya, itulah buah dari sebuah niat yang tulus. Segala sesuatu yang diniatkan untuk mencari ridho Alloh Ta'ala, pasti akan memudahkannya. Maka itu, awali usaha dengan niat lillahi Ta’ala.

2️⃣Bersikap jujur
Dalam menjalani aktivitas kesehariannya, termasuk berdagang, Rasulullaloh Sholallohu 'Alaihi Wassallam dikenal akan kejujurannya.

Beliau tidak pernah mengurangi takaran timbangan, selalu mengatakan apa adanya tentang kondisi barang, baik itu kelebihannya ataupun kekurangan barang tersebut. Bahkan tak jarang Rasulullohu  Sholallohu 'Alaihi Wassallam melebihkan timbangan untuk menyenangkan konsumennya. Atas kejujurannya itu, beliau pun dianugerahi julukan Al-Amin (yakni seseorang yang dapat dipercaya).

Pentingnya bersikap jujur dalam berdagang juga disinggung oleh Alloh Ta'ala dalam beberapa ayat di Al-Quran, diantaranya yakni:
*"Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi ini dengan membuat kerusakan.”*
(QS. AsySyu’araa: 181-183)

*"Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu."*
(QS. Ar Rahmaan:9)

*"Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil”*
(QS. Al An’aam: 152)

*"Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. ItuIah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”*
(QS. Al lsraa: 35)

Rasululloh shallallahu alaihi wasallam bersabda:
*"Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Alloh, berbuat baik dan jujur.”*
(HR. Tirmidzi)

3️⃣Menjual barang berkualitas bagus
Prinsip berikutnya yang dianut oleh Rasululloh Sholallohu 'Alaihi Wassallam dalam berdagang yakni menjaga kualitas barang jualannya. Beliau tidak pernah menjual barang-barang cacat. Sebab itu akan merugikan pembeli dan bisa menjadi dosa bagi si penjual.

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, beliau mendengar Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
*"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan"*
(HR. Ibn Majah)

4️⃣Mengambil keuntungan sewajarnya.
Seringkali kita jumpai pedangan atau pebisnis yang menjual barangnya dengan harga jauh lebih mahal dari harga aslinya. Mereka berusaha mengambil laba setinggi mungkin tanpa memikirkan kondisi konsumen. Taktik seperti ini tidak pernah dilakukan oleh Rasululloh Sholallohu 'Alaihi Wassallam. Selain menyalahi agama, menjual barang dengan harag terlalu mahal juga membuat dagangan kita kurang laku.

Sebaliknya, Nabi Sholallohu 'Alaihi Wassallam selalu mengambil keuntungan sewajarnya. Bahkan ditanyai oleh pembeli tentang modalnya, beliau akan memberitahukan sejujur-jujurnya. Intinya, tujuan Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wassallam berdagang bukan semata-mata mengejar keuntungan duniawi saja. Tapi juga mencari keberkahan dari Alloh Ta'ala.

Alloh Ta’ala berfirman: *“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat."*
(QS. Asy-Syuraa: 20)

5️⃣Tidak Memberikan Janji (sumpah) berlebihan.
Ketika berdagang sebaiknya jangan memberikan janji atau sumpah-sumpah berlebihan. Semisal, “barang ini tidak akan rusak hingga setahun”. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, semua hal dapat berubah atas izin Alloh Ta'ala. Maka itu, janganlah mengklaim barang ini super bagus, super awet dan sejenisnya. Sumpah itu tidak baik. Apalagi sampai bersumpah palsu, jelas perkataan tersebut termasuk dusta dan dibenci oleh Alloh Ta’ala.

Diriwayatkan dari ‘Abdurrahman bin Syibel bahwa Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: *"Para pedagang adalah tukang maksiat”*
Diantara para sahabat ada yang bertanya: “Wahai Rasululloh, bukankah Alloh telah menghalalkan jual-beli?”. Rasululloh Sholallohu 'Alaihi Wassallam menjawab: *“Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu”*
(HR. Ahmad)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi wassallam bersabda: “Sumpah itu melariskan barang dagangan, akan tetapi menghapus keberkahan”

Yaa Alloh Ya Robb Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Semoga bermanfaat ๐Ÿ™


Terkait :

0 komentar


0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Arsitektur dan Konstruksi

 

Bersama Belajar Islam | Pondok OmaSAE: Bersama mengkaji warisan Rasulullah saw | # - # | Pondok OmaSAE : Belajar Agama via online


Didukung oleh: Suwur - Tenda SUWUR - OmaSae - Blogger - JayaSteel - Air Minum Isi Ulang - TAS Omasae - Furniture - Rumah Suwur - Bengkel Las -