Pernah nggak sih, kamu bingung waktu baca teks bahasa Arab, terus ketemu kata kayak hādzā, hādzihi, atau dzālika? Kok mirip, tapi beda ya? Nah, jangan khawatir! Itu namanya Isim Isyarah alias kata tunjuk dalam bahasa Arab. Sama kayak dalam bahasa Indonesia ada kata “ini” dan “itu”, atau dalam bahasa Inggris ada “this” dan “that”. Bedanya, dalam bahasa Arab… lebih rame! 😆
Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas apa itu Isim Isyarah, jenis-jenisnya, cara pakainya, plus tips biar gampang hafal. Jadi, siap-siap ya, karena bahasan ini bakal bikin kamu bilang, “Ohhh, ternyata gitu toh!”
🔥 Hook: Bayangin Belajar Tanpa Isim Isyarah
Coba bayangin kamu lagi di kelas bahasa Arab. Gurumu nunjuk papan tulis, terus dia bilang, “Kitābun… hādzā.” Kalau tanpa kata hādzā (ini), gimana caranya kita tahu yang dimaksud buku yang mana? Bisa jadi buku di tas, buku di rak, atau buku pinjaman dari temen.
Nah, di sinilah Isim Isyarah berperan penting banget. Dia jadi “penunjuk arah” dalam komunikasi. Kalau di dunia nyata ada Google Maps, di bahasa Arab ada Isim Isyarah yang bantu kita ngerti “objek” yang lagi dibicarain.
Apa Itu Isim Isyarah? 📌
Secara sederhana, Isim Isyarah adalah kata tunjuk dalam bahasa Arab. Fungsinya buat menunjukkan benda, orang, atau sesuatu baik yang dekat maupun jauh.
👉 Contoh paling gampang:
-
hādzā (ini – untuk laki-laki tunggal)
-
hādzihi (ini – untuk perempuan tunggal)
-
dzālika (itu – untuk laki-laki tunggal, jauh)
-
tilka (itu – untuk perempuan tunggal, jauh)
Kalau dalam bahasa Indonesia cukup “ini/itu”, bahasa Arab lebih detail, karena memperhatikan:
-
Jenis kelamin (gender): mudzakkar (laki-laki) atau muannats (perempuan).
-
Jumlah: tunggal (mufrad), dua (mutsanna), banyak (jamak).
-
Jarak: dekat (qarīb) atau jauh (ba‘īd).
Keren banget kan? Jadi satu kata kecil bisa kasih info lengkap tentang benda yang ditunjuk.
Kenapa Harus Belajar Isim Isyarah? 🤔
Sebelum nyemplung lebih jauh, coba pikir: kenapa sih Isim Isyarah penting?
-
Biar nggak salah paham. Bayangin kalau semua kata tunjuk cuma “ini”. Kamu nunjuk pohon di seberang jalan, tapi bilangnya “ini pohon”. Lah, yang dideketin malah pot bunga. Kacau kan? 😅
-
Dasar percakapan sehari-hari. Hampir tiap obrolan pakai kata tunjuk. Mau bilang “ini temanku”, “itu rumahku”, atau “ini pensilku”—semua pakai Isim Isyarah.
-
Dipakai di Al-Qur’an. Banyak banget ayat Al-Qur’an yang menggunakan Isim Isyarah, contohnya: dzālika al-kitābu lā raiba fīh (QS. Al-Baqarah: 2). Jadi kalau paham Isim Isyarah, otomatis makin mudah memahami makna ayat.
-
Latihan berpikir detail. Karena bahasa Arab lebih detail soal gender dan jumlah, belajar Isim Isyarah bikin otak kita lebih terstruktur.
Jenis-Jenis Isim Isyarah 🌍
Oke, sekarang kita masuk ke bagian seru: klasifikasi Isim Isyarah. Ada beberapa kategori yang perlu kamu tahu:
1. Isim Isyarah Lil Qarīb (Kata Tunjuk Dekat)
Dipakai buat nunjuk sesuatu yang dekat.
-
Untuk tunggal mudzakkar: هَذَا (hādzā) → ini (laki-laki)
-
Untuk tunggal muannats: هَذِهِ (hādzihi) → ini (perempuan)
-
Untuk dua mudzakkar: هَذَانِ (hādzāni) → dua ini (laki-laki)
-
Untuk dua muannats: هَاتَانِ (hātāni) → dua ini (perempuan)
-
Untuk jamak: هَؤُلَاءِ (hā’ulā’i) → mereka ini
👉 Contoh kalimat:
-
هَذَا كِتَابٌ (hādzā kitābun) → Ini sebuah buku.
-
هَذِهِ سَيَّارَةٌ (hādzihi sayyārah) → Ini mobil.
-
هَؤُلَاءِ طُلَّابٌ (hā’ulā’i thullābun) → Mereka ini para siswa.
2. Isim Isyarah Lil Ba‘īd (Kata Tunjuk Jauh)
Dipakai buat nunjuk sesuatu yang jauh.
-
Untuk tunggal mudzakkar: ذَلِكَ (dzālika) → itu (laki-laki)
-
Untuk tunggal muannats: تِلْكَ (tilka) → itu (perempuan)
-
Untuk dua mudzakkar: ذَانِكَ (dzānika) → dua itu (laki-laki)
-
Untuk dua muannats: تَانِكَ (tānika) → dua itu (perempuan)
-
Untuk jamak: أُولَئِكَ (ulā’ika) → mereka itu
👉 Contoh kalimat:
-
ذَلِكَ رَجُلٌ (dzālika rajulun) → Itu seorang laki-laki.
-
تِلْكَ بِنْتٌ (tilka bintun) → Itu seorang perempuan.
-
أُولَئِكَ أَصْدِقَاءُ (ulā’ika ashdiqā’u) → Mereka itu teman-teman.
3. Isim Isyarah untuk Tempat
Selain buat benda atau orang, ada juga Isim Isyarah khusus untuk nunjuk tempat.
-
هُنَا (hunā) → di sini
-
هُنَاكَ (hunāka) → di sana
-
ثَمَّ (tsamma) → di sana juga (lebih puitis, sering dipakai di sastra/Al-Qur’an)
👉 Contoh kalimat:
-
بَيْتُنَا هُنَا (baitunā hunā) → Rumah kita di sini.
-
أَصْدِقَائِي هُنَاكَ (ashdiqā’ī hunāka) → Teman-temanku di sana.
Struktur dan Kaidah Penting 📝
Nah, biar makin paham, kita perlu tau aturan main dalam penggunaan Isim Isyarah:
-
Selalu cocok dengan yang ditunjuk.
-
Kalau benda mudzakkar → pakai mudzakkar.
-
Kalau muannats → pakai muannats.
-
Kalau jamak → pakai jamak.
-
-
Biasanya diikuti isim ma‘rifah.
Contoh:-
هَذَا الْكِتَابُ (hādzā al-kitābu) → Buku ini.
-
ذَلِكَ الرَّجُلُ (dzālika ar-rajulu) → Laki-laki itu.
-
-
Bisa berdiri sendiri atau bersama khabar.
-
هَذَا قَلَمٌ (hādzā qalamun) → Ini sebuah pena.
-
هَذَا الْقَلَمُ جَمِيلٌ (hādzā al-qalamu jamīlun) → Pena ini indah.
-
Perbandingan dengan Bahasa Lain 🌐
Biar lebih gampang, coba kita bandingin:
-
Indonesia: ini – itu
-
Inggris: this – that – these – those
-
Arab: waaah lebih detail (hādzā, hādzihi, dzālika, tilka, dsb.)
Artinya, belajar Isim Isyarah bikin kita sadar kalau bahasa Arab tuh kaya banget, bahkan cuma kata tunjuk aja bisa sedetail itu.
Tips Gampang Hafal Isim Isyarah 🎯
-
Gunakan tabel singkat.
Bikin tabel perbandingan mudzakkar vs muannats, dekat vs jauh. Tempel di meja belajar. -
Latihan tunjuk benda di sekitar.
Misalnya:-
“hādzā kursī” (ini kursi)
-
“tilka nāfidhah” (itu jendela)
-
-
Gunakan flashcard.
Tulis kata di satu sisi, arti di sisi lain. Mainkan bareng teman biar lebih seru. -
Hafalin lewat ayat Al-Qur’an.
Karena sering banget dipakai, kamu bisa sambil tadabbur ayat.
Fun Fact: Isim Isyarah di Al-Qur’an 🌙
-
dzālika al-kitābu lā raiba fīh (QS. Al-Baqarah: 2) → “Itulah Kitab (Al-Qur’an), tidak ada keraguan di dalamnya.”
-
hādzihi jannatun (QS. Az-Zukhruf: 73) → “Inilah surga.”
Dari sini keliatan banget kalau Isim Isyarah bukan cuma teori, tapi bener-bener dipakai di teks suci yang kita baca tiap hari.
Latihan Mini (Yuk Coba!) 🏆
Coba terjemahin ke bahasa Arab:
-
Ini rumahku.
-
Itu temanmu (laki-laki).
-
Mereka itu guru-guru.
-
Dua ini buku.
-
Di sana masjid.
👉 Jawaban:
-
هَذَا بَيْتِي (hādzā baitī)
-
ذَلِكَ صَدِيقُكَ (dzālika shadīquka)
-
أُولَئِكَ مُعَلِّمُونَ (ulā’ika mu‘allimūn)
-
هَذَانِ كِتَابَانِ (hādzāni kitābāni)
-
هُنَاكَ مَسْجِدٌ (hunāka masjidun)
Penutup: Belajar Isim Isyarah Itu Seru Banget 🎉
Jadi, Isim Isyarah bukan sekadar kata tunjuk biasa. Ia adalah pintu masuk biar kamu bisa ngomong bahasa Arab lebih natural, paham teks Al-Qur’an lebih mendalam, dan tentu aja bikin percakapan jadi lebih jelas.
Kalau di awal tadi kamu mungkin mikir ribet karena ada banyak bentuk, sekarang semoga jadi lebih gampang. Kuncinya: latihan terus dan biasakan nunjuk benda di sekitar dengan bahasa Arab.
Ingat, setiap kali kamu bilang hādzā atau dzālika, itu artinya kamu lagi ngelangkah satu step lebih dekat buat jago bahasa Arab. 💪✨



JayaSteel
0 comments:
Posting Komentar