Gara-gara semalam mengulik pemikiran Abduh tentang bid'ah karena pengaruh Ibnu Taimiyah, jadi teringat tentang yasinan. Hehe. Tapi bukan soal yasinannya, melainkan karena Surah Yasin nya.
Saya teringat, salah seorang guru saya dulu pernah menceritakan bahwa Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya pernah menceritakan bahwa dirinya (pada masa hidupnya) pernah mengamalkan suatu amalan untuk menyelamatkan diri dari serangan musuh, yaitu membaca Surah Yasin ayat 1 - 9.
Kemudian saya buka terjemahan tafsir Al Qurthubi versi pdf, dan akhirnya ketemu. Cerita ini ternyata diceritakan oleh Imam Al Qurthubi bukan di tafsir Surah Yasin, namun justru ketika beliau menafsirkan QS. Al Isra' ayat 45 (و إذا قرأت القرءان جعلنا بينك و بين الذين لا يؤمنون بالأخرة حجابا مستورا).
Di sana Imam Al Qurthubi menceritakan cerita dari Asma' binti Abu Bakar ra, yaitu ketika turun Surah Al Lahab, datanglah istri Abu Lahab kepada Nabi saw yang saat itu beliau sedang bersama Abu Bakar ra. Abu Bakar pun berkata kepada Nabi saw, "Wahai Rasulullah, dia mendatangimu dan aku mengkhawatirkanmu."
Tetapi Nabi saw bersabda, "Sungguh, ada penghalang antara diriku dengan dirinya." Lalu Rasulullah membaca QS. Al Isra' ayat 45.
Dengan demikian, istri Abu Lahab tidak melihat beliau. Istri Abu Lahab berkata kepada Abu Bakar, "Wahai Abu Bakar, temanmu telah menghina kami!" Abu Bakar berkata, "Demi Allah, dia tidak mengucapkan apa pun sama sekali." Istri Abu Lahab pun bergegas pergi.
Apakah ayat ini (QS. Al Isra' ayat 45) adalah ayat yang manjur untuk menyelamatkan diri dari gangguan musuh? Barangkali iya, tapi apakah manjur juga untuk kita? Sebaiknya berkaca dulu "siapa kita" hehe.
Imam Al Qurthubi menceritakan, Sahabat Nabi saw, yaitu Kaab ra berkata, "Nabi saw tertutup dari pandangan orang musyrik dengan tiga ayat, yaitu Surah Al Kahfi ayat 57, Surah An Nahl ayat 108, dan Surah Al Jatsiyah ayat 23.
Jadi, Kaab ini menceritakan ayat lain yang dibaca Rasulullah untuj menyelamatkan diri dari pandangan orang musyrik, selain QS. Al Isra ayat 45.
Kaab kemudian menceritakan apa yang dikatakannya kepada salah seorang warga Syam. Orang tersebut kemudian datang ke Romawi lalu tinggal di sana untuk waktu yang lama. Kemudian dia melarikan diri dari orang Romawi pun mengejarnya. Orang tersebut lalu membaca ayat-ayat di atas (yang diceritakan Kaab) dan orang-orang Romawi pun tidak ada yang melihatnya padahal dia ada di antara mereka.
Ats Tsa'labi berkata, yang diriwayatkan dari Kaab ini disampaikan kepada salah seorang warga Ar Rayy yang kemudian ditawan oleh Ad Dailam. Kemudian orang tersebut melarikan diri sambil membaca ayat-ayat tersebut, dan mereka tidak melihat orang tersebut padahal orang tersebut ada di antara mereka, baju mereka bahkan bersentuhan dengannya.
Al Qurthubi kemudian berkata, dalam Sirah Nabawiyah sendiri berkaitan dg hijrahnya Nabi saw, Rasulullah keluar dengan mengambil debu di tangan beliau dan membaca Surah Yasin ayat 1 - 9, maka Allah "ambil" penglihatan orang-orang Quraisy sehingga mereka tidak melihat perginya Nabi saw.
Imam Al Qurthubi kemudian bercerita, "Hal yang sama juga pernah terjadi di negeriku Andalusia. Saat aku lari dari kejaran musuh, aku pun terjebak di padang yang luas sambil terduduk. Sementara itu, ada dua orang penunggang kuda mengejarku. Kemudian aku membaca Surah Yasin ayat 1 - 9 dan dua orang penunggang kuda itu tidak melihatku dan hanya melewatiku dan kembali ke tempat mereka. Salah seorang dari mereka ku dengar berkata, "Jangan-jangan itu setan."
Namun demikian, jika tidak yakin jangan coba-coba. Hehe. Maksudnya, bukan tidak yakin akan keistimewaan surah-surah Al Quran tadi, tetapi tidak yakin apakah diri ini layak mendapatkan karomah sebagaimana para shalihin di atas.
Agus Trisa
0 komentar:
Posting Komentar