๐๐ป Dulu Mereka adalah Rijal, sekarang menjadi debu๐ป๐
๐ข๐ข๐ข๐ข๐ข๐ข๐ข
๐ Rijal bukan sekadar laki-laki dengan makna tampilan fisik (casing), tapi Rijal adalah karakter
๐ Karakter Rijal itu:
- memiliki mentalitas pemimpin yang mengayomi. (QS. An Nisa: 34)
- jujur atas janji perjuangannya sampai mereka menunggu kesyahidan. (QS. Al Ahzab: 23)
23. Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang
telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di
antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan
mereka tidak merobah (janjinya),
- Tidak lupa berdzikir walau sibuk dengan dunianya. (QS. An Nuur: 37)
37. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
- Rajin ke masjid dan menjaga kesucian diri. (QS. At Taubah: 108)
108. Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh-
nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama
adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada
orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bersih.
๐ Namun.., kehidupan terus berputar dengan segala fitnahnya
๐ Ada manusia yang istiqamah, ada pula yang terlindas, termasuk para Rijal
๐ Orientasi di pagi harinya adalah dunia, dunia, dan dunia.. dulunya da'wah, da'wah, dan da'wah.
๐ Bahkan ada yang berbalik memusuhi da'wah Islam, nyinyir, menentang, menggembosi, sampai rela satu shaf dengan kaum kuffar, munafiq, liberal, sekuler
๐ Betapa cepat Rijal menjadi debu.. Bukan debu yang yang mensucikan tapi debu yang merusak penglihatan mata, mengotori hati dan pemandangan
๐ Kenyataan ini, menunjukkan betapa mahalnya istiqamah di atas Islam, Hidayah, dan jalan pejuangan dan jamaah, sebab siapa pun berpotensi menjadi debu setelah dahulunya Rijal
Allahummarzuqnasy syahadah fi sabiilik..
Wallahu A’lam wa Lillahil 'Izzah
๐ฟ๐ท๐ป๐ธ๐๐ด๐ต๐บ
✍ Farid Nu'man Hasan
0 comments:
Posting Komentar