A. Makna Karya
Ada peribahasa, ’harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan jasa”. Peribahasa ini menunjukkan bahwa salah satu ukuran manusia hidup di dunia adalah karya nyata yang diberikan kepada hidup dan kehidupan masyarakat. Semakin besar jasanya, semakin besar pula peluang untuk dikenang oleh masyarakat.Untuk meninggalkan kesan dan jasa itu, maka setiap manusia menunjukkan karya-karya nyata dalam kehidupan. Dalam bahasa Indonesia, istilah “karya” dapat diartikan ’buah kerja” dari manusia. Dengan kecerdasannya, manusia bisa melahirkan banyak karya. Orang yang berbakat bermain musik melahirkan karya musik, orang yang ahli dalam menulis melahirkan karya tulis, orang yang ahli dalam melukis melahirkan lukisan, orang yang ahli dalam mematang atau memahat melahirkan karya arsiktur, dan masih banyak lagi.
Dengan demikian, dalam kehidupannya seorang muslim dapat berkarya sesuai dengan minat, bakat, hobi dan atau kemampuannya.
Karena ada perbedaan kemampuan atau minat-bakat, sudah tentu akan mengasilkan perbedaan hasil karya.
Orang yang sudah terlatih, akan berbeda hasil karyanya dengan mereka yang baru belajar. Seorang pelukis profesional, akan berbeda hasil karyanya dengan mereka yang baru berlatih.
Terhadap kenyataan, adanya perbedaan kualitas karya itu, seorang muslim tidak boleh menunjukkan sikap memperolok-olok karya orang lain. Perhatikan firman Allah Swt, dalam Surah Al-Hujurat ayat 11.
Terjemahan:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang lakilaki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan
itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu
lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk
panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang
yang zalim. (Qs. Al-Hujurat : 11)
[ SELENGKAPNYA ]
..
0 komentar:
Posting Komentar