Oleh: Mashun Sofyan (Ketua BE BKLDK Nasional)
Alim Ulama yang faqih fiddin dan hanief tentu sangat sulit ditemukan di era hidup akhir zaman seperti saat ini. Jikapun ada, maka sangat sedikit jumlahnya.
Kita bisa melihat dari potret pendidikan hari ini, dimana arus deras sekulerisasi pendidikan telah gagal menjadikan para peserta didik menjadi generasi sholeh dan sholehah. Pendidikan hari ini jauh dari pendidikan Islam sebagaimana Era Keemasan Khilafah Islamiyah yang mampu menguasai hingga dua per tiga belahan dunia dan tentu memberi pelayanan terbaik sepanjang masa termasuk dalam hal pendidikan. Tidak heran, Khilafah bisa melahirkan generasi brilian yang tidak diragukan lagi tingkat ketaqwaanya, tinggkat keilmuannya hingga tingkat penjagaannya kepada izul islam wal muslimin.
Ulama sekaliber syafi'i hanya bisa lahir dari peradaban khilafah. Pendidikan Islam era Khilafah mampu melahirkan generasi hebat dan produktif dengan karya-karya keumatan. Kurikulum berlandaskan akidah Islam dan keuangan Daulah Islam akan mampu melahirkan para ulama dalam skala massif. Itulah salah satu keunggulan khilafah selain berbagai keunggulan di bidang lain.
Ijtima Ulama IV di Bogor senin lalu begitu menarik untuk diperhatikan. Pasalnya, dalam ijtima itu ditegaskan bahwa Ajaran Ahlusunah Wal Jamaah menyatakan wajib perjuangkan syariah dan tegakan khilafah, serta wajib melakukan amar ma'ruf nahi mungkar. Ditengah maraknya stigma negatif kepada ajaran Islam syariah dan khilafah, maka hal Ini menjadi penjelas di tengah 'kebingungan' umat Islam. Ijtima ini semakin menegaskan pandangan bahwa Syariah dan Khilafah adalah ajaran Islam yang sungguh mulia.
Tentu kita ingin melihat lahirnya sosok-sosok seperti Imam Syafi'i, Imam Bukhori, Imam Ahmad dan para imam hanief lainya menjadi panutan dan mutiara umat. Itu tidak akan terjadi kecuali dengan kembalinya Khilafah nubuwah. Ketika para ulama kembali menjadi panutan dalam mengatur semua sisi kehidupan dengan sempurnanya ajaran Islam, maka rahmat akan kembali menyelimuti semesta alam. In syaa Allah. Wallahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar