t.me/agungnugroho_telegram
wa.me/+62-85216084774
MEMELIHARA ANJING, DOKTRIN DAN DOGMA SIAPA ?
Prof. Dr. Kyai Haji* Georgerius Agung Nugroho, S. Hum.
(Universitas Kehidupan Dunia Akhirat)
AKSI TEROR DI MASJID AL-MUNAWAROH SENTUL CITY
Pada hari Minggu, tanggal 30 Juni 2019, seorang perempuan yang mengaku beragama Kristen Katholik, yang bernama Suzethe Margaret (52 tahun), dengan sikap yang sangat arogan telah memaksa masuk ke dalam masjid Al-Munawaroh Sentul City dengan membawa anjing dan tanpa melepas alas kaki.
Masjid Al-Munawaroh Sentul City berada di kawasan hunian dan pariwisata Sentul City, Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, Indonesia.
Meskipun beberapa jama'ah masjid telah melarang, tetapi perempuan tersebut tetap memaksa masuk ke dalam masjid.
Bahkan, di samping memaksa masuk, perempuan tersebut juga melakukan tindakan kekerasan terhadap beberapa jama'ah masjid yang melarangnya.
Menurut saya, sebenarnya, kalau perempuan tersebut mau masuk ke dalam masjid dengan melepas alas kaki dan tanpa membawa anjing, maka tidak ada masalah.
Masjid itu terbuka, baik untuk muslim maupun non-muslim.
Masjid itu bukan hanya sekedar tempat untuk melaksanakan shalat, tetapi juga tempat untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang lain, sepanjang tidak melanggar syari'at Islam.
Tetapi, sangat disayangkan sekali, perempuan tersebut tetap tidak mau melepaskan alas kaki, tetap membawa anjing, ditambah lagi sudah dilarang tetapi masih saja memaksa masuk, bahkan melakukan tindakan kekerasan terhadap jama'ah masjid.
Jelas sikap tersebut adalah sikap yang sangat tidak bersahabat.
Sikap tersebut bisa merusak kerukunan hidup antar umat beragama.
Sikap tersebut adalah sikap yang bersifat sangat provokatif.
Dan, bahkan, lebih dari itu, sikap tersebut bisa dikategorikan sebagai aksi teror.
ANJING MENURUT INJIL
Terlepas, dari itu semua, sebenarnya bagaimana dan seperti apa doktrin dan dogma Kristen, baik Protestan maupun Katholik, terkait dengan anjing ?.
Kalau kita buka Injil yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia tahun 2016, teks terjemahan baru tahun 1974, dan kalau kita buka Injil di aplikasi "eKatolik (Android) versi 3.9.0.1937", maka di sana ada beberapa kitab, pasal, dan ayat yang menyebutkan kata anjing.
Contohnya adalah sebagai berikut :
["Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu". (Kitab Wahyu, pasal 22 ayat 14)]
["Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar". (Kitab Wahyu, pasal 22, ayat 15)]
Kalau kita baca dengan seksama, maka ada beberapa informasi yang bisa kita ambil dari kitab, pasal, dan ayat tersebut di atas.
Pertama, anjing dimasukkan ke dalam golongan, kaum, atau kelompok tukang sihir, orang sundal, orang pembunuh, penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya.
Ke-dua, golongan, kaum, atau kelompok tersebut, termasuk didalamnya adalah anjing, tidak boleh masuk ke dalam kota atau dilarang masuk ke dalam kota.
Bahkan, kata "anjing" disebutkan paling awal, sebelum yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa anjing adalah yang paling awal tidak boleh masuk ke dalam kota atau dilarang masuk ke dalam kota, sebelum yang lain.
Kalau masuk ke dalam kota saja tidak boleh atau dilarang, apalagi masuk ke dalam tempat tinggal atau rumah.
Kalau masuk ke dalam tempat tinggal atau rumah saja tidak boleh atau dilarang, apalagi masuk ke dalam tempat ibadah atau rumah ibadah.
Tentu lebih tidak boleh lagi dan tentu lebih dilarang lagi.
Ke-tiga, jika sedemikian halnya, maka pertanyaannya adalah mengapa banyak orang Kristen, baik Protestan maupun Katholik, yang memelihara anjing ?.
Sebenarnya, mereka mengikuti doktrin dan dogma siapa ?.
Doktrin dan dogma Tuhan, sebagaimana disebutkan di dalam kitab, pasal, dan ayat tersebut di atas atau doktrin dan dogma siapa ?.
*ان شاء الله
The Greater Jakarta, Indonesia, pk.01:29, Selasa 2 Juli 2019.
#ReturnTheKhilafah
0 komentar:
Posting Komentar