PROFESOR ULAMA AKHIR ZAMAN
.
Dalam satu night club di sudut kota, seorang profesor berkaca mata & berpeci hitam memesan segelas khamr.
.
Sang waitress menjawab lembut. "Maaf tuan, kami tak punya khamr. Sebagai gantinya, tuan boleh pesan Jack Daniels atau Martini"
Sang profesor bergumam lirih. Akhir zaman ini memang era kebaikan. Khamr telah lenyap.
Pun begitu riba. Bank-bank kapitalis yang dituduh biang riba oleh para fundamentalis itu, hanya bohong belaka.
Tak ada riba di era modern berkemajuan ini. Hanya ada bunga, penalty, bonus, hadiah, dlsb.
Judi apa lagi. Sudah tak ada lagi judi di akhir zaman ini. Hanya ada SDSB, togel, taruhan bola, black jack, craps, dll.
Kalaupun ada yang mengharamkan, itu hanya khilafiah oleh kaum puritan yang tak bisa menyesuaikan Islam dengan perkembangan zaman.
Tempat prostitusi pun harus dimaklumi. Itu bagian dari solusi akhir zaman.
Dari pada berkeliaran di jalan, mending dikumpulkan dalam satu hotel mewah.
Sehingga bila ada pejabat yang hendak memakai, tak ada rakyat kecil yang bisa melihatnya.
Sang profesor ulama akhirnya pulang ke apartemen mewahnya dengan hati tenang.
Esok pagi, dia harus mengajar di sebuah universitas ternama di negeri seberang.
Dia merasa keren dengan semua itu. Dia merasa modern, berkemajuan, moderat, dan menjadi cerminan profesor ulama akhir zaman.
.
ليستحلن طائفة من امتي الخمر باسم يسمونها اياه
.
Sekelompok umatku ini niscaya akan menghalalkan khamr dengan mengubah namanya.
(H.R. Ibnu Majah, Al Asyribah No 3385)
0 komentar:
Posting Komentar