HARGA PISANG BAGI MONYET
Bagi monyet, sebatang pisang lebih berharga ketimbang sekilo emas.
Karena, cara menilai sesuatu, bergantung pada kedalaman ilmu dan pemahaman.
Monyet tidak memahami kedalaman nilai emas. Dia tak mengerti bahwa emas adalah logam mulia dengan jumlah terbatas. Sementara pisang bisa tumbuh setiap saat.
Pengetahuan monyet hanya terbatas pada;
'pisang bisa dimakan' sedang 'emas tidak'. Begitu pula cara manusia menghargai sesuatu.
Bagi sebagian orang, jumlah harta lebih berharga ketimbang status kehalalannya.
Kesuksesan bisnis lebih penting ketimbang bebasnya modal dari riba. Kepemilikan rumah meski dengan cicilan riba lebih terhormat dari pada tak punya rumah karena takut riba.
Padahal kepemilikan bisnis dan rumah tak dibawa mati.
Sedangkan dosa riba dibawa mati.
Bagi sebagian orang, mendiamkan kesesatan demi kerukunan, lebih baik ketimbang peduli pada si tersesat kemudian meluruskan meski dengan resiko menyinggung hati si sesat.
Padahal teman, sahabat, saudara, tetangga tak menyertai kita ke alam kubur.
Sedangkan ketuntasan kewajiban dakwah akan ditanyakan di hari pembalasan.
Bagi sebagian orang, patuh pada nenek moyang dan para pendahulu lebih berharga ketimbang patuh pada Allah ta'ala.
Padahal nenek moyang tak kuasa memberi syafaat di hari kiamat.
Sedangkan Allah lah satu-satunya penolong di sana.
Bagi sebagian orang, dunia lebih berharga dari akhirat.
Seperti berharganya pisang dibanding emas.
Bagi monyet.
Bagi monyet, sebatang pisang lebih berharga ketimbang sekilo emas.
Karena, cara menilai sesuatu, bergantung pada kedalaman ilmu dan pemahaman.
Monyet tidak memahami kedalaman nilai emas. Dia tak mengerti bahwa emas adalah logam mulia dengan jumlah terbatas. Sementara pisang bisa tumbuh setiap saat.
Pengetahuan monyet hanya terbatas pada;
'pisang bisa dimakan' sedang 'emas tidak'. Begitu pula cara manusia menghargai sesuatu.
Bagi sebagian orang, jumlah harta lebih berharga ketimbang status kehalalannya.
Kesuksesan bisnis lebih penting ketimbang bebasnya modal dari riba. Kepemilikan rumah meski dengan cicilan riba lebih terhormat dari pada tak punya rumah karena takut riba.
Padahal kepemilikan bisnis dan rumah tak dibawa mati.
Sedangkan dosa riba dibawa mati.
Bagi sebagian orang, mendiamkan kesesatan demi kerukunan, lebih baik ketimbang peduli pada si tersesat kemudian meluruskan meski dengan resiko menyinggung hati si sesat.
Padahal teman, sahabat, saudara, tetangga tak menyertai kita ke alam kubur.
Sedangkan ketuntasan kewajiban dakwah akan ditanyakan di hari pembalasan.
Bagi sebagian orang, patuh pada nenek moyang dan para pendahulu lebih berharga ketimbang patuh pada Allah ta'ala.
Padahal nenek moyang tak kuasa memberi syafaat di hari kiamat.
Sedangkan Allah lah satu-satunya penolong di sana.
Bagi sebagian orang, dunia lebih berharga dari akhirat.
Seperti berharganya pisang dibanding emas.
Bagi monyet.
0 komentar:
Posting Komentar