[iklan]

ASY-SYEKH ABDUL QADIM ZALLUM ( Ulama asal Palestina)

 MENGENANG AL-'ALIM AL-KABÎR ASY-SYEKH ABDUL QADIM ZALLUM  ( Ulama asal Palestina)


Beliau adalah Al-'Alim al-Kabîr asy-Syekh Abdul Qadim bin Yusuf bin Abdul Qadim bin Yunus bin Ibrahim atau lebih dikenal sebagai Syekh Abdul Qadim Zallum. Lahir tahun 1342 H / 1924 M di kota Al-Khalil, Palestina. Berasal dari keluarga yang dikenal luas dan terkenal relijius. 


Ayahnya yang seorang penghafal Qur'an bekerja sebagai guru di era Daulah Khilafah Utsmaniyah. Adapun pamannya, yaitu Syekh Abdul Ghaffar Yunus Zallum, merupakan mufti di Al-Khalil. Keluarga Zallum mendapatkan kehormatan diserahi mengurus masjid al-Ibrahimi di Al-Khalil, juga peninggalan Nabi Ya'qub as. Keluarganya adalah para penjunjung ilmu (khatib) di atas mimbar-mimbar pada hari Jumat dan hari-hari raya. 


Usia 15 tahun beliau dikirim ayahandanya ke Kairo untuk belajar di Al-Azhar asy-Syarif yaitu tahun 1939 M. Beliau berhasil meraih berbagai ijazah hingga syahadah 'âlamiyah (level doktor) tahun 1949 M. 


Pertama kali beliau berjuma dengan al-Qadhi al-'Alim al-Allâmah al-Imam asy-Syekh Taqiyuddin an-Nabhani rahimahulLâh, tahun 1952. 


Beliau bergabung dengan Hizbut Tahrir sejak awal Hizb beraktivitas. Selanjutnya menjadi salah satu anggota Qiyâdah Hizb sejak 1956 M.  


Beliau seorang orator ulung yang dicintai oleh masyarakat. Beliau rutin menyampaikan kajian sebelum shalat Jumat di masjid al-Ibrahimi di ruang al-Yusufiah, dan setelah shalat Jumat kajian di ruang ash-Shuhn yang dihadiri banyak orang. 


Di sisi Syekh Taqiyuddin an-Nabhani, beliau menjadi salah satu anak panah di busur Amir pendiri Hizb. Sering beliau diamanhi tugas-tugas besar khusus oleh sang Amir Hizb. Sehingga saking intensnya aktivitas beliau, hari ini Anda lihat beliau di Turki, besok di Irak, besoknya lagi di Mesir. Kemudian Lebanon, Yordania dll.


Sepeninggal Syekh Taqiyuddin, beliau ditunjuk selaku Amir Hizb. Dan di masa beliaulah dakwah terus meluas dan berkembang pesat hingga menjangkau Asia Tengah dan Asia Tenggara. Termasuk merambah wilayah Eropa dan Australia. 


Beliau terus mengemban amanah memimpin dakwah Hizb selama dua puluh lima tahun, setelah sebelumnya sekitar dua puluh lima tahun juga mendampingi al-muassis Syekh Taqiyuddin an-Nabhani.


Beliau benar-benar telah memberikan teladan dalam dakwah. Senantiasa mengutamakan dakwah dan perjuangan tegaknya Khilafah di atas kepentingan-kepentingan pribadi dan keluarga beliau. Beliau tetap istiqamah meskipun untuk itu harus merasakan dipenjara oleh rezim. 


Perjuangan penuh keteguhan, keberanian serta kesabaran beliau alhamdulillah telah sukses menyebarkan dakwah ke seantero dunia. Semoga Allah meridhai beliau dan membalas dengan sebaik-baiknya balasan insya Allah. 


Beliau wafat pada 29 April 2003 M, dengan mewariskan kutlah dakwah yang solid, tangguh lagi berpengaruh kuat bi iznillah. Semoga kita semua dianugerahi istiqamah dalam dakwah syariah dan Khilafah sampai Allah Azza wa Jalla berkenan menurunkan pertolongan-Nya berupa tegaknya Khilafah Rasyidah ala minhaji nubuwah. Aamiin. 


*disadur dari Memoar Pejuang Syariah dan Khilafah, Ustadz M. Ali Dodiman




Terkait :

0 komentar


0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Arsitektur dan Konstruksi

 

Bersama Belajar Islam | Pondok OmaSAE: Bersama mengkaji warisan Rasulullah saw | # - # | Pondok OmaSAE : Belajar Agama via online


Didukung oleh: Suwur - Tenda SUWUR - OmaSae - Blogger - JayaSteel - Air Minum Isi Ulang - TAS Omasae - Furniture - Rumah Suwur - Bengkel Las -