Khilafah itu sangat berbahaya: teramat sangat berbahaya Sekali
Afandi Kusuma
(Pembelajar)
Khilafah itu akan mengakhiri dominasi dolar. Jadi paham kan, kenapa rakyat ditakut-takuti untuk belajar khilafah.
Khilafah itu akan mengakhiri penjajahan gaya baru. Jadi paham kan, ulama yang mengingatkan ajaran Islam bab pemerintahan itu, harus dicap radikal, agar dijauhi umat.
Kaum penjajah mengatur agar rakyat tidak belajar bab khilafah, itu telah dilakukan sejak jaman penjajahan.
Membayar orang berpengaruh untuk mengatakan bahwa Allah tidak mengajarkan manusia (melalui RasulNya) bagaimana mengatur negara, itu dilakukan sejak upaya meruntuhkan khilafah dan terus dilakukan untuk mencegah umat memikirkan khilafah kembali. Mereka harus terus berupaya menyerukan bahwa khilafah yang ajaran Islam, yang banyak tertulis di kitab fiqh klasik, disebut tidak ada dalilnya. Dan jangan sampai rakyat mencari dalilnya dari Alquran, Sunnah, Ijma' dan Qias, dari petunjuk para ulama terdahulu. Jika ada ulama yang menunjukkan dalilnya, segera cap radikal atau apapun, agar umat tidak belajar.
Disisi lain, sekulerisme dan demokrasi, yang sudah jelas dari ajaran di luar Islam, terus menerus dikatakan tidak bertentangan dengan Islam. Dan jangan tanya dalil, harus diterapkan, mau tidak mau, tidak ada pilihan lain. Orang berpengaruh dibayar untuk mengatakan ajaran di luar Islam, tidak bertentangan dengan Islam, itu sudah dilakukan sejak jaman penjajahan, dan terus dilakukan untuk mencegah umat Islam untuk belajar ajaran Islam sendiri.
Memasukkan antek dalam kekuasaan di negeri kaum muslimin, agar mengikuti arahan penjajah, hal itu dilakukan sejak jaman orang Barat mencari daerah jajahan baru, dan terus dilakukan untuk mencegah sistem Islam berkuasa kembali.
Demikian juga dengan mengintervensi pendidikan, menguasai media untuk opini, dilakukan sejak jaman perang pemikiran untuk melemahkan daulah Islam, dan meruntuhkannya. Dan hal itu terus dilakukan untuk mencegah rakyat berpikir tentang daulah yang sesuai dengan syariat Islam.
Apapun caranya dilakukan agar umat tidak belajar tentang khilafah. Mulai dari memasukkan virus pemikiran bahwa republik yang ajaran dari Yunani kuno adalah sudah Islami, tidak perlu tanya dalil, sedangkan khilafah yang ajaran Rasulullah dan dicontohkan Khulafaur Rasyidin, pertanyakan dalilnya, dan harus takut untuk mempelajari. Bahkan jika ada orang yang belajar khilafah, buat agar rakyat membencinya. Ya, untuk belajar saja harus sudah benci dan takut.
Jadi jangan heran jika ada berita bubarkan kegiatan ngaji bab khilafah. Ajaran Islam yang lain boleh dipelajari, tapi jangan yang bab politik.
Dan kita mesti paham hal itu sudah dilakukan sejak jaman penjajahan.
Pada pengusung sistem yang dikenal kotor dan kecurangan adalah bagian darinya, dibuat harus taklit buta, percaya saja, dan mendukung dengan harga mati. Sedang dalam sistem yang mengajarkan bahwa dusta dan curang adalah dosa besar, dibuat untuk dijauhi dan ditakuti. Sudah tahu kan bahwa politik itu kotor (maksudnya politik yang diterapkan saat ini, yakni demokrasi). Dan sudah tahu kan Islam itu rahmatan lil alamin. Jadi upaya mereka terus dilakukan, bahkan sejak umat mulai belajar. Ya, belajar saja harus sudah dicegah.
Khilafah itu sangat berbahaya bagi hegemoni kaum penjajah.
Mengajarkan bahwa bagaimana menghukum pencuri harus sesuai hukum Belanda yang diambil dari hukum Perancis adalah sudah islami, sedangkan hukum Islam sendiri tentang bagaimana menghukum pencuri jangan sampai disebut islami, melainkan harus disebut kejam, tidak manusiawi, dan menakutkan. Jadi penting bagi mereka agar umat Islam tidak belajar ajaran Islam. Karena berbahaya bagi kepentingan mereka.
Bagaimana menghukum pezina sesuai KUHP dari Belanda harus dikatakan islami, sedangkan menerapkan Al Qur'an dalam menghukum pezina jangan sampai ingat islami, harus ingat kejam dan melanggar hak asasi manusia. Hal itu sudah dilakukan kaum penjajah pada zaman penjajahan fisik dulu. Ya, penting bagi mereka agar umat Islam jauh dari ajaran Islam.
Kemudian, jika ada muslim yang masih takut untuk belajar khilafah dari sumber ajaran Islam, coba merenung dan memikirkan. Oh ya. Ternyata lumrah ya, tidak aneh ya, kok begitu lugunya, wong belajar aja kok sampai harus takut. Dan bahkan ikut-ikutan menakuti temannya, jangan sampai belajar ajaran Islam bab pemerintahan. Ternyata, memang sejak jaman nenek moyang. Sejak jaman penjajahan, sudah ditakut-takuti.
Belajar shalawat, belajar sholat malam, itu tidak berbahaya bagi penjajah. Belajar khilafah itu, sangat berbahaya bagi mereka.
Bahkan sudah diterapkan undang-undang Perancis di Mesir, sejak Khilafah Utsmani masih ada, meski sudah kondisi sangat lemah. Setelah berabad-abad menerapkan hukum Islam, seolah begitu saja ditinggalkan, sebagian rakyat yang menghendaki tetap berhukum pada hukum Allah, langsung ditekan, dibungkam, bahkan disingkirkan.
Begitulah, usaha kaum penjajah agar umat Islam meninggalkan ajaran Islam, mendapatkan hasil, setelah berabad-abad menyerang dengan perang pemikiran. Memisahkan agama dari kehidupan, yang berarti juga memisahkan agama dari negara, dan memisahkan agama dari politik.
Memasukkan virus kebangsaan, juga akhirnya mendapatkan sambutan, setelah sebelumnya tidak dikenal di dunia Islam. Arab Saudi memisahkan diri dari khilafah, begitu juga beberapa negeri yang lain. Di Turki sendiri yang sebagai ibukota khilafah, dihembuskan pemikiran bahwa negeri lain, selain bangsa Turki hanya menjadi beban, dan jika ada masalah bukan menjadi urusan bangsa Turki. Setelah usaha berabad-abad, akhirnya negara Islam berhasil dipecah belah.
Negeri yang jauh dari pusat pemerintahan khilafah pun, juga akhirnya berhasil sepenuhnya dikuasai penjajah. Misalnya Indonesia, akhirnya sepenuhnya dikuasai oleh pemerintah Belanda. Hingga situasi politik berikutnya berubah dengan adanya perang dunia kedua. Akhirnya Indonesia memerdekakan diri dengan mewarisi wilayah yang sebelumnya adalah wilayah jajahan Belanda. Misalnya semenanjung Malaka, bukanlah termasuk wilayah Indonesia, meski serumpun dan sesuku atau sebangsa, karena adalah wilayah jajahan negara lain, selain Belanda. Indonesia pun meneruskan warisan hutang dan warisan undang-undang dari penjajah. Saat ada usaha dari founding father untuk mengembalikan diterapkan hukum Islam atau syariat Islam khusus bagi umat pemeluk agama islam, sebagaimana sebelumnya, sebelum dijajah Belanda, pendahulu kita itu pun ditekan, diancam keluar dari persatuan, bahkan juga ditelikung. Hingga usaha di sidang konstituante pun, juga di dekrit. Seterusnya, dengan dukungan kaum penjajah yang saat ini menerapkan penjajahan gaya baru, usaha untuk mengembalikan kesadaran masyarakat untuk kembali kepada hukum Allah terus ditekan, bahkan dikriminalkan.
Misalnya khilafah yang adalah ajaran Islam, seolah tidak salah jika disebut dengan nada negatif. Mengolok ajaran Islam tersebut seolah bukan merupakan pelecehan pada Islam, bahkan sebaliknya, mempelajari dan mengajarkan bab khilafah dianggap seolah kejahatan yang harus 'dibubarkan'.
Dengan opini yang masif dan terstruktur, umat bisa dijauhkan dari ajaran Islam. Bahkan ada loh, muslim yang tetap sholat namun takut dengan hukum potong tangan, padahal jelas ada di Alquran. Tentu itu adalah hasil opini dengan media yang masif dan terus menerus.
Kemudian, jika kita mengetahui hal itu, tentu juga kita dapat mengembalikan kesadaran umat, bahwa Allah itu tetap Maha Bijaksana. Tetap hukum Allah-lah yang terbaik bagi kehidupan manusia. Baik orang mukmin maupun orang kafir. Islam rahmatan lil alamin.
Opini yang tidak benar, misalnya tidak ada ajaran pemerintahan dalam Islam, hal itu saja, bisa menjadi satu keyakinan pada sebagian masyarakat, apalagi jika kita menjelaskan yang benar, bahwa Allah menjelaskan segala sesuatu. Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan-nya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lain, dan dengan dirinya sendiri. Segala sesuatu yang memang perlu diatur, apalagi bab politik dan pemerintahan yang mengatur urusan umat, yang sangat jelas adalah hal yang sangat penting. Tentu akan bisa membuat orang yakin jika kembali mendapatkan penjelasan, Atas kehendak Allah. Itulah sebabnya usaha mereka untuk menjauhkan umat Islam dari ajaran Islam, ditakuti-takuti sejak mulai belajar. Belajar dan mengajar saja harus ditakuti dan dibenci, karena jika umat sudah mendapatkan ilmunya, tentu akan lebih mudah menyadari "oh ini yang benar". Khilafah memang ajaran Islam. Ada banyak kitab klasik membahas khilafah. Kenapa masyarakat diarahkan untuk membenci belajar khilafah, ya jelas karena ini adalah bab politik.
Politik mereka memang kotor. Penting bagi kita menyadari bahwa ada yang rahmatan lil alamin.
0 komentar:
Posting Komentar