Pertama kali munculnya istilah radikal
Istilah "radikal" berasal dari bahasa Latin "radix" yang berarti akar. Istilah ini mulai digunakan pada abad ke-18 sebagai istilah politik untuk menggambarkan kelompok atau individu yang menganut ideologi yang sangat ekstrem atau revolusioner.
Istilah "radikal" sering digunakan dalam konteks politik, sosial, dan agama untuk menggambarkan individu atau kelompok yang menganut pandangan yang sangat ekstrem dan memperjuangkan perubahan yang drastis dalam sistem atau tatanan yang ada. Istilah ini juga sering digunakan untuk menggambarkan gerakan politik atau sosial yang memperjuangkan perubahan besar dalam masyarakat.
Salah satu contoh awal penggunaan istilah "radikal" adalah pada masa Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18. Di sana, istilah ini digunakan untuk menggambarkan kelompok politik yang memperjuangkan perubahan besar dalam sistem politik dan sosial Prancis yang ada pada saat itu. Sejak itu, istilah "radikal" telah menjadi istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan gerakan politik dan sosial yang memperjuangkan perubahan besar.
Pertama kali munculnya istilah al wahn
Istilah "al-wahn" berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah berarti kelemahan atau kelesuan. Istilah ini pertama kali muncul dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya "Sahih Muslim".
Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa suatu saat nanti umat Islam akan mengalami "al-wahn". Umat Islam akan mengalami kelemahan dan kelesuan yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perpecahan, kerusakan moral, dan ketidakadilan. Hadits ini dianggap sebagai sebuah peringatan bagi umat Islam untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan menjaga kebersamaan, agar tidak terkena dampak dari "al-wahn" tersebut.
Selain dalam hadits Nabi Muhammad SAW, istilah "al-wahn" juga sering digunakan dalam literatur Islam untuk menggambarkan situasi di mana umat Islam mengalami kelemahan dan kelesuan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, politik, dan sosial. Istilah ini juga sering digunakan dalam konteks perang, di mana "al-wahn" mengacu pada ketidakberanian atau kelemahan yang dialami oleh pasukan Muslim dalam menghadapi musuh.
Secara umum, istilah "al-wahn" digunakan dalam konteks Islam sebagai peringatan tentang bahaya kelemahan dan kelesuan yang dapat mengancam umat Islam jika mereka tidak berusaha untuk memperbaiki diri dan menjaga kebersamaan.
Hadist yang memuat kata al wahn
Hadis yang memuat kata "al-wahn" adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya "Sahih Muslim", yang merupakan salah satu dari enam kitab hadis yang dianggap paling sahih dalam agama Islam. Berikut adalah teks hadis tersebut dalam bahasa Arab dan terjemahannya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ»، قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، يَكُونُ النَّاسُ فِيهِمْ قَلَّةٌ؟، قَالَ: «لَا، وَلَكِنْ يَكُونُونَ كَثِيرًا، وَلَكِنَّهُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَيَنْزِعُ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عِبَادِكُمُ الْمَهَابَةَ، وَيَجْعَلُ فِي قُلُوبِهِمُ الْوَهَنَ».
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Akan datang suatu masa kepada manusia di mana orang yang sabar dalam berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang memegang bara api". Kami bertanya, "Ya Rasulullah, apakah masa itu akan terjadi ketika manusia jumlahnya sedikit?" Beliau menjawab, "Tidak, akan tetapi pada masa itu manusia akan sangat banyak, tetapi mereka akan seperti busa yang terbawa oleh banjir. Allah akan mencabut rasa takut dari hati para hamba-Nya dan menanamkan kelemahan di dalam hati mereka".
Dalam hadis ini, Nabi Muhammad SAW memberikan peringatan tentang "al-wahn" atau kelemahan yang akan dialami oleh umat manusia pada masa yang akan datang. Beliau menyatakan bahwa pada masa tersebut, banyak orang akan kehilangan rasa takut kepada Allah dan akan merasakan kelemahan dalam hati mereka. Oleh karena itu, umat Islam harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan menjaga kebersamaan agar terhindar dari "al-wahn" tersebut.
Hadits tentang penyakit wahn,
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud).
0 komentar:
Posting Komentar