KHILAFAH ITU RAHMAT, KAPITALISME-DEMOKRASI & NEGARA BANGSA SUMBER KERUSAKAN DAN PERPECAHAN
Seribu Muktamar, Kesepakatan, Harlah, atau apapun namanya tidak akan sanggup mengubah hukum wajibnya Khilafah dan Nashbul Khalifah.
Inilah pandangan ulama madzhab Syafi'i terhadap kewajiban Khilafah, atau Imamah, atau Imaratul Mukminin.
Imam Abu Zakaria An Nawawiy, dari kalangan ulama madzhab Syafi'iy mengatakan;
َูุฃَุฌْู َุนُูุง ุนََูู ุฃََُّูู َูุฌِุจ ุนََูู ุงْูู ُุณِْูู َِูู َูุตْุจُ ุฎََِูููุฉٍ َُููุฌُูุจُُู ุจِุงูุดَّุฑْุนِ َูุง ุจِุงْูุนَِْูู ، َูุฃَู َّุง ู َุง ุญَُِูู ุนَْู ุงْูุฃَุตَู ّ ุฃََُّูู َูุงَู : َูุง َูุฌِุจُ ، َูุนَْู ุบَْูุฑِِู ุฃََُّูู َูุฌِุจُ ุจِุงْูุนَِْูู َูุง ุจِุงูุดَّุฑْุนِ َูุจَุงุทَِูุงِู ،
"Para ulama sepakat bahwa sesungguhnya wajib atas kaum Muslim mengangkat seorang khalifah. Dan kewajibannya (mengangkat seorang khalifah) ditetapkan berdasarkan syariat, bukan berdasarkan akal. Adapun apa yang diriwayatkan dari al-Asham bahwa ia berkata, "Tidak wajib", dan selain Asham yang menyatakan bahwa mengangkat seorang khalifah wajib namun berdasarkan akal bukan berdasarkan syariat , maka dua pendapat ini bathil". [Imam Abu Zakaria An Nawawiy, Syarah Shahih Muslim, juz 6/291]
Di dalam Kitab Raudlat al-Thaalibiin wa ’Umdat al-Muftiin, disebutkan:
ุงููุตู ุงูุซุงูู ูู ูุฌูุจ ุงูุฅู ุงู ุฉ ูุจูุงู ุทุฑููุง, ูุง ุจุฏ ููุฃู ุฉ ู ู ุฅู ุงู ูููู ุงูุฏูู ูููุตุฑ ุงูุณูุฉ ูููุชุตู ููู ุธููู ูู ููุณุชููู ุงูุญููู ููุถุนูุง ู ูุงุถุนูุง.ููุช ุชููู ุงูุฅู ุงู ุฉ ูุฑุถ ููุงูุฉ ูุฅู ูู ููู ู ู ูุตูุญ ุฅูุง ูุฃุญุฏ ุชุนูู ุนููู ููุฒู ู ุทูุจูุง ุฅู ูู ูุจุชุฏุฆูู ูุงููู ุฃุนูู .
“Pasal kedua tentang kewajiban Imamah dan penjelasan mengenai jalan-jalan (menegakkan) Imamah. Sudah menjadi sebuah keharusan bagi umat adanya seorang Imam yang menegakkan agama, menolong sunnah, menolong orang-orang yang didzalimi, memenuhi hak-hak dan menempatkan hak-hak pada tempatnya. Saya berpendapat bahwa menegakkan Imamah adalah fardlu kifayah. Jika tidak ada lagi orang yang layak (menjadi seorang Imam) kecuali hanya satu orang, maka ia dipilih menjadi Imam dan wajib atas orang tersebut menuntut jabatan Imamah jika orang-orang tidak meminta dirinya terlebih dahulu. Wallahu A’lam”. [Imam An Nawawiy, Raudlat al-Thaalibiin wa ‘Umdat al-Muftiin, juz 3/433]
Syaikh al-Islaam, Imam Zakariya bin Mohammad bin Ahmad bin Zakariya al-Anshoriy di dalam Fath al-Wahab, menyatakan :
(ูุตู) ูู ุดุฑูุท ุงูุงู ุงู ุงูุงุนุธู ، ููู ุจูุงู ุทุฑู ุงูุนูุงุฏ ุงูุงู ุงู ุฉ، ููู ูุฑุถ ููุงูุฉ ูุงููุถุงุก
“(Pasal) tentang syarat-syarat Imam al-A’dzam dan penjelasan mengenai metode untuk pengangkatan Imamah. Imamah hukumnya adalah fardlu kifayah seperti al-qadla’ (peradilan)”. [Imam Zakariya bin Mohammad bin Ahmad bin Zakariya al-Anshoriy, Fath al-Wahab bi Syarh Minhaj al-Thulaab, juz 2/268]
0 komentar:
Posting Komentar