KESYAHIDAN MUSH'AB BIN UMAIR
Kisah pilu syahidnya Mush’ab bin Umair diceritakan oleh Syaikh Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya Karakteristik 60 Sahabat Rasul,
Mush’ab bin Umair adalah pembawa bendera di Perang Uhud. Tatkala barisan kaum muslimin terpecah, Mush’ab tetap bertahan pada kedudukannya. Tetap pada posisinya mengobrak abrik berisan lawan yang menuju ke arahnya.
Tiba-tiba datanglah seorang musuh berkuda yang bernama Ibnu Qami’ah. Dari belakang dia melaju cepat dan seketika itu menebas tangan Mush’ab bin Umair hingga putus. Pedang tidak lagi di tangannya. Ketika hal itu terjadi, Mush’ab berkata “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa rasul.” Maka dipegangnya bendera dengan tangan kirinya sambil membungkukkan badan untuk melindungi bendera tersebut.
Tetapi Ibnu Qami’ah lebih cepat. Sabetan pedangnya membuat tangan kiri Mush’ab juga terputus. Mush’ab membungkukkan badan dan menjepit bendera Rasulullah saw. dengan sisa-sisa tangan yang ada dalam tubuhnya. Bendera itu dijapit dan ditempelkan ke dada seraya berkata, “Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa rasul.”
Kemudian, dengan bersusah payah dengan tangannya yang buntung, Mush’ab berusaha menghindari serangan Ibnu Qami’ah. Tetapi orang Quraisy ini lebih sigap dengan kesempurnaan fisik yang dimilikinya. Ketika Mush’ab membelakangi Ibnu Qami’ah, seketika itu juga Ibnu Qami’ah melemparkan tombak ke tubuh Mush’ab dari belakang sebanyak tiga kali. Kemudian serangan itu diakhiri dengan ditusukkannya sebuah tombak ke tubuh Mush’ab hingga tombak itu terputus. Mush’ab pun syahid seketika bermandikan darah keagungan.
Inna lillahi wa inna ilaihi raajii’uun..
Setelah pertempuran usai, ditemukanlah jasad Mush’ab bin Umair dengan wajah menelungkup ke tanah dan dikelilingi darah perjuangan. Rasulullah yang melihat jenazah syuhada Uhud itu kemudian menitikkan air mata.
Salah seorang sahabat yang bernama Khabab bin Al Arast berkata, “Kami hijrah di jalan Allah bersama Rasulullah saw. dengan mengharap keridhaan-Nya, hingga pastilh sudah pahala di sisi Allah. Di antara kami ada yang berlalu sebelum menikmati pahalanya di dunia ini sedikit pun juga.
Di antaranya adalah Mush’ab bin Umair yang syahid di Perang Uhud. Tak sehelai pun kain untuk menutupinya selain sehelai burdah. Andai ditutupkan ke kepalanya, maka kakinya kelihatan, dan jika ditutupkan hingga ke kakinya, maka kepalanya kelihatan. Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Tutupkanlah ke bagian kepalanya, dan kakinya tutupilah dengan rumput idzkhir.”
0 komentar:
Posting Komentar