Cari Akar Masalahnya
Ramai kasus Novia, Mahasiswa universitas Brawijaya, diperkosa pacarnya, seorang polisi, setelah diberi obat tidur. Saat hamil dan minta pertanggungjawaban, malah dipaksa aborsi. Akhirnya Novia minum sianida di samping makam ayahnya.
Banyak yang membahas dari sisi dzolimnya orang yang memiliki kuasa pada orang lemah. Namun saya berusaha mencari akar masalah dari persoalan ini. Ternyata bukan, ini bukan masalah individu. Tapi ini masalah sistemik.
Coba kita jujur, apakah kita akan ribut jika hubungan mereka tidak mengakibatkan kehamilan, aborsi dan kematian? Sepertinya kita akan cuek saja. Menganggap pacaran itu hal yang biasa. Padahal dari sanalah semua berasal.
Diamnya orangtua, masyarakat, negara terhadap hubungan dua orang berjenis kelamin berbeda tanpa ikatan pernikahan. Kenapa? Karena secara aturan manusia, semua itu dianggap baik-baik saja. Tak ada yang istimewa. Hingga ada kasus bunuh diri, barulah kita melihat itu sebagai sesuatu yang 'tak baik-baik saja'. Itupun tetap membatasi diri, bahwa yang 'tak baiknya', hanya bunuh dirinya saja. Bukan pacarannya. Sistem Demokrasi sekuler memang membebaskan untuk pacaran.
Padahal Islam sudah memberi batasan yang jelas. Melarang laki-laki dan perempuan mendekati zina. Dan pacaran adalah gerbangnya menuju perzinahan. Dan jika aturan itu dilaksanakan, negara mengeluarkan aturan yang mendukung keharaman tersebut, masyarakat melihat pacaran sebagai sebuah aib, individu takut melakukannya karena dasar ketaqwaannya pada Allah swt, maka kejadian ini tak akan pernah terjadi.
Sayangnya, kita masih sering meributkan hal-hal cabang, dan tak mau melihat penyelesaian masalah dari akarnya. Padahal masalahnya jelas, karena kita berlepas dari tuntunan Allah swt. Benarlah apa yang Allah sampaikan dalam Qs. Hud:1
ุงูู ุฑ ۚ ุชَِْูู ุขَูุงุชُ ุงِْููุชَุงุจِ ۗ َูุงَّูุฐِู ุฃُْูุฒَِู ุฅََِْููู ู ِْู ุฑَุจَِّู ุงْูุญَُّู َََِّٰูููู ุฃَْูุซَุฑَ ุงَّููุงุณِ َูุง ُูุคْู َُِููู
"Alif laam miim raa. Ini adalah ayat-ayat Al Kitab (Al Qur'an). Dan Kitab yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu itu adalah benar; akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (kepadanya)"
Apakah kita termasuk kebanyakan manusia yang tak mengimani nya? Mengaku Islam, namun menolak syariat diterapkan? Naudzubillah.
Semoga Allah melembutkan hati dan menjernihkan akal kita, hingga kita termasuk orang yang mudah menerima Islam. Dan mau diatur dengan aturannya secara kaffah serta ikut serta dalam memperjuangkannya. Aamiin.
Selia, 5/12/2021
#SahabatSurgaCintaQuran
#Challenge9 #Day13 #Juz13
#TiadaPilihanKecualiTaat
#PrayForSemeru
#TurutBerdukaBagiKorbanBencana
0 komentar:
Posting Komentar