ABAD KEJAYAAN ULAMA NUSANTARA

 ABAD KEJAYAAN ULAMA NUSANTARA

Indonesia adalah lumbung ulama terbesar di kawasan Melayu-Asia Tenggara. Prestasinya bukan hanya diakui oleh bangsanya sendiri, namun lebih daripada itu.  Keilmuan mereka diakui banyak kalangan, terlebih dunia Timur Tengah. Karyanya dijadikan mata pelajaran seperti halnya Syaikh Arsyad al-Banjari, Syaikh Yusuf al-Maqassari, Syaikh Nawawi al-Bantani, Syaikh Mahfudz al-Termasi, Syaikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, Syaikh Abdul Qadir al-Mindili, Syaikh Ihsan al-Jampesi, Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Ahmad Dahlan, Syaikh Yasin al-Fadani, dan lain-lain.

Masih banyak ulama Nusantara yang biografi dan pemikirannya belum terekam dan terbukukan. Hal ini tentunya kalau dibiarkan terus menerus akan sangat ironis sekali, sebab jasa mereka sangat besar sekali, bahkan banyak yang menjadi pendiri bangsa, baik secara langsung maupun di balik layar, seperti perjuangan ulama Nusantara yang bermukim di Haramain (Makkah dan Madinah), yang mendidik kader-kader terbaik, para santri atau thalabah yang belajar di sana sehingga diharapkan ketika mereka sudah alim dan mempunyai wawasan luas nanti akan menyebarkan ilmunya ke tanah air. Mereka melepaskan belenggu penjajahan, sebab lamanya bangsa Indonesia dijajah disebabkan masih banyak yang terbelakang dalam dunia pendidikannya, terlebih ilmu agama.

Terkait :

• Dzikir yang besar pahalanya
• Fanatik buta terhadap Satu Golongan
• Maksimalkan amaliah Ramadhan karena banyak yang gagal
• DAKWAH KITA, DAKWAH PEMIKIRAN
• POTENSI KEHIDUPAN MANUSIA : Arti Berpikir
• Pra kondisi Thalabun Nushrah, Realitas Umat Islam