*" BANYAK YG MENGINGINKAN SYARIAH ISLAM..*
*NAMUN TIDAK MENJADIKAN ROSUL SEBAGAI TAULADAN..*
*SEHINGGA KELIRU MENGAMBIL JALUR PERJUANGAN.. "*
By : Syamsul Arifin
1. Bismillaahirrahmaanirrahiim
2. Saudaraku yang dimuliakan oleh Allah | Penerapan Syariah Islam dengan tegaknya Khilafah untuk melanjutkan kehidupan Islam adalah sebuah cita-cita yang tinggi nan agung
3. Tak semua orang bisa memiliki cita-cita yang sangat tinggi ini | Dan cita-cita yang tinggi merupakan bagian dari iman | Inilah bentuk keimanan kita
4. Rasulullah SAW menegaskan ‘uluu himmah minal iman | Cita-cita yang tinggi merupakan bagian dari iman
5. Seorang penulis salah satu Amirul Mukminin wilayah Afrika pernah menulis seperti ini | Siapa saja yang bersungguh-sungguh (dalam kebenaran), maka ia telah melakukan hal yang tepat | Siapa yang telah melakukan hal yang tepat, maka ia akan memimpin | Siapa yang memimpin maka ia akan menguasai Negara | (Afwan, saya lupa nama kekhilafahannya, ini diambil dari slide power point LKU Jateng)
6. Dari sini bisa kita dapat pelajaran bahwa penerapan Syariah Islam oleh Khilafah adalah cita-cita yang tinggi dan ini merupakan bagian dari iman | Oleh sebab itu, jika ada yang nyinyir dengan penerapan Syariah Islam oleh Khilafah atau mereka yang menghina siapa saja yang memiliki cita-cita tinggi ini, keimanannya diragukan
7. Selain itu, ketika kita serius dan bersungguh-sungguh dalam jalan ini | Maka kita telah melakukan hal yang tepat yang akan mengarahkan kepada suatu masa dimana kita akan memimpin dan menguasai dunia
8. Oleh sebab itu, jagalah cita-cita yang mulia ini sebagai bentuk dari keimanan kita | Dan siapa saja yang menghalangi cita-cita ini hakikatnya ia memiliki keimanan yang lemah bahkan bisa jadi keimanan telah hilang | Bagaimana mungkin seorang yang beriman tapi menghalangi penegakkan Khilafah yang akan menerapkan Syariah Islam?
9. Yang menjadi pertanyaan adalah dengan apa dan bagaimana cita-cita ini, penerapan Syariah Islam dengan tegaknya Khilafah untuk melanjutkan kehidupan Islam, bisa tegak di muka bumi?
10. Sebelum ke pembahasan ini, setidaknya ada beberapa jalan untuk mendirikan sebuah Negara baru | Ada people power, kudeta, melalui jalur parlemen Demokrasi
11. Kita bahas satu per satu
12. People power disebut juga revolusi rakyat (tsawrah sya’biyah). Ini adalah demonstrasi massal tanpa kekerasan yang dilakukan oleh rakyat dari pelbagai elemen untuk menumbangkan kekuasaan seorang pemimpin. Contoh people power yang pernah berhasil pada masa lalu ialah demonstrasi massal saat pelengseran Presiden Filipina Ferdinand Marcos (1986), Presiden Soeharto (1998), Presiden Mesir Hosni Mubarak (2012), dan sebagainya
13. People Power | Kekuatan Rakyat, jalan ini pernah ditempuh saat penggulingan Soeharto tahun 98 lalu | Sistem negarapun berubah dan dikenal dengan era reformasi | Demokrasi mulai diterapkan secara total
14. People Power juga pernah dilakukan oleh Rakyat Mesir saat penggulingan Husni Mubarok | Hasilnya, seperti yang kita ketahui, Rezim Diktator Al-Sisi yang lebih bengis malah lahir setelah mengkudeta Mursi
15. Artinya apa, People Power | Selain tidak dicontohkan Rosul, juga rawan akan orang atau kelompok yang memanfaatkan | Itu karena dalam People Power tidak ada konsep atau sistem yang ditawarkan | Artinya, setelah pemimpin lengser mau apa? Mau sistem apa? | Disinilah peran yang berkepentingan akan masuk untuk merubah sistem Negara sesuai dengan keinginannya | Hasilnya seperti di Indonesia dan Mesir saat ini
16. Kelemahan People Power | Pertama: secara alamiah kekuatan people power tidak akan terbentuk dari satu kelompok saja, melainkan dari berbagai kelompok masyarakat; ada yang islami, ada yang secular
17. Adanya koalisi pelangi ini mengakibatkan tidak adanya satu visi politik tunggal yang solid dan jelas, katakanlah misalnya visi tegaknya daulah Islamiyah
18. Jadi meski mempunyai kesamaan tujuan untuk menurunkan presiden, masing-masing kelompok mempunyai visi politik sendiri-sendiri
19. Kedua: tidak terbentuknya opini umum yang kuat yang berbasis visi politik tunggal. Di Mesir, misalnya, selain ada opini yang pro daulah Islamiyah, ternyata ada juga yang menginginkan daulah Madaniyah (negara sipil) alias negara sekular. Opini yang terpecah dan tidak solid ini adalah konsekuensi logis dari karakter people power yang terbentuk dari koalisi pelangi tadi.
20. Bagaimana dengan jalan Kudeta atau angkat senjata?
21. Ingat, saat ini Negara Khilafah belum ada | Artinya, kita mau mengadakan lagi setelah hancur atau tiada dari tahun 1924 | Oleh sebab itu kita harus mengikuti cara Rosulullah dalam menegakkan Khilafah dari tidak ada menjadi ada | Pembahasannya ada di bawah
22. Dalam istilah politik, kudeta berarti sebuah gerakan/operasi yang bertujuan untuk menggulingkan kekuasaan dengan kekuatan (militer) atau dengan jalan yang inkonstitusional (Munir Ba’albaki, Kamus Al-Mawrid, hlm.224) | (hizbut-tahrir.or.id)
23. Dalam literatur bahasa Arab, kudeta disebut revolusi militer (al-inqilab al-‘askari) yang didefinisikan sebagai penggunaan senjata untuk memperoleh kekuasaan (istikhdam as-silah li al-wushul ila al-hukm) (M. Khair Haikal, Al-jihad wa al-Qital fi as-Siyasah Asy-Syar’iyah, I/302) | (hizbut-tahrir.or.id)
24. Kudeta semata-mata bersandar pada kekuatan militer dan paksaan, kurang memperhatikan aspek dukungan dan kesadaran masyarakat
25. Ingatlah, pemimpin yang tidak didukung oleh masyarakat mungkin dalam jangka pendek masih bisa berkuasa dengan tangan besi | Namun, cepat atau lambat, pemimpin seperti itu akan diturunkan sendiri oleh rakyatnya secara paksa. Kisah tragis diktator Muammar Khadafi yang kejam adalah contoh untuk itu
26. Selanjutnya adalah dengan memasuki Parlemen Demokrasi | Mereka berkata, kuasai parlemen dan lahirkan undang-undang yang sesuai Syariat Islam | Benarkah demikian?
27. Banyak kalangan dari umat Islam yang telah mengupayakan perjuangannya untuk menerapkan syariah Islamiyah melalui jalan demokrasi
28. Beberapa contoh tersebut di antaranya adalah: FIS (Front Islamic Salvation) di Aljazair, Partai Refah di Turki dan Hammas di Palestina | Demikian pula beberapa parpol yang muncul bersamaan dengan Revolusi Arab yang memanas sejak Februari 2011 lalu seperti: Ikhwanul Muslimin dan Hizbun Nur di Mesir, Hizbun Nahdhah di Tunisia, dan sebagainya
29. Mereka membentuk partai politik formal, mengikuti pemilu | Kemudian saat mereka meraih suara yang cukup, sebagian anggotanya dapat menduduki posisi strategis seperti perdana menteri, menteri atau anggota parlemen
30. Apakah dengan jalan demokrasi ini upaya mereka berhasil? | Jawabannya ya jika yang dimaksud adalah sekadar duduk dalam kekuasaan, misalnya menjadi menteri dalam sebuah departemen
31. Namun, apakah kekuasaan itu akan didedikasikan untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam institusi negara Khilafah? | Tentu tidak
32. Mengapa? | Hal itu dapat kita lihat dalam dua aspek | Pertama: Demokrasi adalah sistem kufur, karena mengajarkan bahwa kedaulatan (siyadah, sovereignty) ada di tangan rakyat
33. Ke-kufur-annya bukan karena mengajarkan bahwa kekuasaan itu di tangan rakyat, tetapi karena paham kedaulatan rakyat tersebut. Ini berarti manusia—bukan Allah SWT—adalah satu-satunya pihak yang sah dan berhak membuat hukum | Padahal hanya Allah SWT saja yang berhak menetapkan hukum (lihat, misalnya, QS al-An’am [6]: 57)
34. Oleh karena itu, seluruh jalan menuju sistem kufur ini juga bertentangan dengan syariah, termasuk misalnya mengikuti pemilu dan duduk dalam kekuasaan
35. Walaupun hukum pemilu itu asalnya adalah mubah (karena pemilu hanyalah sarana untuk memilih wakil (uslub tawkil) atau sarana untuk memilih penguasa/uslub intikhab al-hakim), hukum pemilu tersebut dapat berubah mengikuti misi dalam wakalah tersebut (al-muwakkal fihi) dan tugas penguasa (amal al-hakim) dalam kekuasaan
36. Dalam sistem demokrasi, misi yang diwakilkan dalam pemilihan anggota parlemen adalah misi yang haram karena akan menjalankan fungsi-fungsi lembaga legislatif, yaitu melegislasikan hukum buatan manusia, bukan hukum Allah SWT
37. Tugas seorang penguasa dalam sistem demokrasi juga haram karena menjalankan undang-undang kehendak rakyat, bukan undang-undang syariah Islam
38. Kedua: Jalan demokrasi sebenarnya penuh dengan permainan politik yang menipu dan destruktif terhadap visi politik Islam
39. Penganut demokrasi sering melakukan kecurangan untuk meraih kemenangan dalam pemilu. Kalaupun kalah, mereka akan pura-pura sportif menghormati hasil pemilu yang berhasil dimenangkan oleh partai Islam | Namun kemudian, mereka akan bermain dengan licik di balik layar, berkonspirasi secara jahat, untuk menghancurkan atau melumpuhkan kemenangan tersebut
40. Inilah pengalaman amat pahit yang pernah dirasakan oleh FIS (Front Islamic Salvation) di Aljazair tahun 1991-1992, Partai Refah di Turki sekitar tahun 1995, Hammas di Palestina tahun 2006 dan Partainya Ikhwanul-Muslimin di Mesir tahun 2013
41. Dengan demikian, dari sudut pandang syariah dan fakta empiris, demokrasi terbukti secara meyakinkan merupakan jalan tidak sahih untuk menegakkan Khilafah Islamiyah
42. Lalu dengan cara apa Syariat Islam bisa diterapkan secara total | Disinilah bukti akan keimanan kita kembali dipertanyakan
43. Maksudnya, jika sudah ada jalan yang dicontohkan Rosulullah tentang proses atau metode untuk penerapan Syariah Islam melalui tegaknya Khilafah, maka seharusnya kita juga mengikuti apa yang Rosulullah lakukan | Bukan dengan jalan yang tak pernah dicontohkan Rosul seperti jalan Demokrasi, atau Kapitalisme apalagi Sosialisme atau Komunisme
44. Ingatlah ayat ini | Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allâh (al-Ahzâb :21)
45. Ayat ini memang turun berkenaan dengan perang Ahzab | Namun hukum yang terkandung didalamnya bersifat umum dalam keadaan apa saja dan kapan saja
46. Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata tentang ayat ini, “Ayat yang mulia ini merupakan fondasi/dalil yang agung dalam meneladani Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua perkataan, perbuatan, dan keadaan beliau. Orang-orang diperintahkan meneladani Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perang Ahzâb, dalam kesabaran, usaha bersabar, istiqomah, perjuangan, dan penantian beliau terhadap pertolongan dari Rabbnya. Semoga sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada beliau sampai hari Pembalasan”
47. Selain itu, | “Katakanlah: ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali Imran : 31)
48. “Apa saja yang dibawa Rasul untuk kalian, maka ambilah. Dan apa saja yang dilarangnya bagi kalian, maka tinggalkanlah.” (QS. Al Hasyr : 7)
49. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa semua perkataan, perbuatan, dan keadaan Rosulullah menjadi sebuah hukum bagi Umat Islam | Dimana kita tidak boleh menyalahi hukum tersebut
50. Kaitannya dengan proses penegakkan Khilafah, kita juga selayaknya mengikuti perbuatan Rosulullah | Apa yang Rosulullah lakukan sebelum Hijrah ke Madinah dimana ini sebagai pertanda awal tegaknya Negara Islam, Khilafah di Madinah?
51. Kita mengenal adanya dakwah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan sewaktu Khilafah belum tegak
52. Keadaan sembunyi-sembunyi inilah dimana Rosulullah mendirikan sebuah kutlah atau kelompok kecil yang terdiri dari beberapa sahabat dan kerabat | Mereka didakwahi, direkrut, dibina di dalam Rumah Sahabat Arqom atau Baitul Arqom
53. Keadaan demikian berlangsung sampai tiba waktu dakwah terang-terangan dimana Sahabat dengan berani membacakan Ayat Alquran di depan orang-orang kafir Quraisy | Inilah dakwah penyeruan opini tengan Islam
54. Setelah itu Rosulullah dan Sahabat mendapatkan siksaan yang sangat kejam sampai kita mengenal peristiwa Keluarga Sahabat Ammar bin Yasir yang disiksa dan dibunuh oleh Kafir Quraisy
55. Kondisi penyiksaan ini nyatanya tidak membuat Rosulullah dan Sahabat mengangkat senjata untuk melawan kafir Quraisy | Bahkan, ada kabar bahwa Anshar yang sudah menerima dakwah Islam oleh Musaib bin Umair hendak melakukan serangan ke Makkah atau Quraisy | Namun Rosulullah menjawab, kami belum diperintahkan untuk itu
56. Lengkapnya | Pada peristiwa Baiat Aqabah II, kaum Anshar yang membaiat Rasulullah saw. meminta izin kepada beliau untuk memerangi penduduk Mina. Rasulullah saw. menjawab, “Kita belum diperintahkan untuk itu [berperang]” (Ibnu Saad, Ath-Thabaqat al-Kubra; Ta’rif Hizb at-Tahrir, 2010, hlm. 44; Ahmad Al-Mahmud, Ad-Da’wah ila al-Islam, hlm. 36)
57. Namun yang jelas, selama Rosulullah belum berhijrah ke Madinah | Rosulullah dan sahabat tidak pernah melakukan angkat senjata
58. Inilah metode dakwah Rosul dalam penegakkan Khilafah dari tidak ada menjadi ada
59. Hal yang sama juga dilakukan oleh Hizbut Tahrir dengan metode dakwah yang sama; pembinaan (pengkaderan), berinteraksi dengan umat (opini), dan penerimaan kekuasaan untuk penerapan syariah Islam oleh Khilafah
60. *#YukNgaji* di Hizbut Tahrir
*NAMUN TIDAK MENJADIKAN ROSUL SEBAGAI TAULADAN..*
*SEHINGGA KELIRU MENGAMBIL JALUR PERJUANGAN.. "*
By : Syamsul Arifin
1. Bismillaahirrahmaanirrahiim
2. Saudaraku yang dimuliakan oleh Allah | Penerapan Syariah Islam dengan tegaknya Khilafah untuk melanjutkan kehidupan Islam adalah sebuah cita-cita yang tinggi nan agung
3. Tak semua orang bisa memiliki cita-cita yang sangat tinggi ini | Dan cita-cita yang tinggi merupakan bagian dari iman | Inilah bentuk keimanan kita
4. Rasulullah SAW menegaskan ‘uluu himmah minal iman | Cita-cita yang tinggi merupakan bagian dari iman
5. Seorang penulis salah satu Amirul Mukminin wilayah Afrika pernah menulis seperti ini | Siapa saja yang bersungguh-sungguh (dalam kebenaran), maka ia telah melakukan hal yang tepat | Siapa yang telah melakukan hal yang tepat, maka ia akan memimpin | Siapa yang memimpin maka ia akan menguasai Negara | (Afwan, saya lupa nama kekhilafahannya, ini diambil dari slide power point LKU Jateng)
6. Dari sini bisa kita dapat pelajaran bahwa penerapan Syariah Islam oleh Khilafah adalah cita-cita yang tinggi dan ini merupakan bagian dari iman | Oleh sebab itu, jika ada yang nyinyir dengan penerapan Syariah Islam oleh Khilafah atau mereka yang menghina siapa saja yang memiliki cita-cita tinggi ini, keimanannya diragukan
7. Selain itu, ketika kita serius dan bersungguh-sungguh dalam jalan ini | Maka kita telah melakukan hal yang tepat yang akan mengarahkan kepada suatu masa dimana kita akan memimpin dan menguasai dunia
8. Oleh sebab itu, jagalah cita-cita yang mulia ini sebagai bentuk dari keimanan kita | Dan siapa saja yang menghalangi cita-cita ini hakikatnya ia memiliki keimanan yang lemah bahkan bisa jadi keimanan telah hilang | Bagaimana mungkin seorang yang beriman tapi menghalangi penegakkan Khilafah yang akan menerapkan Syariah Islam?
9. Yang menjadi pertanyaan adalah dengan apa dan bagaimana cita-cita ini, penerapan Syariah Islam dengan tegaknya Khilafah untuk melanjutkan kehidupan Islam, bisa tegak di muka bumi?
10. Sebelum ke pembahasan ini, setidaknya ada beberapa jalan untuk mendirikan sebuah Negara baru | Ada people power, kudeta, melalui jalur parlemen Demokrasi
11. Kita bahas satu per satu
12. People power disebut juga revolusi rakyat (tsawrah sya’biyah). Ini adalah demonstrasi massal tanpa kekerasan yang dilakukan oleh rakyat dari pelbagai elemen untuk menumbangkan kekuasaan seorang pemimpin. Contoh people power yang pernah berhasil pada masa lalu ialah demonstrasi massal saat pelengseran Presiden Filipina Ferdinand Marcos (1986), Presiden Soeharto (1998), Presiden Mesir Hosni Mubarak (2012), dan sebagainya
13. People Power | Kekuatan Rakyat, jalan ini pernah ditempuh saat penggulingan Soeharto tahun 98 lalu | Sistem negarapun berubah dan dikenal dengan era reformasi | Demokrasi mulai diterapkan secara total
14. People Power juga pernah dilakukan oleh Rakyat Mesir saat penggulingan Husni Mubarok | Hasilnya, seperti yang kita ketahui, Rezim Diktator Al-Sisi yang lebih bengis malah lahir setelah mengkudeta Mursi
15. Artinya apa, People Power | Selain tidak dicontohkan Rosul, juga rawan akan orang atau kelompok yang memanfaatkan | Itu karena dalam People Power tidak ada konsep atau sistem yang ditawarkan | Artinya, setelah pemimpin lengser mau apa? Mau sistem apa? | Disinilah peran yang berkepentingan akan masuk untuk merubah sistem Negara sesuai dengan keinginannya | Hasilnya seperti di Indonesia dan Mesir saat ini
16. Kelemahan People Power | Pertama: secara alamiah kekuatan people power tidak akan terbentuk dari satu kelompok saja, melainkan dari berbagai kelompok masyarakat; ada yang islami, ada yang secular
17. Adanya koalisi pelangi ini mengakibatkan tidak adanya satu visi politik tunggal yang solid dan jelas, katakanlah misalnya visi tegaknya daulah Islamiyah
18. Jadi meski mempunyai kesamaan tujuan untuk menurunkan presiden, masing-masing kelompok mempunyai visi politik sendiri-sendiri
19. Kedua: tidak terbentuknya opini umum yang kuat yang berbasis visi politik tunggal. Di Mesir, misalnya, selain ada opini yang pro daulah Islamiyah, ternyata ada juga yang menginginkan daulah Madaniyah (negara sipil) alias negara sekular. Opini yang terpecah dan tidak solid ini adalah konsekuensi logis dari karakter people power yang terbentuk dari koalisi pelangi tadi.
20. Bagaimana dengan jalan Kudeta atau angkat senjata?
21. Ingat, saat ini Negara Khilafah belum ada | Artinya, kita mau mengadakan lagi setelah hancur atau tiada dari tahun 1924 | Oleh sebab itu kita harus mengikuti cara Rosulullah dalam menegakkan Khilafah dari tidak ada menjadi ada | Pembahasannya ada di bawah
22. Dalam istilah politik, kudeta berarti sebuah gerakan/operasi yang bertujuan untuk menggulingkan kekuasaan dengan kekuatan (militer) atau dengan jalan yang inkonstitusional (Munir Ba’albaki, Kamus Al-Mawrid, hlm.224) | (hizbut-tahrir.or.id)
23. Dalam literatur bahasa Arab, kudeta disebut revolusi militer (al-inqilab al-‘askari) yang didefinisikan sebagai penggunaan senjata untuk memperoleh kekuasaan (istikhdam as-silah li al-wushul ila al-hukm) (M. Khair Haikal, Al-jihad wa al-Qital fi as-Siyasah Asy-Syar’iyah, I/302) | (hizbut-tahrir.or.id)
24. Kudeta semata-mata bersandar pada kekuatan militer dan paksaan, kurang memperhatikan aspek dukungan dan kesadaran masyarakat
25. Ingatlah, pemimpin yang tidak didukung oleh masyarakat mungkin dalam jangka pendek masih bisa berkuasa dengan tangan besi | Namun, cepat atau lambat, pemimpin seperti itu akan diturunkan sendiri oleh rakyatnya secara paksa. Kisah tragis diktator Muammar Khadafi yang kejam adalah contoh untuk itu
26. Selanjutnya adalah dengan memasuki Parlemen Demokrasi | Mereka berkata, kuasai parlemen dan lahirkan undang-undang yang sesuai Syariat Islam | Benarkah demikian?
27. Banyak kalangan dari umat Islam yang telah mengupayakan perjuangannya untuk menerapkan syariah Islamiyah melalui jalan demokrasi
28. Beberapa contoh tersebut di antaranya adalah: FIS (Front Islamic Salvation) di Aljazair, Partai Refah di Turki dan Hammas di Palestina | Demikian pula beberapa parpol yang muncul bersamaan dengan Revolusi Arab yang memanas sejak Februari 2011 lalu seperti: Ikhwanul Muslimin dan Hizbun Nur di Mesir, Hizbun Nahdhah di Tunisia, dan sebagainya
29. Mereka membentuk partai politik formal, mengikuti pemilu | Kemudian saat mereka meraih suara yang cukup, sebagian anggotanya dapat menduduki posisi strategis seperti perdana menteri, menteri atau anggota parlemen
30. Apakah dengan jalan demokrasi ini upaya mereka berhasil? | Jawabannya ya jika yang dimaksud adalah sekadar duduk dalam kekuasaan, misalnya menjadi menteri dalam sebuah departemen
31. Namun, apakah kekuasaan itu akan didedikasikan untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam institusi negara Khilafah? | Tentu tidak
32. Mengapa? | Hal itu dapat kita lihat dalam dua aspek | Pertama: Demokrasi adalah sistem kufur, karena mengajarkan bahwa kedaulatan (siyadah, sovereignty) ada di tangan rakyat
33. Ke-kufur-annya bukan karena mengajarkan bahwa kekuasaan itu di tangan rakyat, tetapi karena paham kedaulatan rakyat tersebut. Ini berarti manusia—bukan Allah SWT—adalah satu-satunya pihak yang sah dan berhak membuat hukum | Padahal hanya Allah SWT saja yang berhak menetapkan hukum (lihat, misalnya, QS al-An’am [6]: 57)
34. Oleh karena itu, seluruh jalan menuju sistem kufur ini juga bertentangan dengan syariah, termasuk misalnya mengikuti pemilu dan duduk dalam kekuasaan
35. Walaupun hukum pemilu itu asalnya adalah mubah (karena pemilu hanyalah sarana untuk memilih wakil (uslub tawkil) atau sarana untuk memilih penguasa/uslub intikhab al-hakim), hukum pemilu tersebut dapat berubah mengikuti misi dalam wakalah tersebut (al-muwakkal fihi) dan tugas penguasa (amal al-hakim) dalam kekuasaan
36. Dalam sistem demokrasi, misi yang diwakilkan dalam pemilihan anggota parlemen adalah misi yang haram karena akan menjalankan fungsi-fungsi lembaga legislatif, yaitu melegislasikan hukum buatan manusia, bukan hukum Allah SWT
37. Tugas seorang penguasa dalam sistem demokrasi juga haram karena menjalankan undang-undang kehendak rakyat, bukan undang-undang syariah Islam
38. Kedua: Jalan demokrasi sebenarnya penuh dengan permainan politik yang menipu dan destruktif terhadap visi politik Islam
39. Penganut demokrasi sering melakukan kecurangan untuk meraih kemenangan dalam pemilu. Kalaupun kalah, mereka akan pura-pura sportif menghormati hasil pemilu yang berhasil dimenangkan oleh partai Islam | Namun kemudian, mereka akan bermain dengan licik di balik layar, berkonspirasi secara jahat, untuk menghancurkan atau melumpuhkan kemenangan tersebut
40. Inilah pengalaman amat pahit yang pernah dirasakan oleh FIS (Front Islamic Salvation) di Aljazair tahun 1991-1992, Partai Refah di Turki sekitar tahun 1995, Hammas di Palestina tahun 2006 dan Partainya Ikhwanul-Muslimin di Mesir tahun 2013
41. Dengan demikian, dari sudut pandang syariah dan fakta empiris, demokrasi terbukti secara meyakinkan merupakan jalan tidak sahih untuk menegakkan Khilafah Islamiyah
42. Lalu dengan cara apa Syariat Islam bisa diterapkan secara total | Disinilah bukti akan keimanan kita kembali dipertanyakan
43. Maksudnya, jika sudah ada jalan yang dicontohkan Rosulullah tentang proses atau metode untuk penerapan Syariah Islam melalui tegaknya Khilafah, maka seharusnya kita juga mengikuti apa yang Rosulullah lakukan | Bukan dengan jalan yang tak pernah dicontohkan Rosul seperti jalan Demokrasi, atau Kapitalisme apalagi Sosialisme atau Komunisme
44. Ingatlah ayat ini | Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allâh (al-Ahzâb :21)
45. Ayat ini memang turun berkenaan dengan perang Ahzab | Namun hukum yang terkandung didalamnya bersifat umum dalam keadaan apa saja dan kapan saja
46. Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata tentang ayat ini, “Ayat yang mulia ini merupakan fondasi/dalil yang agung dalam meneladani Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua perkataan, perbuatan, dan keadaan beliau. Orang-orang diperintahkan meneladani Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perang Ahzâb, dalam kesabaran, usaha bersabar, istiqomah, perjuangan, dan penantian beliau terhadap pertolongan dari Rabbnya. Semoga sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada beliau sampai hari Pembalasan”
47. Selain itu, | “Katakanlah: ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali Imran : 31)
48. “Apa saja yang dibawa Rasul untuk kalian, maka ambilah. Dan apa saja yang dilarangnya bagi kalian, maka tinggalkanlah.” (QS. Al Hasyr : 7)
49. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa semua perkataan, perbuatan, dan keadaan Rosulullah menjadi sebuah hukum bagi Umat Islam | Dimana kita tidak boleh menyalahi hukum tersebut
50. Kaitannya dengan proses penegakkan Khilafah, kita juga selayaknya mengikuti perbuatan Rosulullah | Apa yang Rosulullah lakukan sebelum Hijrah ke Madinah dimana ini sebagai pertanda awal tegaknya Negara Islam, Khilafah di Madinah?
51. Kita mengenal adanya dakwah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan sewaktu Khilafah belum tegak
52. Keadaan sembunyi-sembunyi inilah dimana Rosulullah mendirikan sebuah kutlah atau kelompok kecil yang terdiri dari beberapa sahabat dan kerabat | Mereka didakwahi, direkrut, dibina di dalam Rumah Sahabat Arqom atau Baitul Arqom
53. Keadaan demikian berlangsung sampai tiba waktu dakwah terang-terangan dimana Sahabat dengan berani membacakan Ayat Alquran di depan orang-orang kafir Quraisy | Inilah dakwah penyeruan opini tengan Islam
54. Setelah itu Rosulullah dan Sahabat mendapatkan siksaan yang sangat kejam sampai kita mengenal peristiwa Keluarga Sahabat Ammar bin Yasir yang disiksa dan dibunuh oleh Kafir Quraisy
55. Kondisi penyiksaan ini nyatanya tidak membuat Rosulullah dan Sahabat mengangkat senjata untuk melawan kafir Quraisy | Bahkan, ada kabar bahwa Anshar yang sudah menerima dakwah Islam oleh Musaib bin Umair hendak melakukan serangan ke Makkah atau Quraisy | Namun Rosulullah menjawab, kami belum diperintahkan untuk itu
56. Lengkapnya | Pada peristiwa Baiat Aqabah II, kaum Anshar yang membaiat Rasulullah saw. meminta izin kepada beliau untuk memerangi penduduk Mina. Rasulullah saw. menjawab, “Kita belum diperintahkan untuk itu [berperang]” (Ibnu Saad, Ath-Thabaqat al-Kubra; Ta’rif Hizb at-Tahrir, 2010, hlm. 44; Ahmad Al-Mahmud, Ad-Da’wah ila al-Islam, hlm. 36)
57. Namun yang jelas, selama Rosulullah belum berhijrah ke Madinah | Rosulullah dan sahabat tidak pernah melakukan angkat senjata
58. Inilah metode dakwah Rosul dalam penegakkan Khilafah dari tidak ada menjadi ada
59. Hal yang sama juga dilakukan oleh Hizbut Tahrir dengan metode dakwah yang sama; pembinaan (pengkaderan), berinteraksi dengan umat (opini), dan penerimaan kekuasaan untuk penerapan syariah Islam oleh Khilafah
60. *#YukNgaji* di Hizbut Tahrir
0 komentar:
Posting Komentar