*Stop ‘Hoax’ Syariah dan Khilafah Melalui Media*
Oleh Afandi Kusuma (Pemerhati Sosial Media)
Menarik sekali mengikuti komentar-komentar dari posting tentang khilafah di medsos dan blog. Ada banyak yang mendukung dan mengaminkan. Ada juga beberapa yang menolak dan bahkan menuduh jamaah yang menyampaikan khilafah adalah sumber masalah. Demikian juga menarik sekali menyimak berbagai komentar dari kiriman tentang tudingan buruk pada umat Islam yang menyampaikan syariat Islam sebagai solusi. Seru, menggemaskan, lucu, menggelitik, dan memberikan semangat bagi banyak orang untuk terus belajar. Termasuk mempelajari tentang apa sih sebenarnya khilafah? Bagaimana keadaan orang-orang atau jamaah yang sering mengkampanyekannya? Mengingatkan kita pada kampanye melawan teroris yang ditujukan kepada umat Islam, yang malah menjadikan banyak non-muslim masuk Islam. Setelah penasaran untuk mempelajari Islam.
Orang pintar pasti mengambil informasi bukan sembarang. Berbeda dengan yang lain yang tak mau belajar. Akhirnya mengikuti opini kebanyakan yang salah yang disebarkan oleh media. Seperti ada sebagian orang yang percaya bahwa Islam adalah agama teroris buruk, sebagaimana diopinikan oleh media tertentu. Sudah pasti opini tendensius itu salah besar dan nol. Adapun bagi yang pernah belajar tentang Islam, tentu akan dengan mudah mengetahui bahwa sesuatu yang buruk itu bukanlah ajaran Islam. Jadi tidak mungkin Islam adalah teroris. Justru syariah Islam itu sebagai sumber dalam kebaikan untuk rahmat bagi seluruh alam.
Khilafah pun diopinikan sesuatu yang menakutkan. Karena banyak yang belum pernah belajar bab khilafah, termasuk umat Islam sendiri. Maka ada juga yang termakan opini media tertentu yang mengesankan buruk tentang khilafah. Sebenarnya khilafah adalah ajaran Islam tentang pemerintahan atau tentang negara. Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi umat Islam yang bertujuan menerapkan syariah kaffah. Kemudian menyebarkan Islam ke seluruh dunia dengan dakwah dan jihad. Khilafah juga disebut imammah. Istilah khilafah itu biasa kita jumpai di hadist-hadist bab pemerintahan, atau di kitab-kitab fiqh. Mungkin karena saat belajar Islam, sebagian muslim hanya belajar mengenai ritual ibadah mahdha dan akhlak. Sedangkan dalam pemerintahan tidak belajar dari Islam, melainkan hanya belajar dari sekulerisme. Misalnya demokrasi, sehingga tidak paham tentang ajaran Islam mengenai pemerintahan yang biasa disebut khilafah. Sehingga mudah termakan opini negatif dari media tertentu.
Stop Pembodohan Umat
Lumrah jika ada orang yang tidak senang atau bahkan takut dengan pemerintahan sesuai yang diajarkan oleh Islam. Karena ini mengenai kekuasaan dan persaingan kepemimpinan. Tentu pihak tertentu tidak suka jika selain dirinya yang berkuasa. Adalah lumrah jika ada pihak yang menginginkan dirinya atau kelompoknya yang memimpin, dengan cara atau sistem yang dimilikinya. Normal jika kaum sosialis ingin diterapkan komunisme. Normal pula jika kaum sekuler menghendaki kapitalisme-demokrasi yang diterapkan.
Demikian juga normal juga jika umat Islam, berharap diterapkan sistem Islam dalam kehidupan. Kemudian masing-masing mereka mengunggulkan sistem yang dibawahnya dan mengopinikan keburukan sistem yang lain. Itulah kemudian kita jadi tahu bahwa normal jika beredar opini keburukan sistem pemerintahan atau sistem negara yang diajarkan oleh Islam. Bahkan oleh sebagian umat Islam sendiri, ada yang keras melarang menggunakan Islam dalam pemerintahan. Walau dia tidak berani dengan tegas menyebutkan bawah ajaran Islam buruk atau tidak berlaku lagi. Anehnya ada yang menyatakan bahwa ayat suci di bawah ayat konstitusi.
Harus diakui upaya pengenalan ‘syariah dan Khilafah’ harus dioptimalkan untuk menghentikan pembodohan. Hal ini bertujuan membentuk kesadaran umum bahwa syariah dan khilafah bukanlah ancaman. Karena keduanya berasal dari Allah Swt dan dicontohkan teladan Muhammad Saw. Khulafaur rasyidin dan khalifah selanjutnya merupakan bukti nyata penerapan itu.
Anti kepada Syariah dan Khilafah sama saja menunjukan kekalahan intelektual. Kelompok atau orang yang menolaknya harus mulai sadar dan mau belajar makna keduanya. Rujuklah dan bertanya kepada para pejuang syariah dan khilafah. Bukan media yang membodohi umat. Bahkan media yang menyebarkan ‘hoax’ tentang syariah dan khilafah. Propaganda hoax itu akan melumat dan menghinakan orang-orang yang menghembuskan kebencian.
Demi mencerdaskan umat maka harus dibuat kelompok kajian untuk mengetahui ide syariah dan khilafah. Merujuk pada media yang sahih dalam pemberitaannya. Bukan media abal-abal yang menjual ‘gombal’ ide-ide rongsokan. STOP PEMBODOHAN UMAT! Biarkan umat cerdas mengenal syariah dan khilafah secara benar. Suatu yang haq pasti akan mengalahkan kebatilan!
0 komentar:
Posting Komentar