ุฅَِّู ِูู ุฎَِْูู
ุงูุณَّู
َุงَูุงุชِ َูุงูุฃุฑْุถِ َูุงุฎْุชِูุงِู ุงَِّْูููู َูุงََّูููุงุฑِ ูุขَูุงุชٍ ูุฃِููู
ุงูุฃْูุจَุงุจِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang yang berakal” (TQS. Ali ‘Imran [3]: 190).
ุฅَِّู ِูู ุฎَِْูู
ุงูุณَّู
َุงَูุงุชِ َูุงูุฃุฑْุถِ َูุงุฎْุชِูุงِู ุงَِّْูููู َูุงََّูููุงุฑِ ูุขَูุงุชٍ ูุฃِููู
ุงูุฃْูุจَุงุจِ
“(Dan) Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah diciptakan-Nya langit dan bumi serta berlain-lainannya bahasa dan warna kulitmu” (TQS. Ar-Rum [30]: 22).
ุฃََููุง َْููุธُุฑَُูู ุฅَِูู
ุงูุฅุจِِู ََْููู ุฎَُِููุชْ
َูุฅَِูู ุงูุณَّู
َุงุกِ ََْููู
ุฑُِูุนَุชْ
َูุฅَِูู ุงْูุฌِุจَุงِู ََْููู
ُูุตِุจَุชْ
َูุฅَِูู ุงูุฃุฑْุถِ ََْููู
ุณُุทِุญَุชْ
“Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gununggunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?” (TQS. Al-Ghasyiyah [88]: 17-20).
ََْْููููุธُุฑِ ุงูุฅْูุณَุงُู
ู
ِู
َّ ุฎَُِูู
ุฎَُِูู ู
ِْู ู
َุงุกٍ
ุฏَุงٍِูู
َูุฎْุฑُุฌُ ู
ِْู ุจَِْูู
ุงูุตُّْูุจِ َูุงูุชَّุฑَุงุฆِุจِ
“Hendaklah manusia memperhatikan dari apa ia diciptakan? Dia diciptakan dari air memancar, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dengan tulang dada perempuan” (TQS. At-Thariq [86]: 5-7).
ุฅَِّู ِูู ุฎَِْูู
ุงูุณَّู
َุงَูุงุชِ َูุงูุฃุฑْุถِ َูุงุฎْุชِูุงِู ุงَِّْูููู َูุงََّูููุงุฑِ َูุงُِْْูููู ุงَّูุชِู
ุชَุฌْุฑِู ِูู ุงْูุจَุญْุฑِ ุจِู
َุง ََْูููุนُ ุงَّููุงุณَ َูู
َุง ุฃَْูุฒََู ุงَُّููู ู
َِู
ุงูุณَّู
َุงุกِ ู
ِْู ู
َุงุกٍ َูุฃَุญَْูุง ุจِِู ุงูุฃุฑْุถَ ุจَุนْุฏَ ู
َْูุชَِูุง َูุจَุซَّ َِูููุง
ู
ِْู ُِّูู ุฏَุงุจَّุฉٍ َูุชَุตْุฑِِูู ุงูุฑَِّูุงุญِ َูุงูุณَّุญَุงุจِ ุงْูู
ُุณَุฎَّุฑِ ุจََْูู
ุงูุณَّู
َุงุกِ َูุงูุฃุฑْุถِ ูุขَูุงุชٍ َِْูููู
ٍ َูุนَُِْูููู
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi. Silih
bergantinya malam dan siang. Berlayarnya bahtera di laut
yang membawa apa yang berguna bagi manusia. Dan apa
yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air
itu Ia hidupkan bumi sesudah matinya (kering). Dan Ia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan. Dan pengisaran air
dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi.
Sesungguhnya (semua itu) terdapat tanda-tanda (Keesaan
dan Kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” (TQS.
Al-Baqarah [2]: 164).
Banyak lagi ayat serupa lainnya, yang mengajak manusia
untuk memperhatikan benda-benda alam dengan seksama, dan
melihat apa yang ada di sekelilingnya maupun yang
berhubungan dengan keberadaan dirinya. Ajakan itu untuk
dijadikan petunjuk akan adanya Pencipta yang Maha Pengatur,
sehingga imannya kepada Allah SWT menjadi iman yang
mantap, yang berakar pada akal dan bukti yang nyata.
0 komentar:
Posting Komentar