[iklan]

Irab: Perubahan bentuk kata berdasarkan fungsinya dalam kalimat

Irab adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada perubahan bentuk kata berdasarkan fungsi atau posisi kata tersebut dalam suatu kalimat. Perubahan ini terjadi pada kata benda (ism), kata kerja (fi’il), atau kata sifat (sifat) yang mempengaruhi arti dan maknanya dalam kalimat. Irab sangat penting dalam bahasa Arab karena berfungsi untuk menunjukkan hubungan gramatikal antar kata dan memastikan kalimat tersebut memiliki makna yang tepat.

Irab umumnya terjadi pada isim (kata benda), yang dapat berubah bentuknya menjadi tiga jenis: nominatif (marfu’), genitif (majruur), dan akusatif (mansuub). Perubahan ini biasanya ditandai dengan akhiran atau tanda vokal yang ada di akhir kata. Misalnya, pada kata kitab (buku), jika kata tersebut berfungsi sebagai subjek (nominatif), maka bentuknya tetap kitabun; jika menjadi objek (akusatf), berubah menjadi kitaban; dan jika berfungsi sebagai kata benda yang mengikuti kata depan, maka berubah menjadi kitaabin. Selain itu, irab juga berlaku pada fi’il (kata kerja), yang dapat berubah sesuai dengan waktu dan bentuk kalimat, serta pada sifat yang disesuaikan dengan kata yang dijelaskan. Penerapan irab ini memastikan bahwa bahasa Arab dapat mengungkapkan makna yang tepat dan jelas dalam konteks yang berbeda.

Irab: Perubahan Bentuk Kata Berdasarkan Fungsinya dalam Kalimat

Irab merupakan fenomena linguistik yang sangat penting dalam bahasa Arab. Kata "irab" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti perubahan atau pergeseran, dan dalam konteks bahasa, irab merujuk pada perubahan bentuk kata yang terjadi karena perubahan fungsinya dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa Arab, irab menjadi elemen krusial yang membedakan kata-kata dalam satu kalimat sesuai dengan peran atau fungsinya sebagai subjek, objek, atau pelengkap lainnya. Proses perubahan ini biasanya terjadi pada kata benda (isim), kata kerja (fi’il), dan kata sambung (harf).

Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengulas secara mendalam mengenai irab, termasuk pengertian, jenis-jenis irab, dan penerapannya dalam kalimat bahasa Arab.

Pengertian Irab

Irab dalam bahasa Arab adalah perubahan bentuk suatu kata atau bagian dalam kalimat berdasarkan fungsinya dalam kalimat tersebut. Artinya, bentuk kata bisa berubah tergantung pada peran kata tersebut dalam kalimat. Perubahan bentuk ini meliputi perubahan akhir kata, seperti diakronesis atau tanda baca di akhir kata, yang menunjukkan apakah kata itu menjadi subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat.

Sebagai contoh, dalam bahasa Arab, kata "kitab" (كتاب) yang berarti buku, akan berubah bentuknya menjadi "kitabi" (كتابي) ketika menunjukkan kepemilikan atau bentuk lain, bergantung pada fungsi kata dalam kalimat.

Jenis-Jenis Irab

Irab dibedakan berdasarkan jenis kata yang mengalami perubahan bentuk. Secara umum, irab dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu irab pada isim (kata benda), fi'il (kata kerja), dan harf (kata sambung). Masing-masing jenis ini memiliki perubahan dan aturan tertentu yang perlu diperhatikan agar makna kalimat tetap tepat.

1. Irab pada Isim (Kata Benda)

Irab pada isim adalah perubahan bentuk yang terjadi pada kata benda (isim) dalam kalimat. Tanda irab pada isim biasanya berupa harakat di akhir kata yang menunjukkan fungsi kata tersebut dalam kalimat. Ada tiga kemungkinan irab yang terjadi pada isim, yaitu:

  • Raf' (رفع): Raf' adalah tanda perubahan bentuk yang menunjukkan bahwa suatu kata berfungsi sebagai subjek atau predikat yang diposisikan di awal kalimat. Biasanya, kata benda yang memiliki irab raf' diakhiri dengan harakat "dhammah" ( ُ ). Contoh: "Al-kitābu fī al-maktabati" (الكتاب في المكتبة) yang berarti "Buku itu di perpustakaan". Di sini, "al-kitābu" (الكتاب) mengalami irab raf' karena berfungsi sebagai subjek kalimat.

  • Nasb (نصب): Nasb adalah tanda perubahan bentuk yang menunjukkan bahwa kata benda berfungsi sebagai objek atau pelengkap lainnya. Kata benda yang mengalami irab nasb biasanya diakhiri dengan harakat "fathah" ( َ ). Contoh: "Qara'a al-ṭālibu al-kitāba" (قرأ الطالب الكتاب) yang berarti "Siswa itu membaca buku". Di sini, "al-kitāba" (الكتاب) mengalami irab nasb karena berfungsi sebagai objek yang diterima oleh kata kerja "qara'a" (membaca).

  • Jarr (جر): Jarr adalah tanda perubahan bentuk yang menunjukkan bahwa kata benda berfungsi sebagai objek preposisi (jar) atau pelengkap. Kata benda yang mengalami irab jarr biasanya diakhiri dengan harakat "kasrah" ( ِ ). Contoh: "Al-kitābu 'ala al-maktabati" (الكتاب على المكتبة) yang berarti "Buku itu di atas meja". Dalam kalimat ini, "al-maktabati" (المكتبة) mengalami irab jarr karena berfungsi sebagai objek dari preposisi "ala" (di atas).

2. Irab pada Fi'il (Kata Kerja)

Irab pada fi'il berkaitan dengan perubahan bentuk kata kerja yang dipengaruhi oleh subjek atau objek yang dilibatkan dalam kalimat. Perubahan ini biasanya terjadi dalam bentuk fi'il mudhāri' (kata kerja bentuk sekarang) dan fi'il maḍī (kata kerja bentuk lampau).

  • Fi'il Mādī (فعل ماضٍ): Fi'il maḍī adalah kata kerja yang menunjukkan kejadian yang telah terjadi. Pada fi'il maḍī, irab berlaku untuk menentukan apakah subjeknya berfungsi sebagai pelaku tindakan atau bukan. Contoh: "Qaṭa'a al-ṭālibu al-ṭarīqa" (قطع الطالب الطريق) yang berarti "Siswa itu memotong jalan". Di sini, "qaṭa'a" (قطع) adalah fi'il maḍī yang berubah bentuk sesuai dengan subjek yang disebutkan.

  • Fi'il Mudhāri' (فعل مضارع): Fi'il mudhāri' menunjukkan tindakan yang sedang atau akan terjadi. Pada fi'il mudhāri', irab biasanya berkaitan dengan subjek yang mendahului kata kerja tersebut. Misalnya, dalam kalimat "Yadrusu al-ṭālibu" (يدرس الطالب), yang berarti "Siswa itu sedang belajar", perubahan bentuk pada fi'il "yadrusu" (يدرس) menyesuaikan dengan subjek "al-ṭālibu" (الطالب).

  • Fi'il Amar (فعل أمر): Fi'il amar adalah kata kerja bentuk perintah. Pada fi'il amar, irab bisa dilihat dari perubahan bentuk kata kerja yang diperintah, yang juga disesuaikan dengan subjek yang menerima perintah tersebut.

3. Irab pada Harf (Kata Sambung)

Harf adalah kata sambung atau partikel dalam bahasa Arab yang berfungsi untuk menghubungkan kata-kata atau klausa dalam kalimat. Kata sambung juga dapat mengalami irab tergantung pada fungsinya dalam kalimat.

  • Harf Jarr (حرف جر): Kata sambung yang berfungsi sebagai preposisi atau penghubung antara kata benda dengan kata lainnya. Kata sambung ini akan mengubah bentuk kata benda yang mengikutinya menjadi jarr. Contoh: "fī" (في), yang berarti "di", "ʿalā" (على), yang berarti "di atas". Kata benda setelah preposisi ini biasanya mengalami irab jarr.

  • Harf Nasb (حرف نصب): Kata sambung yang mengindikasikan objek atau pelengkap dari kata kerja. Misalnya, "an" (أن), yang digunakan untuk mengubah kata benda atau kata sifat menjadi objek dalam kalimat. Contoh: "A'lamu anaka sā'idun" (أعلم أنك سعيد) yang berarti "Saya tahu bahwa kamu bahagia". Di sini, "anaka" (أنك) berfungsi sebagai objek dari kata kerja "a'lamu" (saya tahu) dan mengalami irab nasb.

Penerapan Irab dalam Kalimat

Penerapan irab dalam kalimat sangat penting untuk memastikan bahwa struktur kalimat bahasa Arab terjaga dengan benar. Tanpa memperhatikan irab, kalimat bisa kehilangan makna atau bahkan membingungkan. Misalnya, dalam kalimat "Al-ṭālibu yadrusu al-kitāba" (الطالب يدرس الكتاب), "al-ṭālibu" berfungsi sebagai subjek yang diirab dengan raf' dan "al-kitāba" berfungsi sebagai objek yang diirab dengan nasb.

Contoh Lain dalam Penggunaan Irab:

  1. Raf’ (رفع): "Al-baitū kabīr" (البيت كبير) yang berarti "Rumah itu besar". Dalam kalimat ini, "al-baitū" mengalami irab raf' karena berfungsi sebagai subjek.

  2. Nasb (نصب): "Qara' al-ṭālibu al-kitāba" (قرأ الطالب الكتاب) yang berarti "Siswa itu membaca buku". "Al-kitāba" di sini mengalami irab nasb sebagai objek langsung dari kata kerja "qara'a" (membaca).

  3. Jarr (جر): "Al-kitābu 'ala al-maktabati" (الكتاب على المكتبة) yang berarti "Buku itu di atas meja". "Al-maktabati" mengalami irab jarr karena berada setelah preposisi "ʿalā".

Irab adalah elemen yang sangat penting dalam bahasa Arab karena memberikan petunjuk mengenai fungsi kata dalam kalimat. Proses irab pada isim, fi'il, dan harf memungkinkan pembicara atau penulis bahasa Arab untuk mengungkapkan makna dengan lebih jelas dan tepat. Dengan memahami irab, kita bisa menulis dan berbicara dalam bahasa Arab dengan lebih efektif dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

 

Berikut adalah penjelasan tentang irab yang disusun dalam bentuk tabel untuk memudahkan pemahaman:

Jenis Kata Fungsi Irab Tanda Irab Contoh Kalimat Penjelasan
Isim (Kata Benda) Raf' (رفع) Harakat "dhammah" ( ُ ) "Al-kitābu fī al-maktabati" (الكتاب في المكتبة) "Al-kitābu" berfungsi sebagai subjek, sehingga diakhiri dengan dhammah.

Nasb (نصب) Harakat "fathah" ( َ ) "Qara'a al-ṭālibu al-kitāba" (قرأ الطالب الكتاب) "Al-kitāba" berfungsi sebagai objek, sehingga diakhiri dengan fathah.

Jarr (جر) Harakat "kasrah" ( ِ ) "Al-kitābu 'ala al-maktabati" (الكتاب على المكتبة) "Al-maktabati" berfungsi sebagai objek preposisi "ʿala", sehingga diakhiri dengan kasrah.
Fi'il (Kata Kerja) Fi'il Mādī (فعل ماضٍ) Perubahan sesuai dengan subjek "Qaṭa'a al-ṭālibu al-ṭarīqa" (قطع الطالب الطريق) "Qaṭa'a" adalah fi'il maḍī yang diubah sesuai dengan subjek "al-ṭālibu".

Fi'il Mudhāri' (فعل مضارع) Perubahan sesuai dengan subjek "Yadrusu al-ṭālibu" (يدرس الطالب) "Yadrusu" berubah sesuai dengan subjek "al-ṭālibu".

Fi'il Amar (فعل أمر) Perubahan sesuai dengan perintah "Iqra' al-kitāba" (اقرأ الكتاب) "Iqra'" adalah fi'il amar yang menunjukkan perintah.
Harf (Kata Sambung) Harf Jarr (حرف جر) Perubahan sesuai dengan kata benda setelah preposisi "Fī al-maktabati" (في المكتبة) "Fī" adalah preposisi yang membuat kata benda setelahnya, "al-maktabati", mengalami irab jarr.

Harf Nasb (حرف نصب) Perubahan sesuai dengan objek yang mengikuti "A'lamu anaka sā'idun" (أعلم أنك سعيد) "Anaka" mengikuti harf nasb "an" dan berfungsi sebagai objek dalam kalimat.

Penjelasan Kolom:

  1. Jenis Kata: Menunjukkan jenis kata yang mengalami perubahan irab, seperti isim (kata benda), fi'il (kata kerja), atau harf (kata sambung).
  2. Fungsi Irab: Menggambarkan peran atau fungsi kata dalam kalimat, apakah itu sebagai subjek, objek, atau pelengkap.
  3. Tanda Irab: Harakat yang menunjukkan perubahan bentuk kata, yang terdiri dari dhammah ( ُ ), fathah ( َ ), atau kasrah ( ِ ) tergantung pada fungsinya.
  4. Contoh Kalimat: Menyediakan contoh kalimat yang menunjukkan penggunaan irab dalam konteks.
  5. Penjelasan: Memberikan penjelasan tentang bagaimana irab diterapkan dalam kalimat tersebut dan perubahan apa yang terjadi pada kata yang bersangkutan.

Tabel ini memberikan gambaran yang jelas dan terstruktur mengenai irab dalam bahasa Arab, mempermudah pemahaman tentang bagaimana perubahan bentuk kata mempengaruhi makna dalam kalimat.




UNTUK BELAJAR bisa dari yang telah diberikan harokat 

Irab: Perubahan Bentuk Kata Berdasarkan Fungsinya dalam Kalimat

Irab merupakan fenomena linguistik yang sangat penting dalam bahasa Arab. Kata "irab" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti perubahan atau pergeseran, dan dalam konteks bahasa, irab merujuk pada perubahan bentuk kata yang terjadi karena perubahan fungsinya dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa Arab, irab menjadi elemen krusial yang membedakan kata-kata dalam satu kalimat sesuai dengan peran atau fungsinya sebagai subjek, objek, atau pelengkap lainnya. Proses perubahan ini biasanya terjadi pada kata benda (isim), kata kerja (fi’il), dan kata sambung (harf).

Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengulas secara mendalam mengenai irab, termasuk pengertian, jenis-jenis irab, dan penerapannya dalam kalimat bahasa Arab.

Pengertian Irab

Irab dalam bahasa Arab adalah perubahan bentuk suatu kata atau bagian dalam kalimat berdasarkan fungsinya dalam kalimat tersebut. Artinya, bentuk kata bisa berubah tergantung pada peran kata tersebut dalam kalimat. Perubahan bentuk ini meliputi perubahan akhir kata, seperti diakronesis atau tanda baca di akhir kata, yang menunjukkan apakah kata itu menjadi subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat.

Sebagai contoh, dalam bahasa Arab, kata "kitāb" (كِتَاب) yang berarti buku, akan berubah bentuknya menjadi "kitābī" (كِتَابِي) ketika menunjukkan kepemilikan atau bentuk lain, bergantung pada fungsi kata dalam kalimat.

Jenis-Jenis Irab

Irab dibedakan berdasarkan jenis kata yang mengalami perubahan bentuk. Secara umum, irab dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu irab pada isim (kata benda), fi'il (kata kerja), dan harf (kata sambung). Masing-masing jenis ini memiliki perubahan dan aturan tertentu yang perlu diperhatikan agar makna kalimat tetap tepat.

1. Irab pada Isim (Kata Benda)

Irab pada isim adalah perubahan bentuk yang terjadi pada kata benda (isim) dalam kalimat. Tanda irab pada isim biasanya berupa harakat di akhir kata yang menunjukkan fungsi kata tersebut dalam kalimat. Ada tiga kemungkinan irab yang terjadi pada isim, yaitu:

  • Raf' (رَفْع): Raf' adalah tanda perubahan bentuk yang menunjukkan bahwa suatu kata berfungsi sebagai subjek atau predikat yang diposisikan di awal kalimat. Biasanya, kata benda yang memiliki irab raf' ini diakhiri dengan harakat "dhammah" (ُ ). Contoh: "Al-kitābu fī al-maktabati" (الْكِتَابُ فِي الْمَكْتَبَةِ) yang berarti "Buku itu di perpustakaan". Di sini, "al-kitābu" (الْكِتَابُ) mengalami irab raf' karena berfungsi sebagai subjek kalimat.

  • Nasb (نَصْب): Nasb adalah tanda perubahan bentuk yang menunjukkan bahwa kata benda berfungsi sebagai objek atau pelengkap lainnya. Kata benda yang mengalami irab nasb biasanya diakhiri dengan harakat "fathah" (َ ). Contoh: "Qara'a al-ṭālibu al-kitāba" (قَرَأَ ٱلطَّالِبُ ٱلْكِتَابَ) yang berarti "Siswa itu membaca buku". Di sini, "al-kitāba" (الْكِتَابَ) mengalami irab nasb karena berfungsi sebagai objek yang diterima oleh kata kerja "qara'a" (قَرَأَ) (membaca).

  • Jarr (جَرّ): Jarr adalah tanda perubahan bentuk yang menunjukkan bahwa kata benda berfungsi sebagai objek preposisi (jar) atau pelengkap. Kata benda yang mengalami irab jarr biasanya diakhiri dengan harakat "kasrah" (ِ ). Contoh: "Al-kitābu 'alā al-maktabati" (الْكِتَابُ عَلَى ٱلْمَكْتَبَةِ) yang berarti "Buku itu di atas meja". Dalam kalimat ini, "al-maktabati" (الْمَكْتَبَةِ) mengalami irab jarr karena berfungsi sebagai objek dari preposisi "ʿalā" (عَلَى) (di atas).

2. Irab pada Fi'il (Kata Kerja)

Irab pada fi'il berkaitan dengan perubahan bentuk kata kerja yang dipengaruhi oleh subjek atau objek yang dilibatkan dalam kalimat. Perubahan ini biasanya terjadi dalam bentuk fi'il mudhāri' (kata kerja bentuk sekarang) dan fi'il maḍī (kata kerja bentuk lampau).

  • Fi'il Mādī (فِعْلٌ مَاضٍ): Fi'il maḍī adalah kata kerja yang menunjukkan kejadian yang telah terjadi. Pada fi'il maḍī, irab berlaku untuk menentukan apakah subjeknya berfungsi sebagai pelaku tindakan atau bukan. Contoh: "Qaṭa'a al-ṭālibu al-ṭarīqa" (قَطَعَ ٱلطَّالِبُ ٱلطَّرِيقَ) yang berarti "Siswa itu memotong jalan". Di sini, "qaṭa'a" (قَطَعَ) adalah fi'il maḍī yang berubah bentuk sesuai dengan subjek yang disebutkan.

  • Fi'il Mudhāri' (فِعْلٌ مُضَارِعٌ): Fi'il mudhāri' menunjukkan tindakan yang sedang atau akan terjadi. Pada fi'il mudhāri', irab biasanya berkaitan dengan subjek yang mendahului kata kerja tersebut. Misalnya, dalam kalimat "Yadrusu al-ṭālibu" (يَدْرُسُ ٱلطَّالِبُ) (Siswa itu sedang belajar), perubahan bentuk pada fi'il "yadrusu" (يَدْرُسُ) menyesuaikan dengan subjek "al-ṭālibu" (ٱلطَّالِبُ).

  • Fi'il Amar (فِعْلٌ أَمْرٌ): Fi'il amar adalah kata kerja bentuk perintah. Pada fi'il amar, irab bisa dilihat dari perubahan bentuk kata kerja yang diperintah, yang juga disesuaikan dengan subjek yang menerima perintah tersebut.

3. Irab pada Harf (Kata Sambung)

Harf adalah kata sambung atau partikel dalam bahasa Arab yang berfungsi untuk menghubungkan kata-kata atau klausa dalam kalimat. Kata sambung juga dapat mengalami irab tergantung pada fungsinya dalam kalimat.

  • Harf Jarr (حَرْفُ جَرٍّ): Kata sambung yang berfungsi sebagai preposisi atau penghubung antara kata benda dengan kata lainnya. Kata sambung ini akan mengubah bentuk kata benda yang mengikutinya menjadi jarr. Contoh: "fī" (فِي), yang berarti "di", "ʿalā" (عَلَى), yang berarti "di atas". Kata benda setelah preposisi ini biasanya mengalami irab jarr.

  • Harf Nasb (حَرْفُ نَصْبٍ): Kata sambung yang mengindikasikan objek atau pelengkap dari kata kerja. Misalnya, "an" (أَنْ), yang digunakan untuk mengubah kata benda atau kata sifat menjadi objek dalam kalimat. Contoh: "A'lamu anaka sā'idun" (أَعْلَمُ أَنَّكَ سَعِيدٌ) yang berarti "Saya tahu bahwa kamu bahagia". Di sini, "anaka" (أَنْكَ) berfungsi sebagai objek dari kata kerja "a'lamu" (أَعْلَمُ) (saya tahu) dan mengalami irab nasb.

Penerapan Irab dalam Kalimat

Penerapan irab dalam kalimat sangat penting untuk memastikan bahwa struktur kalimat bahasa Arab terjaga dengan benar. Tanpa memperhatikan irab, kalimat bisa kehilangan makna atau bahkan membingungkan. Misalnya, dalam kalimat "Al-ṭālibu yadrusu al-kitāba" (ٱلطَّالِبُ يَدْرُسُ ٱلْكِتَابَ), "al-ṭālibu" (ٱلطَّالِبُ) berfungsi sebagai subjek yang diirab dengan raf' dan "al-kitāba" (ٱلْكِتَابَ) berfungsi sebagai objek yang diirab dengan nasb.

Contoh Lain dalam Penggunaan Irab:

  1. Raf’ (رَفْع): "Al-baitū kabīr" (ٱلْبَيْتُ كَبِيرٌ) yang berarti "Rumah itu besar". Dalam kalimat ini, "al-baitū" (ٱلْبَيْتُ) mengalami irab raf' karena berfungsi sebagai subjek.

  2. Nasb (نَصْب): "Qara' al-ṭālibu al-kitāba" (قَرَأَ ٱلطَّالِبُ ٱلْكِتَابَ) yang berarti "Siswa itu membaca buku". "Al-kitāba" (ٱلْكِتَابَ) di sini mengalami irab nasb sebagai objek langsung dari kata kerja "qara'a" (قَرَأَ) (membaca).

  3. Jarr (جَرّ): "Al-kitābu 'alā al-maktabati" (ٱلْكِتَابُ عَلَى ٱلْمَكْتَبَةِ) yang berarti "Buku itu di atas meja". "Al-maktabati" (ٱلْمَكْتَبَةِ) mengalami irab jarr karena berada setelah preposisi "ʿalā" (عَلَى).


...

Berikut adalah tabel dengan harakat lengkap pada setiap tulisan Arab:

Jenis Kata Fungsi Irab Tanda Irab Contoh Kalimat Penjelasan
Isim (كَلِمَةٌ إِسْمٌ) Raf' (رَفْعٌ) Harakat "dhammah" ( ُ ) "اَلْكِتَابُ فِي الْمَكْتَبَةِ" (al-kitābu fī al-maktabati) "اَلْكِتَابُ" (al-kitābu) berfungsi sebagai subjek, sehingga diakhiri dengan dhammah.

Nasb (نَصْبٌ) Harakat "fathah" ( َ ) "قَرَأَ الطَّالِبُ الْكِتَابَ" (qara'a al-ṭālibu al-kitāba) "اَلْكِتَابَ" (al-kitāba) berfungsi sebagai objek, sehingga diakhiri dengan fathah.

Jarr (جَرٌّ) Harakat "kasrah" ( ِ ) "اَلْكِتَابُ عَلَى الْمَكْتَبَةِ" (al-kitābu 'alā al-maktabati) "اَلْمَكْتَبَةِ" (al-maktabati) berfungsi sebagai objek preposisi "ʿalā", sehingga diakhiri dengan kasrah.
Fi'il (فِعْلٌ) Fi'il Mādī (فِعْلٌ مَاضٍ) Perubahan sesuai dengan subjek "قَطَعَ الطَّالِبُ الطَّرِيقَ" (qaṭa'a al-ṭālibu al-ṭarīqa) "قَطَعَ" (qaṭa'a) adalah fi'il maḍī yang diubah sesuai dengan subjek "اَلْطَّالِبُ" (al-ṭālibu).

Fi'il Mudhāri' (فِعْلٌ مُضَارِعٌ) Perubahan sesuai dengan subjek "يَدْرُسُ الطَّالِبُ" (yadrusu al-ṭālibu) "يَدْرُسُ" (yadrusu) berubah sesuai dengan subjek "اَلْطَّالِبُ" (al-ṭālibu).

Fi'il Amar (فِعْلٌ أَمْرٌ) Perubahan sesuai dengan perintah "اِقْرَأْ الْكِتَابَ" (iqra' al-kitāba) "اِقْرَأْ" (iqra') adalah fi'il amar yang menunjukkan perintah.
Harf (حَرْفٌ) Harf Jarr (حَرْفٌ جَرٌّ) Perubahan sesuai dengan kata benda setelah preposisi "فِي الْمَكْتَبَةِ" (fī al-maktabati) "فِي" (fī) adalah preposisi yang membuat kata benda setelahnya, "اَلْمَكْتَبَةِ" (al-maktabati), mengalami irab jarr.

Harf Nasb (حَرْفٌ نَصْبٌ) Perubahan sesuai dengan objek yang mengikuti "أَعْلَمُ أَنَّكَ سَعِيدٌ" (a'lamu annaka sā'idun) "أَنَّكَ" (annaka) mengikuti harf nasb "أَنْ" (an) dan berfungsi sebagai objek dalam kalimat.

Dengan tambahan harakat lengkap pada setiap tulisan Arab, tabel ini diharapkan dapat lebih membantu dalam memahami perubahan bentuk kata sesuai dengan fungsinya dalam kalimat.

SELENGKAPNYA tentang Nahwu dan Sharaf, ilmu dasar dalam Tata Bahasa Arab : bisa Membaca Kitab Gundul 

Terkait :

0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Arsitektur dan Konstruksi

 

Bersama Belajar Islam | Pondok OmaSAE: Bersama mengkaji warisan Rasulullah saw | # - # | Pondok OmaSAE : Belajar Agama via online


Didukung oleh: Suwur - Tenda SUWUR - OmaSae - Blogger - JayaSteel - Air Minum Isi Ulang - TAS Omasae - Furniture - Rumah Suwur - Bengkel Las -