[iklan]

peran pengemban dakwah untuk melakukan penyadaran kepada umat dan negara

RIBA, MESIN PERUSAK KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT

Ditulis oleh: Shaheeda Al Fatih (Anggota Muslimah KARIM Aceh)
Disunting oleh: Jubir Muslimah KARIM Indonesia

Kita saat ini hidup di dalam sistem kapitalis, yang mana salah satu sistem yang menopang  perekonomian kapitalis adalah sistem yang berbasis Ribawi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa jeratan ribawi saat ini sudah mengakar keseluruh lini perekonomian di negeri ini.

Lantas apa sesungguhnya definisi dari riba dan siapa saja yang bisa terjerat riba?
Riba menurut bahasa berarti tambahan. Menurut syara’ riba  berarti hutang piutang atau pinjam meminjam barang atau uang dengan syarat ada pungutan bunganya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebutkan siapa saja yang terjerat dosa riba, yang artinya:
Dari Jabir bin Abdillah ra., Rasulullah SAW telah melaknat 4 orang yaitu: "Pemakan riba, peminjamnya, pencatatnya dan dua orang saksi." (HR. Muslim)

Banyak faktor yang menyebabkan orang-orang terjatuh ke dalam jerat riba, antara lain:

1. Lemahnya Keimanan
Jika kita perhatikan, berbagai kemaksiatan tidaklah terjadi selain karena kelemahan atau ketiadaan iman dalam hati pelakunya. Oleh karena itu, Allah SWT di dalam banyak ayat dan RasulNya di dalam hadits-hadits mengaitkan sebuah larangan atau perintah dengan iman. Iman inilah yang mendorong pemiliknya untuk melakukan kebaikan, dengan cara melaksanakan perintah atau meninggalkan laranganNya.

Allah SWT menjelaskan sikap yang mulia bagi para hambaNya karena keimanan mereka terhadap keputusan Allah dan Rasul-Nya, terkhusus hukum riba. Allah SWT berfirman yang artinya:
"Tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. al-Ahzab: 36)

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :
“Barang siapa diantara kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Apabila tidak mampu, ubahlah dengan lisannya. Apabila tidak mampu, dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman." (HR. Muslim)

2. Tidak Takut Kepada Allah
Ibnu Abbas ra, berkata, “Akan dikatakan kepada orang yang memakan hasil riba nanti pada hari kiamat, ‘Ambillah pedangmu untuk bertempur!’ Kemudian beliau  membaca,
‘Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), ketahuilah bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu’.”

Beliau juga mengatakan, “Barang siapa tetap melakukan muamalah riba dan tidak meninggalkannya, wajib bagi imam (pemerintah) kaum muslimin untuk meminta tobatnya. Kalau dia mau meninggalkannya (itulah yang diharapkan), (jika tidak demikian) dia dihukum mati (oleh penguasa).” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/296)

Orang yang tidak mepedulikan larangan-larangan Allah SWT dan RasulNya dalam hal bermuamalah riba dengan berbagai sistemnya, berarti tidak ada rasa takut kepada Allah SWT di dalam hatinya.

3. Diperbudak Oleh Dunia
Allah SWT dengan hikmahNya yang sempurna menciptakan manusia dengan salah satu tabiat jeleknya, yaitu rakus (tamak, serakah). Hal itu ujian dan cobaan bagi mereka, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yang artinya :
“Seandainya anak Adam memiliki satu lembah yang berisi emas, sungguh dia akan berambisi memiliki dua lembah (yang berisi emas pula), dan tidak ada yang akan memenuhi mulutnya selain tanah. Akan tetapi, Allah SWT menerima tobat siapa saja dari hamba -Nya.” (Muttafaqun 'alaih dari Ibnu Abbas ra)

Itulah beberapa faktor penyebab terjerumusnya umat dalam lembah riba.
Adapun tentang larangan riba ini sendiri, Allah telah tegaskan dalam surah Ali Imran ayat 130:
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba yang berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”

Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
“Ada 4 golongan yang menjadi hak Allah untuk tidak memasukkan mereka ke dalam syurga dan tidak merasakan kepada mereka kenikmatan syurga yaitu: peminum khamr, pemakan riba, pemakan harta anak yatim dengan cara tidak sah dan durhaka kepada ibu bapak kecuali mereka yang mau bertaubat” (HR.Bukhari)

Beberapa Peringatan Pelaku Riba:
1. Menantang Allah dan RasulNya untuk berperang. Firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 278-279 yang artinya:
“Wahai orang – orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang yang beriman.Jika kamu tidak melaksanakannya maka umumkanlah perang dari Allah dan RasulNya. Tetapi jika kamu bertaubat,maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zhalim (merugikan) dan tidak dizhalimi (dirugikan)."

2. Mempersilahkan Allah Mengadzab Suatu Kampung:
“Jika zina dan riba sudah menyebar disuatu kampung, maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan adzab Allah atas diri mereka sendiri” (HR. Al Hakim, Baihaqi, dan Ath Thabrani)

3. Seperti Menzinai Ibu Kandung Sendiri
Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Huraira Ra., dari Nabi SAW bersabda : “Riba itu ada 70 macam dosa dan riba yang paling ringan dosanya seperti dosanya seseorang yang berzina dengan ibu kandungnya sendiri”. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)

4. Lebih Berat Dosanya Dibanding 36 Kali Berzina dengan Pelacur
Rasulullah SAW bersabda:
"1 dirham yang dimakan oleh seseorang, sementara ia tahu, lebih berat dosanya daripada berzina dengan 36 pelacur” (HR. Ahmad dan Baihaqi)

5. Dibangkitkan Dalam Keadaan Gila
Firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 275 yang artinya:
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila..."

Dan Rasulullah juga bersabda :
“Barangsiapa memakan riba, kelak akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila dan terhuyung – huyung” (HR. Thabrani)

6. Perutnya Membesar Sebesar Rumah dan Berisi Ular
Rasulullah SAW bersabda:
“...pada waktu aku di isra’kan, tatkala kami telah sampaikan ke langit ke 7, aku melihat ke arah atasku, ternyata aku menyaksikan kilat, petir dan badai. Lalu aku mendatangi sekelompok orang yang memiliki perut seperti rumah, di dalamnya banyak terdapat ular berbisa yang dapat terlihat dengan jelas dari luar perut mereka. Aku tanyakan, ”hai Jibril, siapa mereka?” Dia menjawab,” Mereka adalah para pemakan riba.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

7. Menjadi Penghuni Neraka Selamanya
Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 275 yang artinya:
“Barangsiapa mengulangi (perbuatan riba), maka mereka itu penghuni neraka,mereka kekal di dalamnya”.

Dari sekian nukilan ancaman Allah bagi para pelaku riba, akankah kita akan meneruskan hal tersebut?

Saat ini, banyak Bank yang alih-alih menawarkan pinjaman atau bantuan usaha, dengan akad yang sebenarnya mengarah ke riba. Dengan berbagai macam rayuan dan berbagai dalih mereka lancarkan. Banyak bank konvensional yang membuka cabang bank syari'ah yang sebenarnya sistemnya juga sama. Hanya saja dengan cara yang berbeda. Konvensional yang berbungkus syari'ah.
Beginilah kejamnya sistem sekuler menjerat dan menjerumuskan umat dalam lembah kenistaan bernama riba.

Saudaraku sekalian, tinggalkanlah segala hal yang berbau riba. Jika ingin meminjam uang atau membeli barang, perhatikanlah akadnya, hindarilah bunga dari setiap peminjaman. Jika berhutang dan belum mampu untuk membayar, mintalah keringanan pada pemberi hutangnya untuk ditangguhkan waktu pembayarannya.

Sejatinya riba memang mesin perusak kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun, banyak diantara kita yang tak menyadari akan hal ini. Rumah tangga yang berantakan, penyakit yang datang silih berganti, komunikasi yang serampangan, dan lain sebagainya.

Olehnya itu, perlu kesadaran akan peran negara dalam menghentikan aktivitas riba tersebut. Namun, hal ini hanya bisa dirasakan dalam penerapan sistem pemerintaham Islam. Sebab hanya Islam satu-satunya agama yang mengatur tentang riba pada aspek sistem ekonomi Islam dalam bingkai negara Khilafah. Sebab Khilafah adalah ajaran Islam yang tak bisa ditolak.

Disinilah peran pengemban dakwah untuk melakukan penyadaran kepada umat dan negara.

Kami Ada | Kami Nyata | Dan Terus Berlipat Ganda
#RoyatulIslamHidupSelamanya

Terkait :

0 komentar


0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Arsitektur dan Konstruksi

 

Bersama Belajar Islam | Pondok OmaSAE: Bersama mengkaji warisan Rasulullah saw | # - # | Pondok OmaSAE : Belajar Agama via online


Didukung oleh: Suwur - Tenda SUWUR - OmaSae - Blogger - JayaSteel - Air Minum Isi Ulang - TAS Omasae - Furniture - Rumah Suwur - Bengkel Las -