[iklan]

"HUBBUL WATHON MINAL IMAN” HADITS PALSU

Copast:

Asal Muasal Semboyan ; “HUBBUL WATHAN MINAL IMAN”


Sumber : Panji Masyarakat No. 64, Edisi September 1970

Tulisan : Eva Sa’adah ( wartawan sekaligus sejarahwan dari Mesir )

 Judul : Peranan Hadits – Hadits Palsu Dalam Menghancurkan Dunia Islam
 “… Pada tahun 1875, di kota Beirut berdirilah suatu Gerakan Rahasia yang hendak membawakan aspirasi Kebangsaan Arab (PAN ARAB – pen.) untuk melepaskan diri dari kekuasaan Kesulthanan Islam Ottoman Turkey. Peristiwa ini terjadi lebih kurang 2 tahun sebelum dinobatkannya Sulthan Abdul Hamid sbagai Sulthan Turkey. Oleh karena itu, dalam sejarah perjuangan bangsa-bangsa Arab, gerakan ini dikenal sebagai Langkah Pertama dari usaha yang terorganisir rapih dalam Gerakan Nasionalisme Arab.

Siapakah pendiri-pendiri gerakan rahasia itu ?

Dia (Gerakan Rahasia ini – pen.) didirikan oleh 5 orang Sarjana Lulusan Suriah Protestan College di Beirut. Mereka adalah orang-orang Kristen, bukan orang-orang Islam, tetapi kmudian berhasil menarik banyak sejumlah simpati orang-orang Islam, sehingga gerakan tersebut mendapat dukungan dari Ummat Islam. Sudah pasti yang berhasil mereka bujuk untuk menjadi pengikut gerakan ini adalah orang-orang Islam yang lemah imannya, terutama yang pernah mengecap didikan Barat.

Ketika anggota mereka telah mcapai 150 orang, pengaruhnya di kalangan Ummat Islam tampak kian besar. Dengan mepergunakan semboyan-semboyan kebangsaan berbahasa Arab, mereka berhasil membangkitkan semangat kebangsaan Arab di klangan Kaum Muslimin Di Dunia Arab. Disinilah dimulainya peranan WESTERN EDUCATED MOSLEMS dalam mbantu musuh-musuh Islam. Semboyan yang mereka gunakan untuk membangkitkan semangat Kebangsaan Arab tersebut, berbunyi :

HUBBUL WATHAN MINAL IMAN


(Cinta Kepada Tanah Air Adalah Sebagian Dari Iman)


Bgitulah POPULERNYA SEMBOYAN INI hingga di kalangan Ummat Islam Sudah DIANGGAP SEBAGAI HADITS SHAHEH. Bahkan, sampai kini masih banyak orang-orang (KHUSUSNYA UMMAT ISLAM) yang menganggap semboyan tersebut sbagai HADITS NABI. Dengan semboyan itu, mereka telah berhasil mengubah Pendirian dan Keyakinan Ummat Islam Terhadap Sebagian besar dari Ajaran Diennul Islam.

Semboyan Hubbul Wathan Minal Iman tersebut juga dijadikan Motto oleh Sebuah Majalah AL JINAN (TAMAN SARI) Sebagai Alat Dari Gerakan Politik Pan Arab. Majalah itu (AL JINAN) bukanlah majalah Islam, tetapi dikemudikan oleh orang-orang KRISTEN LIBANON, seperti BUTHRUS AL BUSTAMI & HASHIF AL YAZIJI. Mereka juga mengekspos semboyan-semboyan lain yang sengajakan ke tengah Dunia Islam, hingga Ummat Islam mendukung program-program busuk mereka dengan tidak merasa telah meninggalkan ajaran Islam yang diimani dan diyakini oleh Ummat Islam itu sendiri.

Demikian asal muasal semboyan Hubbul wathan minal iman tersebut, yang hingga kini masih dianggap bahkan diyakini oleh sebagian besar ummat Islam sebagai HADITS SHAHEH dari Rasulullaah saw. Semoga bermanfaat …

Wallaahu a’lam bishshawab …

_____________

"HUBBUL WATHON MINAL IMAN” HADITS PALSU


Oleh : Muhammad Shiddiq al-Jawi

Ungkapan “hubbul wathon minal iman” memang sering dianggap hadits Nabi SAW oleh para tokoh [nasionalis], mubaligh, dan juga dai yang kurang mendalami hadits dan ilmu hadits. Tujuannya adalah untuk menancapkan paham nasionalisme dan patriotisme dengan dalil-dalil agama agar lebih mantap diyakini umat Islam.

Namun sayang, sebenarnya ungkapan “hubbul wathon minal iman” adalah hadits palsu (maudhu’). Dengan kata lain, ia bukanlah hadits. Demikianlah menurut para ulama ahli hadits yang terpercaya, sebagaimana akan diterangkan kemudian.

Mereka yang mendalami hadits, walaupun belum terlalu mendalam dan luas, akan dengan mudah mengetahui kepalsuan hadits tersebut. Lebih-lebih setelah banyaknya kitab-kitab yang secara khusus menjelaskan hadits-hadits dhaif dan palsu, misalnya :

1. Kitab Tahdzirul Muslimin min al-Ahadits a-Maudhu’ah ‘Ala Sayyid al-Mursalin karya Syaikh Muhammad bin al-Basyir bin Zhafir al-Azhari asy-Syafi’i (w. 1328 H) (Beirut : Darul Kutub al-Ilmiyah, 1999), hal. 109; dan

2.. Kitab Bukan Sabda Nabi! (Laysa min Qaul an-nabiy SAW) karya Muhammad Fuad Syakir, diterjemahkan oleh Ahmad Sunarto, (Semarang : Pustaka Zaman, 2005), hal. 226.

Kitab-kitab itu mudah dijangkau dan dipelajari oleh para pemula dalam ilmu hadits di Indonesia, sebelum menelaah kitab-kitab khusus lainnya tentang hadits-hadits palsu, seperti :

1. Kitab Al-Maudhu’at karya Ibnul Jauzi (w. 597 H);

2. Kitab Al-Alai al-Mashnu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah karya Imam as-Suyuthi (w. 911 H);

3. Kitab Tanzih Asy-Syari’ah al-Marfuah ‘an Al-Ahadits Asy-Syani’ah Al-Maudhuah karya Ibnu ‘Arraq Al-Kanani (Lihat Mahmud Thahhan, Taysir Musthalah al-Hadits, hal. 93).

Berikut akan saya jelaskan penilaian para ulama hadits yang menjelaskan kepalsuan hadits “hubbul wathon minal iman”.

Dalam kitab Tahdzirul Muslimin karya Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i hal. 109 tersebut diterangkan, bahwa hadits “hubbul wathon minal iman” adalah maudhu (palsu). Demikianlah penilaian Imam as-Sakhawi dan Imam ash-Shaghani.

Imam as-Sakhawi (w. 902 H) menerangkan kepalsuannya dalam kitabnya al-Maqashid al-Hasanah fi Bayani Katsirin min al-Ahadits al-Musytaharah ‘ala Alsinah, halaman 115.

Sementara Imam ash-Shaghani (w. 650 H) menerangkan kepalsuannya dalam kitabnya Al-Maudhu’at, halaman 8.

Penilaian palsunya hadits tersebut juga dapat dirujuk pada referensi-referensi (al-maraji’) lainnya sebagai berikut :

1. Kasyful Al-Khafa wa Muziilu al-Ilbas, karya Imam Al-‘Ajluni (w. 1162 H), Juz I hal. 423;

2. Ad-Durar Al-Muntatsirah fi al-Ahadits al-Masyhurah, karya Imam Suyuthi (w. 911 H), hal. 74;

3. At-Tadzkirah fi al-Ahadits al-Musytaharah, karya Imam Az-Zarkasyi (w. 794 H), hal. 11.

(Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin min al-Ahadits a-Maudhu’ah ‘Ala Sayyid al-Mursalin, hal. 109)

Ringkasnya, ungkapan “hubbul wathon minal iman” adalah hadits palsu (maudhu’) alias bukanlah hadits Nabi SAW.

Hadits maudhu’ adalah hadits yang didustakan (al-hadits al-makdzub), atau hadits yang sengaja diciptakan dan dibuat-buat (al-mukhtalaq al-mashnu) yang dinisbatkan kepada Rasulullah SAW. Artinya, pembuat hadits maudhu sengaja membuat dan mengadakan-adakan hadits yang sebenarnya tidak ada (Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i,Tahdzirul Muslimin, hal. 35; Mahmud Thahhan, Taysir Musthalah al-Hadits, hal. 89).

Menurut Imam Nawawi dalam Syarah Muslim, meriwayatkan hadits maudhu’ adalah haram hukumnya bagi orang yang mengetahui kemaudhu’an hadits itu serta termasuk salah satu dosa besar (kaba`ir), kecuali disertai penjelasan mengenai statusnya sebagai hadits maudhu’ (Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin, hal. 43).

Maka dari itu, saya peringatkan kepada seluruh kaum muslimin, agar tidak mengatakan “hubbul wathon minal iman”sebagai hadits Nabi SAW, sebab Nabi SAW faktanya memang tidak pernah mengatakannya. Menisbatkan ungkapan itu kepada Nabi SAW adalah sebuah kedustaan yang nyata atas nama Nabi SAW dan merupakan dosa besar di sisi Allah SWT. Nabi SAW bersabda :

“Barangsiapa yang berdusta atasku dengan sengaja, hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka.” (Hadits Mutawatir).

Terlebih lagi Islam memang tidak pernah mengenal paham nasionalisme atau patriotisme yang kafir itu, kecuali setelah adanya Perang Pemikiran (al-ghazwul fikri) yang dilancarkan kaum penjajah. Kedua paham sesat ini terbukti telah memecah-belah kaum muslimin seluruh dunia menjadi terkotak-kotak dalam wadah puluhan negara bangsa (nation-state) yang sempit, mencekik, dan membelenggu.

Maka, kaum muslimin yang terpasung itu wajib membebaskan diri dari kerangkeng-kerangkeng palsu bernama negara-negara bangsa itu. Kaum muslimin pun wajib bersatu di bawah kepemimpinan seorang Imam (Khalifah) yang akan mempersatukan kaum muslimin seluruh dunia dalam satu Khilafah yang mengikuti minhaj nubuwwah. Semoga datangnya pertolongan Allah ini telah dekat kepada kita semua. Aamiin. [ ]

Terkait :

0 komentar


0 komentar:

Posting Komentar

Artikel Arsitektur dan Konstruksi

 

Bersama Belajar Islam | Pondok OmaSAE: Bersama mengkaji warisan Rasulullah saw | # - # | Pondok OmaSAE : Belajar Agama via online


Didukung oleh: Suwur - Tenda SUWUR - OmaSae - Blogger - JayaSteel - Air Minum Isi Ulang - TAS Omasae - Furniture - Rumah Suwur - Bengkel Las -